Zullies Ikawati

pegawai di Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
Revisi sejak 24 Februari 2022 03.18 oleh Mona Aswar (bicara | kontrib) (menambahkan subjudul)

Prof. apt Zullies Ikawati Ph,D (lahir 06 Desember 1968). Zullies dilahirkan di Purwokerto. Zullies adalah Guru Besar Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada (UGM) berkebangsaan Indonesia.[1] Mulai 1 Oktober 2008 Zullies dinobatkan sebagai Guru Besar dan Profesor di bidang Farmakologi serta Farmasi Klinik. [2] [3] [4]

Zullies Ikawati
LahirZullies Ikawati
06 Desember 1968 (umur 55)
Indonesia Purwokerto
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada Farmasi
PekerjaanGuru Besar
Tahun aktif1993–sekarang
PasanganDr. Eko Hanudin M.S (suami)

Pendidikan

Zullies meraih gelar S1 di Fakultas Farmasi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1992 dengan predikat cum laude. Zullies juga meraih gelar Apt (Apoteker) pada tahun 1993 dengan predikat lulusan terbaik dan meraih penghargaan Kalbe Award. Sejak tahun 1993 istri dari Dr. Eko Hanudin M.S yang dikaruniai 4 orang anak dan bergabung menjadi staf pengajar di Universitas Gadjah  Mada hingga sekarang.Pada tahun 2001 Zullies meraih gelar doktornya di Ehime University School of Medicine Japan di bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik. [5]

Karier

Zullies sebagai Guru Besar Fakultas Farmasi di Universitas Gadjah Mada berkontribusi sebagai sumber informasi apapun yang berkaitan dengan permasalahan obat-obatan terkini dan isu-isu tentang obat-obatan dari berbagai media nasional. [6] Pada masa pandemi Zullies merupakan :

  1. Sumber informasi rujukan untuk menangkal hoax (berita bohong) seputar covid-19 [7]
  2. Sumber rujukan atas terapi terkini covid-19 [8]
  3. Aktif dalam uji klinis vaksin covid-19, dan terapi obat covid-19 [9]

Organisasi

Zullies aktif berorganisasi pada bidang Farmasi antara lain :

  1. Ketua IKAFI (Ikatan Ahli Farmakologi Indonesia)
  2. Bidang Preseptor dan Continuing Profesional Development, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI)

Prestasi

Zullies meraih gelar profesor termuda yaitu pada usia 41 tahun di Indonesia pada bidang Farmakologi dan farmasi klinik pada tahun 2008.[1]

Referensi

  1. ^ a b Media, Kompas Cyber (2020-03-28). "Guru Besar Farmasi UGM: Jangan Sembarang Konsumsi Obat Antimalaria Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  2. ^ Ayu Sendari, Anugrah (27 Juni 2021). "Tanggapi Ivermectin, Pakar UGM: Jangan Asal Konsumsi Obat untuk Covid-19". Liputan 6. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  3. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2021-06-24). "Pakar Farmasi UGM Klarifikasi Kabar Ivermectin untuk Obat COVID-19". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  4. ^ developer, mediaindonesia com (2020-08-06). "UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  5. ^ Webmaster (2017-10-19). "Kuliah Umum Maba Farmasi 2017 Menghadirkan Pakar Farmakologi, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D, Apt". Fakultas Farmasi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-22. 
  6. ^ Yuliastuti, Dian (21 Februari 2021). "Zullies Ikawati : Potensi Herbal Besar, tapi Uji Klinisnya Mahal". Tempo. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  7. ^ Dwinanta, Reina (13 Juli 2021). "Prof Zullies Ulas Klaim Lois Owien Soal Interaksi Obat". Republika. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  8. ^ Ratri Mubyarsah, Latu (23 Juni 2021). "Pakar UGM Sebut Ivermectin Obat Cacing". Jawa Pos. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  9. ^ Ikawati, Zullies (22 Mei 2021). "Ada Apa dengan Vaksin AstraZeneca?". Kata Data. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 

Pranala Luar