Nasi goreng (Indonesia)
Nasi goreng adalah sebuah makanan berupa nasi yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng, margarin, atau mentega. Biasanya ditambah kecap manis, bawang merah, bawang putih, asam jawa, lada dan bumbu-bumbu lainnya; seperti telur, ayam, dan kerupuk. Ada pula nasi goreng jenis lain yang dibuat bersama ikan asin yang juga populer di seluruh Indonesia.
Nasi Goreng | |
---|---|
Sajian | Hidangan utama |
Tempat asal | Malaysia |
Daerah | Seluruh Indonesia, juga populer di Belanda |
Dibuat oleh | Masakan Indonesia |
Suhu penyajian | Panas |
Bahan utama | Nasi goreng ditambah daging, sayur dan rempah, biasanya juga ditambah saus kecap |
Variasi | Beragam variasi di seluruh Indonesia |
Sunting kotak info • L • B | |
Artikel ini merupakan bagian dari seri |
Hidangan Indonesia |
---|
Portal Indonesia Portal Makanan |
Nasi goreng juga dikenal sebagai masakan nasional Indonesia.[1] Dari sekian banyak hidangan dalam khazanah Masakan Indonesia, hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai makanan nasional sejati. Masakan nasional Indonesia ini tidak mengenal batasan kelas sosial. Nasi goreng dapat dinikmati secara sederhana di warung tepi jalan, gerobak penjaja keliling, hingga restoran dan meja prasmanan dalam pesta.[2]
Pada tahun 2011, sebuah polling Internet yang diadakan oleh CNN International dan diikuti oleh 35.000 orang menempatkan Nasi Goreng pada peringkat dua dalam daftar '50 Makanan Terlezat di Dunia' setelah rendang.[3]
Sejarah
Nasi goreng mempunyai permulaan yang sama dengan versi lain beras goreng; sebagai satu cara untuk mengelakkan membazirkan beras. Menggoreng beras boleh menghalang penyebaran mikrob berbahaya, terutamanya dalam teknologi pra-penyejukbekuan Indonesia dan juga mengelakkan keperluan untuk membuang makanan yang berharga. Nasi goreng secara tradisinya dihidangkan di rumah untuk Sarapan Pagi dan ia secara tradisinya dibuat daripada baki beras dari malam sebelum. Selain ramuan seperti shallot, tomato, lada dan cili, beras goreng dengan memo ayam atau daging lembu; biasanya sisa dari ayam atau hidangan daging lembu.
Nasi goreng sering digambarkan sebagai perogol pada nasi goreng Indonesia dan dengan resipi beras goreng lain di Asia, ia telah dicadangkan bahawa ia boleh mengesan asal-usul dari nasi goreng Cina Selatan. Walau bagaimanapun, ia tidak jelas kapan Indonesia mula menerima beras goreng Cina dan mencipta versi mereka sendiri. Perdagangan antara China dan Kepulauan Indonesia berkembang dari era Srivijaya sekitar abad ke-10 dan memperhebatkan di era Majapahit sekitar abad ke-15. Pada masa itu pendatang Cina telah mula menetap di Kepulauan, membawa bersama-sama dengan mereka budaya dan masakan mereka. Orang Cina biasanya menyokong makanan panas yang baru dimasak, dan dalam budaya mereka adalah pantang untuk membuang bahan makanan yang tidak dimakan. Akibatnya, baki beras hari sebelumnya sering rdi masak ulang pada waktu pagi. Sebelum ini, Indonesia mungkin hanya Ahd-kering baki beras untuk membuat intip atau rengginang (nasi keropok), nasi kering juga boleh menjadi tanah untuk membuat tepung beras.
Pengaruh Cina ke atas masakan Indonesia boleh dilihat di Mie goreng yang muncul serentak dengan pengenalan teknik menggoreng yang memerlukan penggunaan kuali Cina. di China, teknik menggoreng menjadi semakin popular semasa Dinasti Ming (1368-1644 CE). [21] pengenalan dengan teknik menggoreng, kuali Cina, dan juga sos soya mungkin berlaku di sekitar atau selepas tempoh ini, pada abad ke-17. Sos soya yang biasa mempunyai asal-usul pada abad ke-2 CE China, bagaimanapun, kecap manis (sos soya manis) telah dibangunkan di Indonesia dengan penambahan gula sawit tempatan yang bermurah hati. Sos soya manis bersama penambahan pes udang adalah elemen yang membezakan nasi Indonesia goreng dari nasi goreng Cina.
Selain daripada pengaruh Cina, ada satu lagi teori yang mencadangkan bahawa nasi goreng sebenarnya diilhamkan oleh hidangan Timur Tengah yang dipanggil Pilaf, yang dimasak nasi dalam broth yang berpengalaman. Cadangan ini agak munasabah berhubung dengan varian tertentu-Betawi nasi goreng kambing (nasi goreng kambing), yang menggunakan daging kambing atau kambing (tradisional yang disukai oleh Arab Indonesia), rempah kaya dan minyak Samin (minyak sapi), yang mana menunjukkan pengaruh timur tengah-India.
Nasi goreng dianggap sebagai sebahagian daripada budaya Hindia semasa zaman penjajahan. Sebutan nasi goreng muncul dalam kesusasteraan kolonial Hindia Timur Belanda, seperti dalam pelajar Hidjo oleh Marco Kartodikoromo, sebuah cerita bersiri yang diterbitkan dalam akhbar Sinar Hindia pada 1918. [15] Ia disebut dalam satu 1925 buku masakan Belanda Groot Nieuw Vollemenggali Oost Indisch Kookboek. [24] perdagangan antara Belanda dan Hindia Timur Belanda pada masa itu telah meningkatkan populariti nasi goreng kepada dunia.
Selepas kemerdekaan Indonesia, nasi goreng dianggap sebagai hidangan Kebangsaan, walaupun tidak rasmi. Ia berada dalam menu yang diperkenalkan, yang ditawarkan dan berkhidmat di Restoran teater Indonesia 1964 di dalam astaka Indonesia di pesta dunia New York. Howard Palfrey Jones, Duta Amerika Syarikat ke Indonesia semasa tahun lepas pemerintahan Sukarno pada pertengahan 1960-an, dalam memoir "Indonesia: impian yang mungkin ", berkata bahawa dia seperti nasi goreng. Beliau menyifatkan keberanian beliau untuk nasi goreng dimasak oleh Hartini, salah seorang isteri Sukarno, dan memuji ia sebagai nasi goreng yang paling lazat beliau pernah merasai.
Bahan-bahan
Nasi goreng Indonesia aromanya berbeda dengan nasi goreng dari negara asia lain, baunya lebih bersahaja dan berbau asap, hal ini karena nasi goreng di Indonesia diberi kecap manis atau kadang kala terasi, dan rasanya lebih kuat dan pedas dibanding nasi goreng cina.[4] Nasi goreng biasanya dihidangkan dengan krupuk dan bawang goreng untuk memberikan rasa renyah.
Bahan utama nasi goreng antara lain nasi yang telah masak, kecap manis, bubuk terasi (pasta udang), garam, bawang putih, bawang merah, cabe rawit, daun bawang, pala, kunyit, minyak sayur, bawang merah, gula, pasta jahe, dan irisan mentimun serta tomat untuk hiasan. Beberapa resep bisa menambahkan lada hitam, saus ikan, atau kaldu bubuk sebagai penambah bumbu dan rasa. Telur bisa dicampur menjadi nasi goreng atau digoreng secara terpisah, baik sebagai telur ceplok/telur mata sapi, atau telur dadar (omelet), dan juga telur rebus. Penambahan telur atau tidak biasanya merupakan pilihan, nasi goreng yang dihidangkan dengan telur goreng sering dinamakan nasi goreng spesial atau nasi goreng khusus yang diberi topping telur goreng.
Variasi
Nasi goreng baik di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat memiliki variasi tersendiri tergantung dari daerah asal dan bumbu atau bahan yang digunakan. Variasi ini biasanya dipengaruhi oleh bahan makanan yang biasa digunakan masyarakat setempat dan pengaruh ramuan bumbu dari negara tetangga, ataupun pengaruh budaya etnik asing bawaan yg datang ke negara tersebut. Beberapa variasi nasi goreng yang terkenal diIndonesia antara lain adalah sebagai berikut:
- Nasi goreng ikan asin: Menggunakan ikan asin, salah satu variasi yang terkenal di Indonesia.
- Nasi goreng Jawa: Nasi goreng ini biasanya dibumbui dengan sambal ulek yang membuat rasanya pedas. Contoh nasi goreng Jawa adalah nasi goreng babat Semarang yang warnanya agak cokelat dengan lauk babat, nasi goreng Jawa Tengah yang warnanya merah muda dengan lauk sayuran kol dan suwiran ayam kampung, nasi goreng Surabaya yang warnanya merah kecokelatan dengan lauk irisan telur dadar dan suwiran ayam potong serta nasi goreng kampung dari Yogyakarta yang warnanya merah tua dengan lauk telur mata sapi dan ayam kampung.
- Nasi goreng kambing: Menggunakan daging kambing yang memiliki aroma khas.
- Nasi goreng pete: Menggunakan pete sebagai campuran, digemari kelompok pengguna pete karena aromanya.
- Nasi goreng pattaya (asal Thailand): Nasi goreng ini dibungkus dengan telur dadar.
- Nasi goreng putih: Nasi goreng ini menggunakan kecap asin sebagai bumbunya sehingga warnanya masih keputih-putihan.
- Nasi goreng Fukien (atau Fujian): (bukan berasal dari Fujian) adalah nasi goreng yang berasal dari daerah Kanton, biasa disajikan dengan saus di atasnya.
- Nasi goreng Singapura: Bukan berasal dari Singapura, ini adalah masakan dari daerah Kanton dengan bumbu kare kuning.
- Nasi goreng Yangchow (atau Yangzhou): (biasa disebut juga nasi goreng spesial) - meskipun dinamakan "Yangzhou", nasi goreng ini sebenarnya bukan berasal dari daerah Yangzhou. Biasa disajikan dengan udang dan daging panggang. Nasi goreng spesial lainnya yang terkenal adalah nasi goreng dengan telur mata sapi.
- Nasi goreng Yuanyang: Nasi goreng yang dihidangkan dengan dua macam saus. Saus yang pertama berwarna putih dan yang kedua berwarna merah. Terkadang saus itu disajikan dalam lambang Yin Yang atau simbol Taichi.
- Nasi Goreng Arab Habbatussauda (bukan berasal dari Arab tetapi kreasi khas Indonesia yang banyak memakai rempah asli Arab sebagai bagian bumbu utama). Umumnya menggunakan daging kambing dan memakai banyak jintan serta herbal/tanaman berkhasiat yang baik untuk kesehatan.
- Nasi Goreng Jepang Ashita (bukan berasal dari Jepang tetapi kreasi khas Indonesia). Dinamakan nasi goreng Jepang sebab memakai Ashitaba yang berasal dari Jepang. Ashitaba adalah jenis sayuran herbal kesehatan yang sangat popular di negara Jepang. Pemakaian bahan ini menyebabkan nasi goreng terlihat unik berwarna hijau daun. Campuran tambahan biasanya daging asap, acar nanas, emping belinjo dan telur dadar.
- Banyaknya variasi jenis Nasi Goreng yang dapat ditemukan di Indonesia merupakan ekspresi kreativitas masyarakat Indonesia dalam meracik kreasi jenis kuliner dengan aneka citrarasa, baik dari pengaruh bahan dasar lokal maupun pengaruh citarasa masakan internasional.
- Nasi goreng gila: ini adalah menu varian baru yang banyak ditemukan di daerah jabodetabek. Biasanya dijajakan oleh pedagang kakl lima. Perbedaannya adalah dimana nasi goreng ini menambahkan bakso, sosis, serta sayur-sayuran yang beragam sebagai campurannya.
Penyajian
Nasi goreng dapat dimakan kapan saja, dan banyak orang Indonesia, Malaysia, dan Singapura memakannya untuk sarapan, biasanya menggunakan nasi sisa makan malam sebelumnya. Nasi yang digunakan untuk membuat nasi goreng sudah ditanak terlebih dahulu dan dibiarkan mendingin, sehingga menjadi alasan memakai nasi yang ditanak sehari sebelumnya.
Pedagang jalanan
Meski sebagian besar warga Indonesia membuat nasi goreng untuk sarapan, makanan ini juga merupakan pilihan populer untuk makan larut malam yang dijajakan oleh pedagang jalanan, warung, dan juga penjaja gerobak yang sering menyusuri kawasan permukiman di Indonesia. Nasi goreng selalu dimasak secara langsung menurut pesanan per sajian, karena tukang masak biasanya akan menanyakan tingkat kepedasan nasi goreng kepada pembeli; biasa, sedang, pedas, atau sangat pedas. Tingkat tersebut tergantung pada jumlah sambal atau lada yang diberikan nantinya. Kadang pula porsi nasi goreng dalam jumlah besar dimasak sekaligus jika nasi goreng dengan tingkat kepedasan yang sama dipesan pada waktu yang sama.
Tukang masak mungkin juga akan bertanya tentang telurnya; dicampur dengan nasi atau dipisah sebagai telur mata sapi (ceplok) atau telur dadar (omelet). Istilah spesial pakai telur berarti nasi goreng tersebut menggunakan dua telur per sajian, satu dicampur dengan nasi dan satu lagi dimasak terpisah dalam bentuk omelet atau ceplok. Selain nasi goreng, penjaja gerobak biasanya juga menyediakan mi goreng, mi rebus, dan kwetiau goreng.
Restoran
Nasi goreng adalah salah satu makanan populer di restoran-restoran Indonesia atau Asia. Makanan ini sering disajikan untuk sarapan di hotel-hotel Indonesia. Di restoran, makanan ini disajikan sebagai hidangan utama yang dilengkapi telur, ayam goreng, sate, sayuran, makanan laut seperti udang goreng atau ikan, dan kerupuk. Di warung, jika ditambah telur ceplok namanya nasi goreng istimewa. [butuh rujukan] Nasi goreng biasanya dijual bersama bakmi goreng oleh pedagang jalanan. Mereka menjual nasi goreng biasa dengan sedikit potongan ayam goreng, telur dadar, sayuran, dan mentimun.
Beberapa restoran menyediakan nasi goreng istimewa versi mereka sendiri, seperti Nasi Goreng Kambing Pete, Nasi Goreng Teri Medan, Nasi Goreng Aceh, atau Nasi Goreng Udang.
Toko kelontong
Sejumlah merek bumbu nasi goreng dijual di supermarket, seperti Sajiku-Ajinomoto, Royco, dan Kokita. Bumbu nasi goreng adalah pasta bumbu nasi goreng instan yang dituangkan setelah menggoreng nasi putih. Hari ini, toko kelontong modern seperti 7-Eleven dan Lawson yang beroperasi di Indonesia juga menawarkan paket nasi goreng beku yang dihangatkan menggunakan microwave untuk dibawa pulang.
Belanda
Di Belanda, masakan Indonesia umum ditemukan karena hubungan kolonial yang historis dengan Indonesia. Para migran Indonesia menyediakan masakan Indonesia untuk dimakan di restoran atau dibawa pulang. Versi nasi goreng bawa pulang mudah dijumpai di supermarket. Toko bawa pulang dan restoran Cina juga sudah menyediakan nasi goreng, ditambah berbagai pilihan masakan Indonesia. Namun, dengan bumbu Kanton. Di negara tersebut, nasi goreng telah berkembang menjadi kudapan bernama nasischijf. Di Flandria, nama nasi goreng sering dipakai untuk menyebut nasi goreng bergaya negara Asia manapun.
Budaya masyarakat
Nasi goreng adalah judul lagu Tante Lien, "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Berikan aku Nasi Goreng saja) yang direkam tahun 1979. Lagu ini mendemonstrasikan hubungan kuliner bersejarah antara Belanda dan Indonesia dan mendeskripsikan betapa rindunya orang-orang keturunan Indo (Eurasia) yang menetap di Belanda dengan masakan Indonesia.
Nasi goreng adalah bagian dari menu makan malam Barack Obama pada kunjungan kenegaraannya ke Indonesia tahun 2010, yang turut ia puji kelezatannya bersama bakso dan emping.[5]
Galeri
-
Nasi goreng udang dan telur, sarapan orang Indonesia pada umumnya
-
Nasi goreng ayam dan telur di Bali
-
Nasi goreng ikan asin dan telur
-
Nasi goreng Jawa Suriname di Belanda
-
Nasi goreng kari
-
Nasi goreng Cina
-
Nasi goreng Hong Kong
-
Nasi goreng di Singapura
-
Nasi goreng jamur di Yogyakarta
Lihat pula
Referensi
- ^ "Nasi Goreng: Indonesia's mouthwatering national dish". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-06. Diakses tanggal 5 Juli 2010.
- ^ Crossette, Barbara (6 Juli, 1986). "Fare of The Country; Spicy Staple of Indonesia". The New York Times. Diakses tanggal 2010-07-07.
- ^ World’s 50 Most Delicious Foods by CNN GO.
- ^ "A Bowl of Rice". The Patterned Plate. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-05. Diakses tanggal 2018-02-24.
- ^ Siahaan, Armando (10 November 2010). "Cheering, Bakso and Friendship — An Indonesian Welcome Home for Obama". The Jakarta Globe.