Daftar presiden Indonesia

artikel daftar Wikimedia

Berikut adalah daftar lengkap Presiden Indonesia. Presiden Republik Indonesia merupakan pemegang tampuk kekuasaan pemerintahan[1] sekaligus sebagai perwakilan negara tertinggi di Indonesia. Secara kelembagaan, presiden menjalankan fungsi eksekutif dalam pemerntahan Indonesia. Dalam kemiliteran, presiden menempati posisi sebagai panglima tertinggi bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI).[2] Sebelum dilakukan amendemen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), presiden dan wakil presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam periode waktu 5 tahun. Namun setelah amandemen tahun 2004, Presiden Indonesia dipilih secara langsung oleh rakyat dalam suatu pemilihan umum yang diselenggarakan oleh badan terkait setiap 5 tahun sekali, di mana presiden atau wakil presiden hanya boleh terpilih lagi dengan jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.[3]

Lambang Presiden Republik Indonesia
Bendera Presiden Republik Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno

Presiden dan Wakil Presiden Indonesia sebagai suatu Lembaga Kepresidenan Indonesia dirsusun melalui rancangan UUD 1945 yang dibahas oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam beberapa sidangnya.[4] Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang merupakan badan penerus dari BPUPKI menetapkan pemberlakuan UUD 1945, yang dengan demikian mengesahkan lembaga kepresidenan di Indonesia, dan memilih Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia.

Daftar presiden

Berikut merupakan daftar Presiden Indonesia.

Presiden Potret Mulai menjabat Selesai menjabat Partai Wakil Presiden Periode
1 Soekarno
(1901–1970)  
  18 Agustus 1945 12 Maret 1967 Non Partisan Mohammad Hatta
(1945–1956)
1
Lowong
2 Soeharto
(Penjabat Presiden)[5]
  12 Maret 1967 27 Maret 1968 Golongan Karya
Soeharto
(1921–2008)  
27 Maret 1968 23 Maret 1973 2
23 Maret 1973 22 Maret 1978 Hamengkubuwana IX 3
22 Maret 1978 10 Maret 1983 Adam Malik 4
10 Maret 1983 10 Maret 1988 Umar Wirahadikusumah 5
10 Maret 1988 10 Maret 1993 Sudharmono 6
10 Maret 1993 10 Maret 1998 Try Sutrisno 7
10 Maret 1998 21 Mei 1998 B. J. Habibie 8
(1997)
3 B. J. Habibie
(1936–2019)  
  21 Mei 1998 20 Oktober 1999 Golongan Karya Lowong
4 Abdurrahman Wahid
(1940–2009)  
  20 Oktober 1999 23 Juli 2001 Partai Kebangkitan Bangsa Megawati Soekarnoputri 9
(1999)
5 Megawati Soekarnoputri
(1947–)  
  23 Juli 2001 20 Oktober 2004 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hamzah Haz
6 Susilo Bambang Yudhoyono
(1949–)  
  20 Oktober 2004 20 Oktober 2009 Partai Demokrat Jusuf Kalla 10
(2004)
20 Oktober 2009 20 Oktober 2014 Boediono 11
(2009)
7 Joko Widodo
(1961–)  
  20 Oktober 2014 20 Oktober 2019 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jusuf Kalla 12
(2014)
20 Oktober 2019 Petahana Ma'ruf Amin 13
(2019)
Legenda

Masa Revolusi Nasional Indonesia

Presiden Foto Mulai menjabat Selesai menjabat Partai Wakil Presiden Periode
Soekarno
 
  18 Agustus 1945 13 Juli 1949 Non Partisan Mohammad Hatta 1
Syafruddin Prawiranegara
(Ketua PDRI)[6]
 
  19 Desember 1948 14 Juli 1949 Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) Lowong
Soekarno 13 Juli 1949 27 Desember 1949 Non Partisan Mohammad Hatta
Soekarno
(Presiden RIS)[7]
27 Desember 1949 15 Agustus 1950 Non Partisan Lowong
Assaat
(Pemangku Sementara
Jabatan Presiden RI)
[7]
  Non Partisan
Soekarno 15 Agustus 1950 1 Desember 1956 Non Partisan Mohammad Hatta
1 Desember 1956 12 Maret 1967 Lowong

Lihat pula

Catatan kaki

Referensi

  1. ^ UUD 1945 Pasal 4 ayat 1
  2. ^ UUD 1945 Pasal 10
  3. ^ UUD 1945 Pasal 7
  4. ^ Kusuma, A.B.; Elson, R.E. (2011), "A note on the sources for the 1945 constitutional debates in Indonesia" (PDF), Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 167 (2–3): 196–209, doi:10.1163/22134379-90003589, ISSN 0006-2294 
  5. ^ Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang "Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno" dikeluarkan pada tanggal 12 Maret 1967, tetapi berlaku surut sejak 22 Februari 1967.
  6. ^ PDRI dibentuk setelah ibu kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda akibat agresi militer. Pembentukan PDRI sendiri sebenarnya memang diamanatkan dalam telegram yang dikirimkan oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta kepada Syafruddin, walaupun telegram itu tidak pernah sampai ke tangannya.
  7. ^ a b Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar, Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) di mana Republik Indonesia merupakan salah satu negara bagiannya. Karena Soekarno dan Hatta diangkat menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka Assaat diangkat sebagai "Pemangku Sementara Jabatan Presiden Republik Indonesia". Jabatan ini berakhir ketika RIS kembali ke bentuk negara kesatuan (Republik Indonesia).

Bacaan lanjutan

Pranala luar