Kabupaten Aceh Tengah

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera

4°31′N 96°52′E / 4.517°N 96.867°E / 4.517; 96.867

Kabupaten Aceh Tengah
Resam Berume
Resam Berume
Lambang resmi Kabupaten Aceh Tengah
Motto: 
Keramat mupakat
(Gayo) Kemuliaan dalam bermusyawarah
Peta
Peta
Kabupaten Aceh Tengah di Sumatra
Kabupaten Aceh Tengah
Kabupaten Aceh Tengah
Peta
Kabupaten Aceh Tengah di Indonesia
Kabupaten Aceh Tengah
Kabupaten Aceh Tengah
Kabupaten Aceh Tengah (Indonesia)
Koordinat: 4°20′00″N 96°20′00″E / 4.3333°N 96.3333°E / 4.3333; 96.3333
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri14 November 1956[1]
Dasar hukumUU Nomor 7 Tahun 1956[1]
Ibu kotaTakengon
Jumlah satuan pemerintahan[2]
Daftar
  • Kecamatan: 14
  • Gampong: 295
Pemerintahan
 • BupatiDrs. Shabela Abubakar
 • Wakil BupatiH. Firdaus, SKM
Luas
 • Total4.318,39 km2 (1,667,34 sq mi)
Populasi
 • Total218.944
 • Kepadatan51/km2 (130/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 98,98%
Kristen 0,24%
- Protestan 0,19%
- Katolik 0,05%
Buddha 0,13%
Lain-lain 0,13%[4]
 • IPMKenaikan 73,37 (2021)
tinggi[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1106 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0643
Pelat kendaraanBL xxxx G**
Kode Kemendagri11.04 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 1.286.923.980.964,-[6]
PADRp 183.064.444.080,-
DAURp 584.064.494.000,-
Situs webwww.acehtengahkab.go.id


Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya adalah Takengon, sebuah kota kecil berhawa sejuk yang berada di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatra.[2][7]

Geografi

Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan Dataran Tinggi Gayo. Kabupaten lain yang berada di kawasan ini adalah Kabupaten Bener Meriah serta Kabupaten Gayo Lues. Tiga kota utamanya yaitu Takengon, Blang Kejeren, dan Simpang Tiga Redelong. Jalan yang menghubungkan ketiga kota ini melewati daerah dengan pemandangan yang sangat indah. Pada masa lalu daerah Gayo merupakan kawasan yang terpencil sebelum pembangunan jalan dilaksanakan di daerah ini.

Kabupaten Aceh Tengah memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 295 desa, yaitu: [8]

No. Kecamatan Jumlah Kampung Kode Pos
1 Atu Lintang 11 24563
2 Bebesen 28 24552
3 Bies 12 24561
4 Bintang 24 24571
5 Celala 17 24562
6 Jagong Jeget 10 24563
7 Kebayakan 20 24517 - 24519
8 Ketol 25 24562
9 Kute Panang 24 24568
10 Linge 26 24563
11 Laut Tawar 18 24511 - 24516
12 Pegasing 31 24561
13 Rusip Antara 16 24562
14 Silih Nara 33 24562

Batas wilayah

Utara Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Bireuen
Timur Kabupaten Aceh Timur
Selatan Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Barat, dan Kabupaten Nagan Raya
Barat Kabupaten Pidie dan Kabupaten Nagan Raya

Sejarah

Masa Hindia Belanda

Kedatangan kaum kolonial Hindia Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi perkebunan Tanah Gayo yang sangat cocok untuk budidaya kopi arabika, tembakau dan damar. Pada periode itu wilayah Kabupaten Aceh Tengah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai ibu kotanya. Dalam masa kolonial Hindia Belanda tersebut di kawasan Takengon didirikan sebuah perusahaan pengolahan kopi dan damar. Sejak saat itu pula kawasan Takengon mulai berkembang menjadi sebuah pusat pemasaran hasil bumi Dataran Tinggi Gayo, khususnya sayuran dan kopi.

Masa penjajahan Jepang

Sebutan Onder Afdeeling Takengon pada era Hindia Belanda, berubah menjadi Gun pada masa pendudukan Jepang (1942-1945). Gun dipimpin oleh Gunco.

Masa kemerdekaan

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sebutan tersebut berganti menjadi wilayah yang kemudian berubah lagi menjadi kabupaten. Aceh Tengah berdiri sebagai satuan administratif pada tanggal 14 April 1948 berdasarkan Oendang-Oendang Nomor 10 Tahoen 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-Undang Nomor 7 (Darurat) Tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga kawedanan, yaitu Kawedanan Takengon, Kawedanan Gayo Lues, dan Kawedanan Tanah Alas.

Potensi

Pendidikan

Kabupaten Aceh Tengah memiliki beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, diantaranya, Sekolah Tinggi Agama Negeri Gajah Putih Takengon, Universitas Gajah Putih Takengon, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHMAD), Sekolah Tinggi Ilmu Kependidikan Muhammadiyah, dan Perguruan Tinggi Al-Wasliyah.

Pariwisata, adat, dan budaya

Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah adalah Danau Laut Tawar, Pantan Terong (atraksi pemandangan), Taman Buru Linge Isak (berburu), Gua Loyang Koro, Loyang Pukes, Loyang Datu, Burni Klieten (hiking), Gayo Waterpark (wahana wisata keluarga) dan Krueng Peusangan arum jeram.

Didong merupakan salah satu kesenian asli yang berasal dari daerah dataran tinggi ini. Sekelompok orang duduk bersila membentuk lingkaran. Salah seorang ceh akan mendendangkan syair-syair dalam bahasa Gayo dan anggota yang lain akan mengiringi dengan tepukan tangan dan tepukan bantal kecil dengan ritme yang harmonis.

Masyarakat Aceh Tengah memiliki tradisi tahunan pada saat perayaan proklamasi Indonesia yaitu pacu kuda tradisional. Hal yang unik dari pacu kuda tradisional ini adalah jokinya yang muda berumur antara 10-16 tahun. Selain itu, joki juga tidak menggunakan sadel dan mulai tahun 2011, Pacuan Kuda diselengarakan 2 kali dalam setahun, di bulan Agustus pada saat perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan bulan Februari untuk memperingati hari ulang tahun kota Takengon yang jatuh pada tanggal 17 Februari setiap tahunnya.

Pertanian dan perkebunan

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Aceh Tengah berprofesi sebagai petani. Kabupaten Aceh Tengah menghasilkan salah satu jenis kopi arabika terbaik di dunia dengan luas lahan mencapai 48.300 Hektar, dengan rata-rata produksi per hektare sebanyak 720 kilogram. Komoditas penting selain kopi adalah tebu dengan luas areal 8.000 Hektar, serta kakao seluar 2.322 hektare, kemudian terdapat pula tanaman sayur mayur dan palawija.

Demografi

Sebagian besar penduduknya berasal dari suku Gayo. Selain itu terdapat pula suku-suku lainnya, seperti Suku Aceh, Suku Jawa, Suku Minang, Suku Batak, Suku Tionghoa. 99 persen masyarakat Aceh Tengah beragama Islam.

Pada umumnya, orang Gayo, dikenal dari sifat mereka yang sangat menentang segala bentuk penjajahan. Daerah ini dulu dikenal sebagai kawasan yang sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat Gayo adalah penganut Islam yang kuat. Masyarakat di Gayo banyak yang memelihara kerbau, sehingga ada yang mengatakan jika melihat banyak kerbau di Aceh maka orang itu sedang berada di Gayo.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Berikut ini adalah Daftar Bupati Aceh Tengah dari masa ke masa.

No. Foto Nama Bupati Awal Jabatan Akhir Jabatan Periode Wakil Bupati Keterangan Ref.
1   Abdul Wahab 1945 1949 1
2   Zaini Bakri 1949 1952 2
3   M. Husin 1952 1953 3
4   Mude Sedang 1953 1955 4
5   M. Sahim Hasimi 1955 1958 5
(1)   Abdul Wahab 1958 1964 6
6   M. Saleh Aman Sari 1964 1966 7
7   M. Isa Amin 1966 1969 8
8   Nyak Abas 1969 1970 9
9   Nurdin Sufi 1970 1975 10
10   M. Beni Banta Cut
BA
1975 1985 11
12
11   M. Jamil 1985 1990 13
  Drs.
Zainuddin Mard
(Penjabat)
1990 1991
12   Drs.
T. M. Yoesoef Zainoel
1991 1992 14
(1991)
. .
13   Drs.
Buchari Isaq
1992 1998 . .
15
(1996)
. .
14   Drs.
Mustafa M. Tamy
M.M.
1998 2004 . .
16
(2001)
. .
  Ir. H.
Nasaruddin
M.M.
(Penjabat)
2004 2006
  Drs. H.
Syahbudin BP
M.M.
2006 2007
15   Ir. H.
Nasaruddin
M.M.
4 April 2007 4 April 2012 17
  Ir.
Mohd. Tanwier
M.M.
4 April 2012 27 Desember 2012
(15)   Ir. H.
Nasaruddin
M.M.
27 Desember 2012 27 Desember 2017 18 Drs. H.
Khairul Asmara
16   Drs.
Shabela Abubakar
28 Desember 2017 28 Desember 2022 19 H.
Firdaus
S.K.M.
[9]
  Teuku Mirzuan
(Penjabat)
29 Desember 2022 Petahana Lowong [10]


Sekretaris kabupaten

  1. H. Darul Aman (1946-1955)
  2. M. Yacub Daud, B.A. (1955-1961)
  3. H. Mohd. Rizal, S.H. (1957-1961)
  4. Drs. H. Mahmud Ibrahim (1961-1985)
  5. Drs. M. Syarif (1985-1991)
  6. Drs. Buchari Isaq (1991-1992)
  7. Fauzi Abdullah, S.E. (1992-1994)
  8. Armia, S.E. (1994-1999)
  9. Drs. Ibnu Hadjar Laut Tawar (1999-2002)
  10. Ir. H. Nasaruddin (2002-2005)
  11. Muhammad Ibrahim, SE (2005-2009)
  12. Drs. H. Khairul Asmara (2009 - 2012)
  13. Drs. H. Taufik. MM (2012 - 2015)
  14. Karimansyah. I, SE, MM (2015 - sekarang)

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Aceh Tengah dalam dua periode terakhir.[11][12]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 2   2   2
Gerindra 3   4   4
PDI-P 3   5   2
Golkar 4   4   5
NasDem 4   3   5
Berkarya (baru) 1   0
PKS 0   2   4
PPP 3   2   2
PAN 3   2   1
Hanura 2   1   1
Demokrat 4   3   2
Partai Aceh 2   1   0
Partai Ummat (baru) 1
PBB (baru) 1
Jumlah Anggota 30   30   30
Jumlah Partai 10   12   12

Kecamatan

Kabupaten Aceh Tengah memiliki 14 kecamatan dan 295 gampong dengan kode pos 24511-24571 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong/desa/kute/kampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 175.329 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 88.812 pria dan 86.517 wanita (rasio 102,65). Dengan luas daerah 445.404 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 41 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 208.407 jiwa dengan luas wilayahnya 4.318,39 km² dan sebaran penduduk 48 jiwa/km².[2][7]

Daftar kecamatan dan kampung di Kabupaten Aceh Tengah, adalah sebagai berikut:

Kemendagri Kecamatan Jumlah Kampung Daftar Kampung
11.04.18 Atu Lintang 8
11.04.03 Bebesen 28
11.04.20 Bies 12
11.04.08 Bintang 19
11.04.13 Celala 15
11.04.19 Jagong Jeget 10
11.04.11 Kebayakan 9
11.04.10 Ketol 17
11.04.12 Kute Panang 14
11.04.18 Laut Tawar 15
11.04.01 Linge 26
11.04.07 Pegasing 31
11.04.21 Rusip Antara 16
11.04.02 Silih Nara 33
TOTAL 253

Sampai dengan tahun 2017, Kabupaten Aceh Tengah terdiri dari 14 kecamatan dan 295 desa, antara lain;

  1. Linge
  2. Silih Nara
  3. Bebesen
  4. Pegasing
  5. Bintang
  6. Ketol
  7. Kebayakan
  8. Kute Panang
  9. Celala
  10. Laut Tawar
  11. Atu Lintang
  12. Jagong Jeget
  13. Bies
  14. Rusip Antara

Referensi

  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  2. ^ a b c d "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Désémber 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Permendagri-137-2017" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  4. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Aceh Tengah". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  6. ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diakses tanggal 2018-07-06. 
  7. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  8. ^ "Data Kode Pos Aceh Tengah". 
  9. ^ Bakri (2017-12-29). "Shabela dan Firdaus Pimpin Aceh Tengah". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-11-28. 
  10. ^ Rizwan, ed. (30 Desember 2023). "Sah, Mirzuan Terima SK Mendagri Perpanjangan Jabatan Pj Bupati Aceh Tengah dari Pj Gubernur Aceh". gayo.tribunnews.com. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tengah 2014-2019
  12. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tengah 2019-2024

Pranala luar