Adhyaksa Farmel F.C.

klub sepak bola di Indonesia

Farmel FC (atau singkatan dari Farmel Football Club) adalah tim sepak bola Indonesia yang bermarkas di Lapangan Sepakbola Raihan Sport Center Islamic Village, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Tim ini berkompetisi di Liga 3 Zona Banten.

Farmel FC
Nama lengkapFarmel Football Club
JulukanKANG SOGOK WASIT[1]
Berdiri2020; 4 tahun lalu (2020)
StadionLapangan Sepakbola Raihan Sport Center Islamic Village
Kelapa Dua, Tangerang
(Kapasitas: 1.000)
PemilikPT. Farmel Cahaya Mandiri
CEOEko Setiawan[2]
PelatihAdnan Mahing
LigaLiga 3
Situs webSitus web resmi klub

Kontroversi

Pada pertandingan babak 32 besar Grup X putaran nasional kompetisi Liga 3 2021–2022 antara Bandung United FC menghadapi Farmel FC di Stadion Jala Krida AAL Kota Surabaya, Minggu 20 Februari 2022, di pertandingan tersebut Farmel FC banyak diuntungkan oleh keputusan wasit yang sangat kontroversial. Pertandingan tersebut dipimpin oleh Andri Novendra.

Kekecewaan Bandung United kepada wasit sudah terjadi sejak babak pertama, bahkan di babak kedua laga sempat terhenti lantaran wasit mengeluarkan keputusan kontroversi, di antaranya memberikan kartu merah kepada Saiful pada menit 51 dan Rizki Arohman pada menit 61. Puncaknya, menjelang berakhirnya laga pada menit 88, saat penjaga gawang Bandung United, Satrio Azhar diganjar kartu merah. Tak hanya kiper, satu pemain lainnya Andri Febriansyah juga diusir keluar, sehingga ada empat kartu merah yang diberikan oleh wasit. Pemain yang menjadi penjaga gawang dadakan, Arsan Makarin sebenarnya bisa memblok tendangan penalti Ikhsan Ilham, namun dengan cepat Ikhsan menyambar bola dan memasukkannya ke gawang.

Pemain Bandung United, tampak memberikan gestur tepuk tangan kepada pemain lawan yang berhasil menjebol gawang sekaligus mengadakan keunggulan Farmel FC menjadi 2–0. Tak lama berselang, Farmel FC kembali melakukan serangan, namun sebagai bentuk kekecewaan kepada wasit yang memimpin pertandingan, pemain Bandung United tampak membiarkan bola sepakan pemain lawan masuk ke gawangnya. Sehingga, skor berubah menjadi 3–0. Saat pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, ofisial dan pemain Bandung United tampak memberikan tepuk tangan kepada wasit sebagai bentuk kekecewaan.[3]

Sebelumnya juga beberapa tim yang bertanding dengan Farmel FC merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan wasit yang dinilai tidak wajar. Contohnya ketika pada pertandingan NZR Sumbersari FC kontra Farmel FC bahkan terjadi keributan antara ofisial dan pemain NZR Sumbersari dengan perangkat pertandingan yang dinilai merugikan tim NZR Sumbersari ketika Farmel FC mendapatkan pinalti diakhir laga dan membuat skor menjadi imbang 1–1, hasil inilah yang kemudian membuat NZR Sumbersari gagal lolos dari babak 64 besar.[4]

Kemudian PSBL Langsa juga memprotes keputusan wasit yang membuat timnya harus kalah dengan skor 4–1 dari Farmel FC di Stadion Jala Krida AAL Kota Surabaya pada 18 Februari 2022, di pertandingan ini juga kepemimpinan wasit dinilai merugikan tim PSBL Langsa seperti Penalti yang didapat oleh Farmel FC dan keputusan lainnya. Bahkan pelatih PSBL Langsa, Azhar menyindir perangkat pertandingan serta Farmel FC dalam unggahan di akun Instagramnya dengan menyebutkan "Terimakasih mafia, terimakasih oknum. Kalian mengajarkan anak-anak pesepakbola Aceh untuk tidak percaya lagi dengan sepakbola Indonesia".[5]

Prestasi

  • Disorot Media Spanyol
    • Gara² keputusan kontroversial pada pertandingan FARTOD FC vs Bandung United
    • Udah habis berapa banyak duit yang dipake nyogok wasit?
    • Mending bubarin aja itu klub malu-maluin liga Indonesia

Referensi

Tautan luar