Melayu Bengkulu
Melayu Bengkulu (Jawi: ملايو بڠكولو) adalah suku bangsa yang ada di Provinsi Bengkulu dan merupakan suku berpolulasi terbesar keenam di provinsi tersebut.[1] Pada umumnya, Melayu Bengkulu bermukim di ibu kota provinsi Bengkulu yaitu kota Bengkulu.[2]
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Kota Bengkulu Kepahiang Rejang Lebong Bengkulu Utara Bengkulu Tengah | |
Bahasa | |
Melayu Bengkulu Indonesia | |
Agama | |
Islam | |
Kelompok etnik terkait | |
Melayu Palembang |
Budaya
Budaya dan bahasa Bengkulu, sama seperti Melayu lainnya di Sumatra dan Semenanjung Malaka, yaitu memiliki falsafah hidup yang membenci pertikaian. Pertikaian ala Melayu biasanya dilakukan dengan cara berbalas pantun, begitu juga dengan Bahasa Bengkulu, yaitu dengan menggunakan pantun. Tidak hanya pertikaian, tetapi berpantun juga sering digunakan untuk berdendang. Berdendang sambil berpantun yang panjang dilakukan di saat acara-acara resmi, seperti pernikahan, dan dilakukan semalam suntuk oleh puluhan orang bersama-sama dan bersahut-sahutan.
Bahasa
Budaya Melayu Bengkulu sangat kental dirasakan di masyarakat kota Bengkulu itu sendiri, baik dari falsafah hidup hingga kuliner, khususnya mengenai bahasa Melayu Bengkulu yang dikenal dengan bahasa Bengkulu. Bahasa Bengkulu memiliki beberapa pengucapkan kata yang sama dengan Melayu lainnya, seperti Minangkabau, Melayu Palembang, Melayu Jambi, dan Melayu Riau, terutama yang berlogat "o".
Referensi
- ^ "BPS: Jawa, Rejang, Serawai Tertinggi". Radar Bengkulu Online. Diakses tanggal 4 Desember 2020.
- ^ (Inggris) A. J. Gooszen, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), A demographic history of the Indonesian archipelago, 1880-1942, KITLV Press, 1999, ISBN 90-6718-128-5, 9789067181280