Sirkuit Jaya Ancol merupakan sirkuit otomotif pertama di Indonesia & dibangun sekitar tahun 1970. Inilah satu-satunya sirkuit saat itu dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia saat itu. Sirkuit balap mobil di kawasan Ancol, Jakarta Utara saat itu menarik banyak perhatian. [1]

Sejarah dan spesifikasi

Pada saat pembangunan sirkuit ini, banyak sponsor menghabiskan uang yang tidak main-main saat itu. Seperti Astra dan PT Indocement, kedua perusahaan ini menyumbang Rp. 30 juta untuk PT Jaya Sirkuit Ancol, yang pada waktu itu pengelola sekaligus yang membangun sirkuit. Dan Tinton Soeprapto, seorang pembalap yang memiliki segudang prestasi dan merupakan bapak dari 2 pembalap nasional yakni Ananda Mikola dan Moreno Soeparpto, saat itu ditunjuk sebagai maskot pembalap oleh Ali Sadikin yang saat itu menjabat Gubernur DKI. Hal ini dimaksudkan untuk menarik lebih banyak lagi pebalap asing untuk berlaga di sirkuit Ancol, Jakarta Utara. Sirkuit ini mengalami beberapa kali renovasi dalam proses pembangunannya.[2]

Pada bulan Oktober 1969 diadakan event Jaya Antjol Race I dimana saat itu kondisi sirkuit hanya berupa jalan perumahan biasa dengan tikungan yang rusak. Lebar sirkuit ini hanya 7 hingga 10,5 meter dengan panjang lintasan 3.590 meter. Kemudian pada tahun 1970 diadakan Jaya Antjol Race II pada bulan Oktober. Dalam event ini, panjang sirkuit diubah menjadi 3.950 meter dan jumlah tikungan ditambah menjadi 12 tikungan.

Pada tahun 1971, sirkuit Ancol direnovasi total dengan biaya sekitar 400 juta rupiah pada tahun 1971. Dana tersebut digunakan untuk pengaspalan hotmix, pembangunan paddock, pit dan tower. Paddock sirkuit Ancol terdiri dari 3 ruangan yang masing-masing berukuran 150 mx 12 m, 75 mx 12 m dan 51 mx 5 m. Paddock ini bisa menampung sekitar 100 mobil atau 150 motor balap termasuk perlengkapannya. Di pit terdapat ruangan yang bisa menampung 30 mobil balap atau 50 motor balap. Cukup untuk 2 kru pit untuk setiap pembalap. Selain itu, terdapat juga menara kontrol yang terdiri dari 3 lantai dimana lantai atas digunakan untuk papan skor dan TV serta tempat wartawan dan polisi ditempatkan. Lantai pertama gedung tower ini digunakan sebagai ruangan race control, dokter dan bendera. Lantai dua gedung itu sendiri digunakan sebagai ruang pengecekan waktu dan kantor panitia lomba.[3]

Panjang lintasan 4.470 m dengan garis lurus yang melewati rumah makan Duta Toradja sepanjang 1.070 m. Lebar jalan juga ditambah menjadi 9 meter dan 12 meter dari rencana sebelumnya minimal 10 meter dan maksimal 18 meter setelah mempertimbangkan aspek keamanan. Tak heran kemudian sirkuit ini menjadi salah satu yang terbaik di Asia saat itu tepat di belakang sirkuit Fuji, Jepang. Tak heran jika kemudian banyak event berskala internasional yang dihadirkan di sirkuit ini, seperti GP Ancol, endurance 7 jam Ancol dan lain sebagainya. Mobil-mobil yang berlaga di sirkuit ini sebenarnya juga tidak main-main. PT. Astra, misalnya, telah mengembangkan Toyota Starlet KP47 dan Toyota Corolla KE30 bersama Tom's Japan khusus untuk spesifikasi sirkuit ini.

Penutupan

Sirkuit Jaya Ancol awalnya dikelola oleh BPP Ancol, dan pernah dipegang oleh Herman Sarens Sudiro, sedangkan Tinton Soeprapto mendapatkannya pada tahun 1983. Sirkuit ini hendak ditutup, namun semua pembalap bisa menggunakan sirkuit Ancol sampai ada penggantinya. Selain warga pemukiman terganggu dengan deru mesin balap dan polusi asap, Sarana di dalam arena sendiri banyak yang rusak. Barangkali satu-satunya yang masih mulus pada saat itu hanya lintasan sirkuitnya sendiri. Hingga pada akhirnya Sirkuit Jaya Ancol pun ditutup pada tahun 1992, digantikan oleh Sirkuit Sentul yang berada di Bogor yang berjarak 40 km dari Jakarta.[4]

Referensi

  1. ^ https://voi.id/memori/145253/jangan-lupakan-sirkuit-ancol-arena-balap-otomotif-berkelas-internasional-pertama-di-indonesia
  2. ^ https://www.motorplus-online.com/read/253068858/mengenal-sirkuit-ancol-sirkuit-internasional-pertama-di-indonesia-berbentuk-kuda-lumping#:~:text=Sirkuit%20Ancol%20merupakan%20sirkuit%20otomotif,menarik%20perhatian%20pada%20kala%20itu.
  3. ^ https://www.alinea.id/nasional/sirkuit-ancol-penghasil-pembalap-nasional-yang-dilupakan-b2cDQ98qG
  4. ^ https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/15/190200115/begini-sejarah-sirkuit-sentul-yang-tahun-depan-bakal-ganti-nama?page=all#:~:text=Untuk%20diketahui%2C%20dalam%20sejarahnya%2C%20Sentul,tak%20jauh%20dari%20Tol%20Jagorawi.&text=Pembangunannya%20dimulai%20pada%201990%2C%20dipimpin,%2C%20Soeharto%2C%20Hutomo%20Mandala%20Putra.