René Higuita

Revisi sejak 9 Maret 2022 14.05 oleh Joshua Salvatore (bicara | kontrib) (memperbaiki dari vandalism)

René Higuita (lahir 27 Agustus 1966), kiper Kolombia yang dijuluki "El Loco" atau orang gila memang merupakan sosok penjaga gawang yang kontroversial dan berbeda dari penjaga gawang biasanya[butuh rujukan]

René Higuita
Berkas:ALDI , 2007.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkap José René Higuita Zapata
Tanggal lahir 27 Agustus 1966 (umur 58)
Tempat lahir Meledellín, Kolombia
Tinggi 175 m (574 ft 2 in)
Posisi bermain BENCONG
Karier junior
[[Millonarios]]
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1985 Millonarios 16 (7)
1986–1992 Atlético Nacional 112 (1)
1992–1993 Real Valladolid 15 (2)
1994–1997 Atlético Nacional 69 (1)
1997–1998 Veracruz 30 (4)
1999–2000 Independiente Medellín 20 (11)
2000–2001 Real Cartagena 21 (0)
2001–2002 Atlético Junior 4 (0)
2002–2003 Deportivo Pereira 13 (0)
2004 Aucas 35 (3)
2005 Bajo Cauca 13 (1)
2007 Guaros 10 (5)
2008 Deportivo Rionegro 10 (3)
2008–2010 Deportivo Pereira 12 (5)
Total 380 (33)
Tim nasional
1987–1999 Kolombia 68 (8)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Aksinya yang sering keluar jauh dari area pertahanan bahkan ikut serta dalam mengambil tendangan bebas maupun penalty memang sulit untuk dilupakan. Aksinya yang paling menawan adalah Scorpion Kick, kondisi di mana ketika melompat badan ditekuk ke belakang dan kaki ditarik melengkung, menahan tendangan Jamie Redknapp pada pertandingan persahabatan melawan Inggris, September 1995.

Higuita bermain cukup cemerlang ketika membela Tim Nacional Medellin Coloumbia pada Final Piala Toyota di Tokyo tahun 1989 berhadapan dengan Juara Eropa AC Milan, meski Nacional Medellin akhirnya kalah 0-1 setelah melalui perpanjangan waktu.

Pada Piala Dunia setahun kemudian di Italy 90' Higuita kembali dipercaya mengawal mistar Tim Nasional Kolombia dan berhasil maju ke Perdelapan Final, hingga "malapetaka" itupun datang. Berhadapan dengan Singa Afrika Kamerun di perdelapan Final Higuita terlihat meredam kebiasaannya untuk keluar jauh dari mistarnya. Namun setelah Roger Milla berhasil menggetarkan jala kolombia pada perpanjangan waktu babak pertama, Higuita kembali keluar jauh dari gawangnya. Namun hal itu justru memperparah keadaan karena blunder Higuita ketika sedang menguasai bola dapat dicuri oleh Milla untuk menciptakan gol keduanya pada pertandingan itu sekaligus memupus peluang Kolombia untuk maju ke Perempat Final.