Kertabhumi

Revisi sejak 25 Maret 2022 14.11 oleh Prince ovy (bicara | kontrib) (Adding a template)

Kertabhumi atau Bhre Kertabhumi adalah penguasa Kertabhumi putra Rajasawardhana. Nama aslinya tidak diketahui tetapi dikenal melalui Prasasti Jiyu I, Prasasti Petak, Serat Pararaton, Kakawin Banawa Sekar, Suma Oriental, Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Pranitiradya. Kertabhumi dikenal sebagai ayah Raden Patah.

Kertabhumi
Bhre Kertabhumi
AyahRajasawardhana
IbuManggalawardhani Bhre Tanjungpura
PasanganSiu Ban Ci
AnakRaden Patah

Pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi melakukan pemberontakan terhadap Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adik Rajasawardhana, karena ia adalah putra Rajasawardhana, yang merasa lebih berhak atas takhta Majapahit dibanding pamannya itu. Tetapi pada tahun 1474, ia dikalahkan oleh Dyah Ranawijaya (Girindrawardhana).

Dalam kronik Tiongkok dari Kuil Sam Po Kong, diketahui kalau Kung-ta-bu-mi atau Kertabhumi dikalahkan oleh Dyah Ranawijaya (Brawijaya V) raja Majapahit yang memerintah sejak tahun 1474. Hal ini diperkuat juga dalam prasasti Jiyu dan Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Kertabhumi, [1] dan menjadi penguasa Kertabhumi, serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha (Kediri). Peristiwa ini memicu perang antara Majapahit melawan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Bhre Kertabhumi. Hingga pada tahun 1478, Raden Patah putra Bhre Kertabhumi mendirikan Kerajaan Demak dan memisahkan diri dari Majapahit.

Keluarga dan Keturunan

  • Kakek: Kertawijaya (Brawijaya I)
  • Ayah: Rajasawardhana
  • Ibu: Manggalawardhani Bhre Tanjungpura
  • Saudara:
    • Bhre Kahuripan/Keling (Dyah Samarawijaya)
    • Bhre Mataram (Dyah Wijayakarana)
    • Bhre Pamotan (Dyah Wijayakusuma)
  • Anak:
    • Raden Patah
    • Bondan Kajawan
    • Bathara Katong
    • Raden Jaka Ketul
    • Ratu Ayu, lainnya
  • Cucu:
    • Trenggana
    • Nyai Ageng Ngerang
    • Ki Getas Pandawa
    • Ki Ageng Wanasaba, lainnya

Referensi

  1. ^ Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 448-451.