Komando Armada Republik Indonesia
Komando Armada Republik Indonesia (atau disingkat Koarmada RI) adalah kesatuan yang baru dari TNI AL dibentuk dan diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pada tanggal 21 Januari 2022. Pembentukan Satuan baru ini sesuai dengan Perpres No: 66 tahun 2019.[1]Saat ini Komando Armada terdiri dari tiga armada, yaitu:
- Komando Armada I berada di Tanjung Uban
- Komando Armada II berada di Surabaya
- Komando Armada III berada di Sorong
Komando Armada Republik Indonesia | |
---|---|
Dibentuk | 5 Desember 1945 |
Negara | Indonesia |
Tipe unit | Armada |
Bagian dari | TNI Angkatan Laut |
Markas | Jakarta |
Moto | Ekapada Banda Jala Nusa |
Baret | BIRU LAUT |
Tokoh | |
Panglima | Laksamana Madya TNI Dr. Agung Prasetiawan, M.A.P. |
Kepala Staf | Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, S.T. |
Inspektur | Laksamana Pertama TNI Hana Rochijadi, S.E., M.A.P. |
Kepala Kelompok Staf Ahli | Laksamana Pertama TNI Eko Murwanto, S.Sos. |
Markas Koarmada RI berada di Jl Gunung Sahari No. 67 Jakarta Pusat, Jakarta Raya.
Sejarah
Armada RI sebagai kekuatan tempur Angkatan Laut, pada hakekatnya lahir dan tumbuh bersama kelahiran TNI. Armada RI tidak pernah absen dalam usaha menegakkan dan mempertahankan kedaulatan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam masa penugasan mempertahankan kemerdekaan Armada RI telah berhasil melaksanakan berbagai operasi laut, antara lain penerobosan blokade laut Belanda, ekspedisi lintas laut dalam rangka pengiriman pejuang kemerdekaan dan mengobarkan semangat perjuangan diberbagai daerah di luar pulau jawa.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) No. A.4/2/10 tanggal 14 September 1959 ditetapkan organisasi Komando Armada Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Pada tanggal 5 Desember 1959 Kepala Staf ALRI Komodor Laut R.E. Martadinata meresmikan pembentukan Organisasi Komando Armada Republik Indonesia. Pembentukan Armada tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting dalam memacu terwujudnya sebuah Angkatan Laut RI yang kuat modern. Melihat masa peresmian pada tahun 1959, sebagai momentum modernisasi kekuatan Angkatan Laut yang sudah dicapai dan kekuatan Angkatan Laut telah memenuhi semua unsur kekuatan sebagai Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) terdiri dari Kapal atas air, Kapal bawah air, Pesawat udara, Pasukan pendarat serta didukung Pangkalan. Pada masa itu, Armada RI mempunyai peran yang sangat besar dalam pelaksanaan Operasi Trikora dan Dwikora.
Surat keputusan Men/Pangal No. 5401.7 tanggal 18 Februari 1963 tentang Organisasi Departemen Angkatan Laut, menyebutkan bahwa dalam rangka konsolidasi dan penyempurnaan organisasi Angkatan Laut sangat diperlukan penyesuaian dari Organisasi Angkatan Laut. Organisasi Komando Armada RI yang berdasarkan Skep Men/Pangla No. 5401.35 tanggal 6 Agustus 1963 dirasakan perlu direorganisasi guna penyesuaian dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan administratif maupun operasional. Untuk pelaksanaan reorganisasi Komando Armada tersebut dikeluarkan petunjuk Men/Pangal melalui telegram No. 170256/Juli 1963 tetang pelaksanaan reorganisasi Komando Armada RI.
Sebagai kelanjutan dari telegram tersebut dikeluarkan Surat Keputusan Men/Pangal NO. 5401.48 tanggal 1 Desember 1963 tentang Organisasi Armada yang disebut Komando Armada RI (Koarma RI). Komando Armada (Koarma) adalah suatu Komando Utama (Kotama) fungsional dan administratif yang berkedudukan langsung dibawah Deputy I Men/Pangal. Tugas pokok Koarma adalah menyelenggarakan Komando administratif dan mengkoordinasi Komando Jenis (Konjen) dalam rangka menyiapkan kesiapan tempur satuan jenis masing-masing dan menyelenggarakan Komando Operasional terhadap komando Armada Siaga (Koarsa) dalam rangka mempertinggi dan memelihara kesiagaan operasional tempur dari kesatuan Koarsa.
Pada tanggal 5 Desember 1966 Koarma, namanya berubah menjadi Komando Armada Samudera (Koarsam) dan Komando Armada Nusantara (Koartar). Koarsam merupakan Kekuatan Strategis ALRI dalam menunjang tugas-tugas pertahanan, sedangkan Koartar merupakan kekuatan kewilayahan yang bertugas untuk mengatasi masalah keamanan di dalam negeri. Kemudian berdasarkan Instruksi KSAL Nomor 5401.15 Tahun 1970 tanggal 11 Maret 1970 diadakan likuidasi Koarsam dan Koartar yang kemudian dilebur menjadi Komando Armada Republik Indonesia. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Armada RI membentuk Eskader Barat (Eskabar) dan Eskader Timur (Eskatim).
Pada tahun 1979 Kedua Eskader tersebut dilebur menjadi Eskader Nusantara. Terbatasnya pengadaan suku cadang kapal dan pertimbangan efisiensi komando, kedua komando armada itu kemudian disatukan kembali dalam wadah Armada Republik Indonesia. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Kep/09/P/III/1984 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur TNI AL maka di jajaran Armada RI dibagi dalam dua komando armada, yakni Komando Armada Barat (Koarmabar) dan Koamando Armada Timur (Koarmatim). Hal itu merupakan suatu tindak lanjut dari mulai diberlakukannya UU No 20 tahun 1982 tentang Pokok-pokok Pertahanan Negara, tugas fungsional antara Dephankam dan Mabes ABRI dipisahkan.
Selanjutnya berdasarkan surat keputusan kasal No. Skep/4033/XI/1987 tanggal 17 November 1987, bahwa hari lahirnya Armada RI ditetapkan pada tanggal 5 Desember, dan selanjutnya disebut sebagai Hari Armada RI.
Peresmian
Peresmian Koarmada RI sekaligus Pengukuhan Laksamana Madya TNI Dr. Agung Prasetiawan, M.A.P. sebagai Panglima Koarmada RI yang pertama, bertempat di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Kamis 3 Februari 2022.[2][3] Kelahiran organisasi baru Komando Armada Republik Indonesia yang memiliki semboyan ‘Ekapada Banda Jala Nusa’ yang berarti ‘Mempersatukan Kekuatan Laut Nusanta”.
Struktur Organisasi
Eselon Pimpinan
- Pangkoarmada RI :Laksdya TNI Agung Prasetiawan
- Kepala Staf Koarmada RI: Laksda TNI Yayan Sofiyan
- Inspektur Koarmada RI: Laksma TNI Hana Rochijadi
- Kapoksahli Koarmada RI: Laksma TNI Eko Murwanto
Eselon Pembantu Pimpinan
- Asrena Pangkoarmada RI: Laksma TNI Teguh Prasetya
- Asintel Pangkoarmada RI: Laksma TNI Tjatur Soniarto
- Asops Pangkoarmada RI: Laksma TNI Sawa
- Aspers Pangkoarmada RI: Laksma TNI Dery Triesananto Suhendi
- Aslog Pangkoarmada RI: Laksma TNI Eko Sunarjanto
- Askomlek Pangkoarmada RI: Laksma TNI Dwi Aris Priyono
- Aspotmar Pangkoarmada RI: Laksma TNI Bram Rusman Namin
Eselon Komando Pelaksana
- Dankolat Koarmada RI: Laksma TNI Arif Badrudin
- Dankoopskasel Koarmada RI: Laksma TNI Indra Agus Wijaya
- Dankoppeba Koarmada RI: Laksma TNI Tedi Risnayadi
Panglima
Saat bernama Armada ALRI:
- Kolonel Laut Mohammad Nazir (15 Januari 1950 — 12 Agustus 1957)
- Kolonel Laut Raden Soekamsi Hadi Winarso (12 Agustus 1957 — 12 September 1959)
- Kolonel Laut Omar Basri Sjaaf (23 September 1959 — 01 Agustus 1960)
- Kolonel Laut Moeljadi (01 Agustus 1960 — 01 November 1962)
- Kolonel Laut Hamzah Atmohandojo (01 November 1962 — 12 Juni 1964)
- Laksma Laut Rachmat Sumengkar (12 Juni 1964 — 05 April 1966)
- Laksma Laut Lalu Manambai Abdul Kadir (05 April 1966 — 12 Maret 1970) (Panglima Komando Armada Strategis)
- Laksma Laut Subroto Yudono (05 April 1966 — 12 Maret 1970) (Panglima Komando Armada Nusantara)
- Laksma Laut Machmud Subarkah (12 Maret 1970 — 02 September 1970)
- Laksma TNI Sjamsul Bachri (02 September 1970 — 18 Juni 1973)
- Laksma TNI Rudy Poerwana (18 Juni 1973 — 14 Juni 1977)
- Laksma TNI Prasodjo Mahdi (14 Juni 1977 — 29 April 1981)
- Laksda TNI Rudolf Kasenda (29 April 1981 — 01 April 1985)
Saat bernama Komando Armada RI ⭐⭐⭐ :
- Laksdya TNI Agung Prasetiawan (21 Januari 2022—Sekarang)
Pembagian Satuan
Saat ini kekuatan Koarmada RI terbagi menjadi 3 Komando Armada yakni, (Komando Armada I) di Tanjung Uban, Kepulauan Riau, (Komando Armada II) di Surabaya, Jawa Timur dan (Komando Armada III) di Sorong, Papua Barat yang masing-masing dipimpin oleh seorang Panglima Armada Perwira Tinggi Bintang dua (Laksamana Muda TNI).
- Komando Armada I berkedudukan di Tanjung Uban
- Pangkalan Utama TNI AL I (Lantamal I) di Belawan, membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL II (Lantamal II) di Padang, membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL III (Lantamal III) di Jakarta Utara, membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL IV (Lantamal IV) di Tanjungpinang membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL XII (Lantamal XII) di Pontianak, membawahi:
- Komando Armada II berkedudukan di Surabaya
- Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) di Surabaya, membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) di Makassar, membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL VII (Lantamal VII) di Kupang, membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL VIII (Lantamal VIII) di Manado, membawahi:
- Pangkalan Utama TNI AL XIII (Lantamal XIII) di Tarakan, membawahi:
- Komando Armada III berkedudukan di Sorong
- Pangkalan Utama TNI AL IX (Lantamal IX) di Ambon
- Pangkalan Utama TNI AL X (Lantamal X) di Jayapura
- Pangkalan Utama TNI AL XI (Lantamal XI) di Merauke
- Pangkalan Utama TNI AL XIV (Lantamal XIV) di Sorong
- Markas Komando Armada Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
- Detasemen Markas Koarmada RI
- Satuan Pelaksana
- Komando Latihan Komando Armada RI (Kolat Koarmada)
- Komando Penyelam dan Penyelamatan Bawah Air (Koppeba)
- Komando Korps Kapal Selam (Koopskasel)
- Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska)
- Satuan Udara Komando Armada RI (Satud Koarmada RI)
- Satuan Marinir Komando Armada RI (Satmar Koarmada RI)
- Polisi Militer Koarmada RI
- Detasemen Intelijen Koarmada RI
- Kesehatan Koarmada RI
- Korps Teknik Laut
- Korps Suplai Laut
- Marinir
- Elektronika
- Kapal Selam
- Eskorta
- Amfibi
- Satuan Operasi
Referensi
- ^ Media, Kompas Cyber (2022-01-22). "Satuan Baru TNI, Koarmada dan Koopsudnas Resmi Dibentuk". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-01-22.
- ^ "KASAL: LAHIRNYA KOMANDO ARMADA RI CIPTAKAN EFEKTIFITAS OPERASI SSAT"
- ^ "ANTISIPASI POTENSI ANCAMAN TERHADAP NEGARA RI, KASAL RESMIKAN KOARMADA RI"