Afeksi

Istilah psikologis
Revisi sejak 22 Maret 2022 22.30 oleh YogiYY (bicara | kontrib)

Afeksi adalah sebuah istilah psikologis yang digunakan untuk menjabarkan tentang suatu perasaan. Afeksi termasuk kebutuhan manusia untuk mendapatkan respons yang baik atau perlakuan hangat dari orang lain dalam bentuk kasih sayang dengan prinsip dasar perasaan untuk dicintai dengan unsur memberi dan menerima. Afeksi disebabkan oleh interaksi sosial antar individu dengan melibatkan perasaan yang ada di dalam hati. Afeksi memang tidak tampak di mata, tapi bisa dirasakan oleh manusia secara langsung.[1]

Masing-masing orang memiliki perbedaan dalam intensitas afeksi atau seberapa kuat mereka merasakan emosi-emosinya. Intensitas afeksi adalah perbedaan-perbedaan individual terkait dengan kekuatan pengalaman emosinya. Orang-orang yang intens secara afektif mengalami emosi positif maupun negatif secara mendalam, di mana saat mereka sedih, mereka benar-benar sedih, dan saat mereka bahagia, mereka benar-benar bahagia. Dalam hitungan hari, tingkat afeksi positif cenderung mencapai puncaknya pada akhir pagi, yaitu sekitar pukul 10.00 hingga siang hari, dan kemudian bertahan pada level tersebut sampai awal malam, yaitu sekitar pukul 19.00. Sekitar 12 jam sesudah bangun tidur, afeksi positif mulai jatuh sampai tengah malam, dan kemudian naik lagi sesudah terbitnya matahari. Untuk afeksi negatif, tren umumnya adalah meningkat sepanjang hari, dimana titik rendahnya adalah pada awal pagi, dan tertinggi pada akhir malam.[2]

Berciuman merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kasih sayang (afeksi).

Referensi

  1. ^ Kin, Chaniago (2020). Rasa. Sukabumi: CV Jejak (Jejak Publisher). hlm. 178. ISBN 978-623-247-809-1. 
  2. ^ Thian, Alexander (2021). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. hlm. 44. ISBN 978-623-01-1195-2. 

Lihat pula