Wiranatakusumah V
Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema V (Sunda: ᮛ᮪ᮓ᮪. ᮃᮛᮤᮃ ᮃᮓᮤᮕᮒᮤ ᮝᮤᮛᮔᮒᮊᮥᮞᮥᮙ |᮵|, Latin: Rd. Aria Adipati Wiranatakusuma (ke-)5) (28 November 1888 – 22 Januari 1965), sering dieja dengan Aria Wiranatakusuma, adalah Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang pertama. Lahir di Bandung sebagai keturunan ningrat, Wiranatakoesoemah mendapat pendidikan di ELS, OSVIA, dan HBS. Sewaktu pembentukan Republik Indonesia Serikat, ia pernah menjabat sebagai Wali atau Presiden Negara Pasundan, salah satu negara federal RIS. selain itu ia juga merupakan Bupati Bandung Periode 1920 - 1931 dan Periode 1935 - 1945 dan Pada tahun 1945 ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia setelah itu ia diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung dari tahun 1945 sampai 1948, sebelum akhirnya menjadi Presiden Negara Pasundan.
Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema V | |
---|---|
Walinegara Negara Pasundan | |
Masa jabatan 24 April 1948 – 8 Maret 1950 | |
Pendahulu Tidak ada Pengganti Jabatan dihapuskan | |
Ketua Dewan Pertimbangan Agung | |
Masa jabatan 29 November 1945 – 24 April 1948 | |
Presiden | Soekarno |
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 2 September 1945 – 14 November 1945 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu Jabatan dibuat | |
Bupati Cianjur ke-12 | |
Masa jabatan 1912–1920 | |
Pendahulu R. Demang Natakusumah Pengganti R. A. A. Suriadiningrat | |
Bupati Bandung ke-11 & 13 | |
Masa jabatan 1920–1931 | |
Masa jabatan 1935–1945 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Hindia Belanda | 28 November 1888
Meninggal | 22 Januari 1965 Jakarta, Indonesia | (umur 76)
Kebangsaan | Indonesia |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Biografi[1]
Raden Tumenggung Wiranatakusumah V atau Dalem Haji adalah putra tunggal dari Raden Adipati Kusumadilaga (Bupati Bandung Periode 1874 - 1893) dilahirkan pada tanggal 23 November 1888 ditinggal ayahnya pada usia 5 tahun. Nama kecilnya adalah Muharam.
Pelantikan Wiranatakusuma V pada 12 April 1920 itu mendapat perhatian besar, Seluruh Bupati di Priangan hadir bersama aparat sipil dan militer lainnya, pelantikan itu adalah pidato pertama Wiranatakoesoema. Antara lain ia menuturkan,
"supaya pibisaeun nyumponan kana sumpahna, jeung instruksina nu jadi bupati, taya lian ngan kajaba ti sarerea bae, kudu pada boga rasa jadi bupati lain rasa dina nanpa kauntungan atawa dina boga kakawasaanana, tetapi dina rasa kani'matan buahna kaadilan. Lamun rasa anu kitu dipiboga ku sarerea, tangtu ieu Kabupaten Bandung, moal salah deui pinanggih jeng kasalametan, hurip nagri waras rayat. Cicingna kaadilan nu jadi bupati, lain dina prak-prakan pikeun gunana 2-3 jalma, tetapi kaperluanana tina jalma nu leuwih loba, nu kudu dituturkeun."
Pada usia 24 tahun Raden Tumenggung Wiranatakusumah V sudah dapat menjalankan pemerintahan Kabupaten Bandung, karena prestasi kerjanya, ia sangat dekat dengan rakyat dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.
Setelah lulus dari sekolah Belanda, ia meneruskan ke Sekolah Menak. Dan lulus dari H.B.S. Koning Willem III School te Batavia tahun 1910. Ia kursus berbagai bahasa di antaranya Bahasa Inggris, Jerman, Prancis. dan pada tahun 1928 ia menuntut ilmu ke Nederland dibidang Ilmu Koperasi Tani.
Sebelum menjabat Bupati Kabupaten Bandung jabatannya adalah:
- Tahun 1910 menjadi Juru Tulis camat Tanjungsari
- Tahun 1911 menjadi Mantri Pulisi di Sukabumi
- Tahun 1912 menjadi Camat di Tasikmalaya
- Tahun 1912 menjadi Bupati Cianjur
Pada saat Ziarah ke Mekkah mendapat penghargaan Bintang Istiqlal Klas I dari Raja Arab. Kemampuannya yang mendalam dalam keislaman membuat dibanggakan. Saat berkhotbah di Mesjid dan pulang pendopo, rakyat beriringan menyertainya. Hingga saat ini, sangat jarang pejabat yang menguasai kebudayaan Sunda sekaligus mendalam pemahaman keagamaannya, sehingga dianggap pantas untuk berkhotbah. Dari kemampuan yang istimewa inilah disebut menak-santri.
Banyak kebijakan-kebijakannya untuk mensejahterakan rakyat di antaranya membuat peraturan keluar - masuk uang Desa, mendirikan Koperasi di Kabupaten Bandung, memajukan pendidikan Islam, dan juga membuat buku karyanya di antaranya: Riwayat Kanjeng Nabi Muhamad SAW. Terbitan Islam Studieclub-Bandungperti judulnya, buku ini berisi riwayat Nabi Muhamad SAW. Buku ini menjadi sangat menarik lantaran menghadirkan nuansa Sunda dalam perjalanan Nabi Muhamad SAW. pada tahun 1941 SeTafsir Surat Al-Baqarah, Islamitishe Democratie dll.
Sulit sekali menemukan sosok pemimpin yang sempurna layaknya Wiranatakoesoema V selain menjadi Ambtenaar yang disegani, ia adalah Menteri Dalam Negeri pertama Republik Indonesia yang begitu dicintai rakyatnya. Dan dengan Kinerja yang jumawa ia persembahkan bagi rakyatnya.[2] Sumber: Penelusuran Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 1846 - 2010
Keluarga
Raden Aria Adipati Wiranatakoesoemah V putra dari Kanjeng Raden Adipati Kusumahdilaga saudara Raden Aria Adipati Wiranatakusuma IV cucu Raden Aria Adipati Wiranatakusuma III
Isri-istri
- NRA. Inda Admini / Yoyo .
- RA. Soehanah .
- RA. Hj. Syarifah Nawawi
- NRA. Oekon Sangkaningrat Soeriadihardja
- RA. Siti Aisyah
- RA. Rohanah J.
- RA. Euis Koeraesin
Putra-putra
- R. Tmg. Male Wiranatakusumah (Wiranatakoesoema VI)
- RA. Amalia Wiranatakusumah
- RA. Madeleine Wiranatakusumah
- R. Marjoenani Wiranatakoesoemah
- RA. Martini Wiranatakusumah
- R.H. Brigjen Pol Muharam Wiranatakusumah
- Rd. Mohamad Sjarif Wiranatakusumah
- RA. Hj Nelly Wiranatakusumah
- Nr. Minarsih Wiranatakusumah
- Letjen TNI Rd Achmad Wiranatakusumah
- R. Mochammad Memed Wiranatakusumah
- R. Abbas Wiranatakusumah
- RA.Dion Rajaningrat Wiranatakusumah
- R Hidajat Wiranatakusumah
- R.H. Mohammad Rachmat Wiranatakusumah
- R. Muhyidin Wiranatakusumah
- R. Rauf Achmad Mugni Wiranatakusumah
- RA.Haniaty Wiranatakusumah
- R. Arifin Wiranatakusumah
- R. Otong Toyibin Wiranatakusumah
- R. Achmad Halim Wiranatakusumah
- RA. Leila K. Sarah Wiranatakusumah
- RA. Soraya Wiranatakusumah
- R. Murad Wiranatakusumah
Cucu
- R. Tristan Delano Wiranatakusumah
- Krishna Rajendra Wiranatakusumah
- Hendra Wiranatakusumah
- Muharam Wiranatakusumah
- Budiyana bin Maryoenani Wiranatakusumah
- Muhammad Ridwan Wiranatakusumah
Cicit
- R. Bintang Moga Gautama
- Matahari Permata Ningrat
- Mochammad Mega Cakra Buana
- Putri Pelangi Wulandari Kancana Ningrat
- Tamara Bulan Tresna
- Yura Abdi Negara
- Herfiani Soediro
- R. Muhammad Alwan Faris Fadlirullah
- Aurellio Kenzino Abiandra bin Budiyana
- Kalista Ellenia Rahmadhyani binti Budiyana
- R. Irfan Fauzi Rahman
- Muhammad Rangga Wiranatakusumah SE
- Muhammad Ridho Wiranatakusumah
Buyut
- Khalif Aljibran Gautama
- Aubin Tarikh Yaseen
Referensi
- ^ Orang Indonesia jang terkemoeka di Djawa. Gunseikanbu. 1944.
- ^ Bupati R.H.A.A. WIRANATA KUSUMAH V (Dalem Haji) Periode 1920-1931, 1935-1945 Diarsipkan 2014-12-23 di Wayback Machine..Website Resmi Pemkab Bandung.
Pranala luar
- singkat negara pasundan[pranala nonaktif permanen] Santi Jehannanda
- Meluruskan sejarah wiranatakusumah Indonesian Terasury
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Posisi baru | Presiden Negara Pasundan 1948–1950 |
Jabatan dihapuskan |
Posisi baru | Menteri Dalam Negeri Indonesia 1945 |
Diteruskan oleh: Soetan Sjahrir |
Didahului oleh: R.T. Hasan Sumadipraja |
Bupati Bandung 1935–1945 |
Diteruskan oleh: R.T.E Suriaputra |
Didahului oleh: R.A.A Martanegara |
Bupati Bandung 1920–1931 |
Diteruskan oleh: R.T. Hasan Sumadipraja |
Didahului oleh: R. Demang Natakusumah |
Bupati Cianjur 1912–1920 |
Diteruskan oleh: R.A.A. Suriadiningrat |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: R. Margono Djojohadikusumo |
Ketua Dewan Pertimbangan Agung 1945–1948 |
Diteruskan oleh: KPH Soetardjo Kartohadikoesoemo |