Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental

Revisi sejak 11 Maret 2022 05.38 oleh Saiful Arvandy (bicara | kontrib) (menambahkan isi artikel)

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (dalam bahasa Inggris: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders; disingkat DSM) diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA), menawarkan bahasa yang umum dan kriteria standar untuk klasifikasi gangguan mental. Buku ini digunakan, atau diandalkan, oleh dokter, Psikolog klinis, peneliti, lembaga regulasi obat kejiwaan, perusahaan asuransi kesehatan, perusahaan farmasi, sistem hukum, dan pembuat kebijakan bersama-sama dengan alternatif seperti Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait (ICD), diproduksi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). DSM sekarang dalam edisi kelima, DSM-5, yang diterbitkan pada 18 Mei 2013.[1] Ia mengevaluasi pasien di lima sumbu atau dimensi, bukan hanya satu aspek yang luas dari 'gangguan jiwa'. Dimensi ini berhubungan dengan aspek biologis, psikologis, sosial dan aspek lainnya. DSM berevolusi dari sistem mengumpulkan sensus dan statistik rumah sakit jiwa, dan dari manual Angkatan Darat Amerika Serikat. Revisi sejak publikasi pertamanya pada tahun 1952 telah secara bertahap menambahkan jumlah gangguan mental meski juga menghapus yang tidak lagi dianggap sebagai gangguan mental.

Sejarah

Klasifikasi gangguan jiwa telah dimulai oleh Organisasi Kesehatan Dunia sejak periode tahun 1960-an. Hasilnya dibuatlah Klasifikasi Penyakit Internasional. Sistem klasifikasi ini telah mencapai edisi ke-10 pada tahun 2000. Sejalan dengan Organisasi Kesehatan Dunia, Asosiasi Psikiatri Amerika juga menerbitkan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) yang kemudian disingkat DSM. DSM ini merupakan salah satu sistem klasifikasi diagnostik atas gangguan jiwa. Klasifikasi ini menggunakan kriteria diagnostik yang didsarkan kepada diagnosis dan manual statistik gangguan jiwa. Pada tahun 2000, Asosiasi Psikiatri Amerika telah menerbitkan edisi keempat dari manual ini. Nama terbitannya adalah DSM-4-TR.

Sistem kategori

DSM merupakan salah satu jenis sistem klasifikasi yang menerapkan sistem kategori untuk kriteria diagnostik. Jenis sistem kategori yang dipakainya adalah sistem multiaksis. Pada sistem ini, diagnosis hanya dapat dilakukan dengan persyaratan adanya berbagai jenis gejala.[2]

Kriteria diagnostik

Kleptomania

DSM menetapkan kriteria diagnostik untuk kleptomania adalah perilaku mencuri barang yang dilakukan secara berulang karena hilangnya pengendalian diri dari pasien. Pasien biasanya tidak memiliki kebutuhan atas barang yang dicurinya dan tidak berniat pula untuk menjualnya. Kriteria lainnya adalah kondisi ketegangan dari pasien selama melakukan pencurian. Pasien juga mengalami kepuasan setelah berhasil mencuri sesuatu. Kriteria lain yang ditetapkan adalah alasan mencuri yang tidak disebabkan oleh kemarahan, balas dendam. Pencurian juga tidak dilakukan sebagai akibat dari adanya halusinasi atau delusi.[3]

DSM-4-TR

DSM-4-TR memberikan kriteria diagnostik untuk trauma. Kriteria ini menetapkan bahwa trauma hanya dapat dirasakan oleh individu yang mengalami, menyaksikan, atau menghadapi kejadian-kejadian yang berbentuk ancaman yang nyata. Ancaman ini meliputi ancaman kematian, cedera serius, dan ancaman terhadap integritas tubuh. Kriteria trauma pada ancaman kematian meliuputi ancaman kematian saja ataupun kematian yang nyata. Sedangkan kriteria untuk ancaman terhadap integritas tubuh berlaku pada pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Kriteria trauma ini menambahkan bahwa trauma hanya ditetapkan pada ancaman-ancaman tersebut dengan adanya tanggapan berupa rasa ketakutan yang luar biasa, rasa ketidakberdayaan maupun perasaan horor.[4]

DSM-5

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Edisi 5 (DSM-5) memuat sembilan kriteria diagnosis untuk gangguan depresi mayor.[5] Penerbitan DSM-5 dilakukan pada tahun 2013.[6]

DSM-5 juga menyediakan kriteria kesulitan belajar secara spesifik. Kriteria ini terbagi menjadi dua, yaitu kriteria kesulitan memnbaca dan kriteria kesulitan mengekspresikan tulisan. Kriteria kesulitan membaca meliputi ketepatan membaca kata, rata-rata kelancaran membaca, dan kemampuan membaca dengan baik. Sedangkan kriteria kesulitan mengekspresikan tulisan meliputi ketepatan mengeja dan ketepatan menulis tata kalimat.[7]

Kekurangan dari DSM-5 adalah belum membahas mengenai gangguan kecanduan internet yang dialami oleh masyarakat modern. Penyebabnya adalah penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli masih belum memadai.[8]

Sementara itu, gangguan skizoafektif sempat dipertimbangkan untuk dihapus dalam penyusunan DSM-5.[9]

Referensi

  1. ^ American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. Arlington, VA: American Psychiatric Association. 
  2. ^ Yusuf, A., dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (PDF). Jakarta: Salemba Medika. hlm. 9. 
  3. ^ Levani, Y., dkk. (2019). "Kleptomania; Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi". Magna Medika. 6 (1): 32. ISSN 2774-2318. 
  4. ^ Nurmalitasari, F., dan Harsono, Y. T. (2020). "Peran Jenis Kelamin terhadap Pertumbuhan Pasca Trauma pada Penyintas Difabel Pasca Gempa Bumi Yogyakarta". Prosiding Seminar Nasional dan Call Paper: Psikologi Positif Menuju Mental Wellness: 56. 
  5. ^ Dianovinina, Ktut (2018). "Depresi pada Remaja: Gejala dan Permasalahannya". Jurnal Psikogenesis. 6 (1): 74. 
  6. ^ Aldrin, M., dkk. (2017). "Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Autisme". Seminar Nasional Informatika Medis VIII: 61. 
  7. ^ Raharjo, T., dan Wimbarti, S. (2020). "Assessment of learning difficulties in the category of children with dyslexia". Jurnal Konseling dan Pendidikan. 8 (1): 80–81. 
  8. ^ Indra, C. M., dkk. (2019). "Hubungan Kecanduan Internet dengan Depresi pada Pelajar Kelas XI di SMA Negeri 9 Binsus Manado Tahun Ajaran 2018/2019". Jurnal Medik dan Rehabilitasi. 1 (3): 1. 
  9. ^ Citraningtyas, Theresia (2017). "Gangguan Skizoafektif: Penerapan DSM-5 pada Entitas Diagnostik yang Hampir Dihilangkan". Jurnal Kedokteran Meditek. 23 (64): 47. 

Pranala luar