Kabupaten Aceh Tenggara

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera
Revisi sejak 15 Maret 2022 16.19 oleh Muyanes (bicara | kontrib) (Demografi: Suku)

Aceh Tenggara merupakan kabupaten yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Pusat ekonomi dan pemerintahan berada di kota Kutacane, Kabupaten ini terdiri dari pengunungan gunung leuser, Wilayah datar berada di lembah alas, Dan berada di wilayah paling tenggara provinsi Aceh yang langsung berbatasan dengan provinsi Sumatra Utara, Kabupaten ini masuk dalam daftar dataran tinggi di indonesia yang di namakan sebagai "Dataran Tinggi Alas" Dan menjadi kabupaten paling multikultural yang terjaga hingga saat ini

Kabupaten Aceh Tenggara
Kopi aren, minuman khas Kutacane
Kopi aren, minuman khas Kutacane
Lambang resmi Kabupaten Aceh Tenggara
Julukan: 
Tanoh Alas
Motto: 
Sepakat segenep
(Alas) Kompak dan toleran
Peta
Peta
Kabupaten Aceh Tenggara di Sumatra
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara
Peta
Kabupaten Aceh Tenggara di Indonesia
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara (Indonesia)
Koordinat: 3°22′N 97°41′E / 3.37°N 97.68°E / 3.37; 97.68
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri4 Juni 1974[1]
Dasar hukumUU Nomor 4 Tahun 1974[1]
Ibu kotaKutacane
Jumlah satuan pemerintahan[2]
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Gampong: 385
Pemerintahan
 • BupatiRaidin Pinim
 • Wakil BupatiBukhari
Luas
 • Total4.242,04 km2 (1,637,86 sq mi)
Populasi
 • Total227.456
 • Kepadatan54/km2 (140/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 81,32%
Kristen 17,73%
Katolik 0,95%
 • Bahasa
Indonesia Resmi
Alas Utama

Bahasa Lainnya
Batak, Karo, Singkil, Gayo, Aceh
 • IPMKenaikan 69,44 (2021)
sedang[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1104 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0629
Pelat kendaraanBL xxxx H**
Kode Kemendagri11.02 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 1.327.797.858.664 2020
PADRp 95.280.537.544 2020
DAURp 557.213.845.000 2021
Situs webacehtenggarakab.go.id

Sejarah

Dalam sejarah panjang pemerintahan Kabupaten Aceh Tenggara, awal dari penyusunannya pemerintahan di seluruh Aceh pada awal tahun 1946 dengan mengelompokkan daerah-daerah yang berada di tengah Aceh, yakni Takengon, Gayo Lues, dan Tanah Alas ke dalam satu keluhakan yang disebut Keluhakan Aceh Tengah . Ibukota keluhakan direncanakan digilir setiap enam bulan antara Takengon, Blangkejeren, dan Kutacane.

Jarak yang sangat jauh dan waktu yang sangat lama antara Kutacane Takengon, sekitar 250 km ditempuh dalam waktu 5-8 hari dengan kaki, atau jika menggunakan kenderaan harus melalui Medan, Aceh Timur, dan Aceh Utara dengan menempuh jarak sekitar 850 km, menyebabkan pelaksanaan pemerintahan tidak berjalan efektif sehingga pada tanggal 21 September 1953 beberapa tokoh yang berasal dari Sumatera Utara mencoba memasukkan daerah Tanah Alas ke dalam wilayah Sumatera Utara.

Namun upaya ini tidak mendapat dukungan dari rakyat di Tanah Alas dan perlawanan dari Daud Bereueh sebagai pimpinan militer Aceh. Hal ini mendorong pemimpin di Tanah Alas dan Gayo Lues untuk membentuk kabupaten sendiri, terlepas dari Kabupaten Aceh Tengah. Setelah melalui perjuangan tanpa kenal lelah, akhirnya Walikota Syahadat berhasil membuat Pangkowilhan I Letjend. Koesno Oetomo untuk secara de facto menyatakan mengesahkan Daerah Tanah Alas dan Gayo Luas Menjadi Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 14 Nopember 1967.

Pada tahun 1974, setelah berjuang selama 17 tahun sejak tahun 1956, Pemerintah akhirnya menerbitkan UU No. 4/ tahun 1974 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara dan peresmiannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri H. Amir Machmud pada tanggal 26 Juni 1974 dalam suatu acara yang khidmat di Kutacane . Pada hari itu juga Gubernur Daerah Istimewa Aceh A. Muzakkir Walad melantik Walikota Syahadat sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 24 Juli 1975 Walikota Syahadat secara definitif diangkat sebagai Bupati Aceh Tenggara yang pertama.

Kemudian pada tanggal 10 April 2002, 57% Wilayah kabupaten Aceh Tenggara dimekarkan untuk membentuk Kabupaten Gayo Lues berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002.

Geografi

Utara Kabupaten Gayo Lues Aceh dan Kabupaten Langkat Sumatra Utara
Timur Kabupaten Karo Sumatra Utara
Selatan Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Selatan
Barat Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam

Pemerintahan

Daftar Bupati

Bupati Aceh Tenggara Republik Indonesia
 
Lambang Bupati Aceh Tenggara Republik Indonesia
KediamanPendopo Bupati Aceh Tenggara
Masa jabatan5 tahun (definitif)
Dibentuk1975
Situs webSitus Resmi Kabupaten Aceh Tenggara

Berikut ini adalah Daftar Bupati Aceh Tenggara dari masa ke masa.

</onlyinclude>

No. Bupati
(lahir–wafat)
Potret Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Bupati Portret Periode Referensi
1 Kol. H. Syahadat Desky 1975 1980 1
- Drs. A. Djalil (Penjabat) 1980 1981
2 Kol. AURI T. Djohan Syahbudin, S.H. 1981 1986 2
- Drs. Soetardjo
(Penjabat)
1986 1986 3
3 Drs. H. T. Iskandar 1986 1991 4
4 Drs. H. Syahbudin BP, M.M.
(l. 1949)
1991 1996 5
1996 2001 6
5 Drs. H. Armen Desky, M.M.
(l. 1949)
2001 2006 Drs. H. Darmansyah, M.M. 7

(2001)

- Drs. Rajadin

(Penjabat)

2006 2007
- Drs. H. Marthin Desky, M.M.
(Penjabat)
2007 2007 [6]
6 Ir. H. Hasanuddin Beruh, M.M.(1952–2023) 1 September 2007 1 September 2012 Drs. H. Syamsul Bahri 8

(2007)

[7][8]
- Drs. H. Hasanuddin Darjo, M.M.
(Pelaksana Harian)
1 September 2012 24 September 2012
6 Ir. H. Hasanuddin Beruh, M.M.(1952–2023) 24 September 2012 24 September 2017 H. Ali Basrah, S.Pd, M.M.
(l. 1966)
9

(2012)

[9]
- Drs. H. Gani Suhud, M.AP.
(Pelaksana Harian)
25 September 2017 2 Oktober 2017 [10]
7 Drs. H. Raidin Pinim, M.AP.
(l. 1970)
2 Oktober 2017 2 Oktober 2022 H. Bukhari
(l. 1964)
10

(2017)

[11][12]
- M. Ridwan, S.E., M.Si.
(Pelaksana Harian)
2 September 2022 11 Oktober 2022 [13]
- Drs. Syakir, M.Si.

(Penjabat)

11 Oktober 2022 11 Oktober 2024 [14][15]
- Taufik, S.T., M.Si.

(Penjabat)

11 Oktober 2024 Sekarang [16][17]
Legenda

</onlyinclude>

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Permendagri-137-2017
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AT
  4. ^ "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  6. ^ "Pejabat Bupati Aceh Tenggara Dilantik". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2007-04-23. Diakses tanggal 2023-01-18. 
  7. ^ Liputan6.com (2007-09-01). "Pelantikan Bupati Aceh Tenggara Ricuh". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-01-18. 
  8. ^ Amran, Ali. "Ucapan Belasungkawa Berdatangan Pada Almarhum Mantan Bupati Agara H.Hasanuddin.B .MM Bin Baduali". acehtenggarakab.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-18. 
  9. ^ "Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin Beruh Dilantik". Indoplaces.com. Diakses tanggal 2023-01-18. 
  10. ^ "Gani Suhud Ditunjuk Menjadi Plh Bupati Aceh Tenggara". Serambinews.com. Diakses tanggal 2023-01-18. 
  11. ^ Agency, ANTARA News. "Gubernur lantik Bupati Aceh Tenggara - ANTARA News Aceh". Antara News. Diakses tanggal 2023-01-18. 
  12. ^ "Gubernur Minta Raidin Rawat Keberagaman di Aceh Tenggara – LINTAS GAYO" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-18. 
  13. ^ Network, AJNN net-Aceh Journal National. "MHD Ridwan Ditunjuk Jadi Plh Bupati Agara". AJNN.net. Diakses tanggal 2023-02-03. 
  14. ^ Redaksi. "Kemendagri Tunjuk Drs, Syakir M.Si Pj Bupati Aceh Tenggara | Rakyat Aceh" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-18. 
  15. ^ Aziz, Abdul. "Pj Gubernur Aceh Lantik Sekaligus Pj Bupati Aceh Tenggara, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Aceh Barat". acehtenggarakab.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-18. 
  16. ^ "Taufik, Pj Bupati Agara Baru — WASPADA". 2024-10-11. Diakses tanggal 2024-11-06. 
  17. ^ "Pj Gubernur Lantik Taufik sebagai Pj Bupati Aceh Tenggara". Diakses tanggal 2024-11-06. 


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Aceh Tenggara dalam tiga periode terakhir.[1][2]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014 2014–2019 2019–2024 2024–2029
PKB 0   0   1   1
Gerindra (baru) 1   2   5   2
PDI-P 0   3   1   2
Golkar 4   11   10   9
NasDem (baru) 3   1   1
PKS 2   0   0   1
Hanura (baru) 1   5   9   4
PAN 1   0   1   6
Demokrat 0   3   1   3
Partai Aceh (baru) 1   3   1   1
PKPI 2   0   0   0
PNI 2
PPD 2
PDP 2
PPI 2
Sarikat 1
PNBK 1
PKNU 1
PDK 1
Patriot 1
Jumlah Anggota 25  30   30   30
Jumlah Partai 16   7   9   10


Kecamatan

  1. Kecamatan Babul Makmur
  2. Kecamatan Babul Rahmah
  3. Kecamatan Babussalam
  4. Kecamatan Badar
  5. Kecamatan Bambel
  6. Kecamatan Bukit Tusam
  7. Kecamatan Darul Hasanah
  8. Kecamatan Deleng Phokisen
  9. Kecamatan Ketambe
  10. Kecamatan Lawe Alas
  11. Kecamatan Lawe Bulan
  12. Kecamatan Lawe Sigala-gala
  13. Kecamatan Lawe Sumur
  14. Kecamatan Leuser
  15. Kecamatan Semadam
  16. Kecamatan Tanah Alas

Demografi

Kabupaten Aceh Tenggara lebih multikultural dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang ada di provinsi Aceh lainnya, Yakni didiami lebih dari 2 atau 3 suku yaitu; suku Alas sebagai suku asli dan terbesar, Selanjutnya Suku Karo, Toba, Singkil, Minang, Gayo, Jawa, Angkola, Mandailing, Tionghoa, Aceh, Melayu, Nias, Aneuk Jamee dan Pakpak

Ekonomi

Komoditi Sektor Peternakan[3]

  1. Sapi: 35.137 ekor/thn
  2. Kerbau: 3.386 ekor/thn
  3. Kambing: 7.998 ekor/thn
  4. Domba: 8.341 ekor/thn
  5. Ayam Buras: 302.906 ekor/thn
  6. Ayam Pedaging: 39.380 ekor/thn
  7. Itik: 182.003 ekor/thn
  8. Kuda: 198 ekor/thn

Komoditi Sektor Buah-buahan[4]

Nomor Nama Komoditas Jumlah (Ton/Tahun) Presentase
1. Pisang 1.205
2. Salak 1.078
3. Rambutan 707
4. Mangga 621
5. Durian 605
6. Manggis 277
7. Duku/Langsat 273
8. Nangka/Cempedak 106
9. Alpukat 95
10. Pepaya 89
11. Melinjo 69
12. Pete 62

Komoditi Sektor Perkebunan[4]

Nomor Nama Komoditas Jumlah (Ton/Tahun) Presentase
1. Padi 70.313
2. Kakao 10.491
3. Kelapa Sawit 4.595
4. Karet 2.891
5. Kemiri 1.282
6. Cabai Besar 264
7. Cabai Rawit 228
8. Kacang Panjang 101
9. Terung 67
10. Bawang Putih 46
11. Bawang Merah 24
12. Ketimun 19

Komoditi Andalan[5]

Kabupaten Aceh Tenggara adalah penghasil tertinggi kakao (Coklat) terbesar di Provinsi Aceh dengan luas 19.994 hektar dengan jumlah produksi sebanyak 8.843 ton/hektar dengan hasil produktipitas 455 Kg/hektar/tahun dari sebanyak 21.623 jumlah petani. selain itu Kabupaten Aceh Tenggara juga dikenal sebagai penghasil kemiri terbesar di Aceh dan salah satu lumbung padi tak hanya bagi Provinsi Aceh tetapi juga bagi provinsi Sumatra Utara. Komoditas unggulan lainnya adalah karet, kayu glondongan, ikan air tawar dengan luas area Darat 3782.84 ton dan sungai 1583.21 ton. Durian, Rambutan dan Avokad

Pariwisata

Tempat Wisata

  • Benteng Kuta Reh
  • Taman Nasional Gunung Leuser
  • Arung Jeram Sungai Alas
  • Air Terjun Lawe Gurah (Simpur Jaya, Ketambe)
  • Air Terjun Ketambe
  • Air Terjun Lawe Dua
  • Air Terjun Gulo
  • Air Terjun Bakbahu (Deleng Pokhisen)
  • Air Terjun Pokhisen (Jambur Lateng)
  • Air Terjun Sampuran Manuk
  • Air Terjun Lawe Sikap (Mbarung)
  • Festival Seni Gayo-Alas
  • Bukit Cinta (Bukit Mbarung)
  • Pemandian Air Panas Lawe Ger-ger
  • Pemandian Air Panas Uning Sigugur
  • Jamur Mamang
  • Pantai Goyang
  • Pantai Barat
  • Pantai Timur
  • Masjid Agung At-Taqwa
  • Intan Waterboom
  • Pondok Jamniz
  • Pondok Wisata Batu Mbogoh
  • Alas Hills (Bukit Mbarung)


Referensi

  1. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tenggara 2014-2019
  2. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tenggara 2019-2024
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-07. Diakses tanggal 2015-12-09. 
  4. ^ a b http://penghubung.acehprov.go.id/potensi-investasi/kabupaten-aceh-tenggara/
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 2015-12-09. 

Pranala luar