Karst adalah sebuah kawasan pada umumnya dicirikan dengan adanya closed depression, drainase permukaan dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping yang lazim dan relatif mendekati.

Proses pembentukan karst

Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut karst asli.

Daerah karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidrolik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (lava). Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita dapat memilih untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokarst (karst palsu).

Ekosistem karst

Ekosistem karst memiliki keunikan, baik secara fisik, maupun dalam aspek keanekaragaman hayati.

Belum banyak jenis biota gua Indonesia yang diungkapkan. Baru beberapa jenis udang gua (Macrobrachium poeti), kalanjengking gua dari Maros (Chaerilus sabinae), kepiting gua buta (Cancrocaeca xenomorpha), kepiting mata kecil (Sesarmoides emdi), isopoda gua (Cirolana marosina), Anthura munae, kumbang gua (Eustra saripaensis), Mateullius troglobiticus, Speonoterus bedosae, ekorpegas gua (Pseudosinella maros), Stenasellus covillae, S. stocki, S., dan S. Monodi dan S. javanicus dari Karst Cibinong.

  • Penyedia air

Di kawasan kars banyak dijumpai gua dan sungai bawah tanah yang juga menjadi suplai ketersediaan air tanah yang sangat dibutuhkan oleh kawasan yang berada di bawahnya. Termasuk di dalamnya ketersediaan air tawar (dan bersih) bagi kehidupan manusia, baik untuk keperluan harian maupun untuk pertanian dan perkebunan.

Daerah karst di Indonesia

Kerusakan kawasan karst

  • Aktifitas penggalian batu kapur
  • Penambangan oleh industri semen

Templat:Link FA