Canva

pelantar desain grafis daring

Canva adalah platform desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial, presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan beragam contoh desain untuk digunakan.[2][3][4]

Canva Pty Ltd
Swasta
Industri
Didirikan2012
Pendiri
Kantor pusat,
Australia
Wilayah operasi
Seluruh dunia
ProdukCanva, Canva Pro, Canva for Enterprise, Canva for Education
Karyawan
1,157[1] (Agustus 2020)
Situs webcanva.com
Facebook: canva X: canva Instagram: canva LinkedIn: canva Youtube: UCEDLeLo3HNQZiJOTR2svg2A Pinterest: canva Musicbrainz: 82dfbf7a-763d-43d7-8671-9165f054ece1 Modifica els identificadors a Wikidata

Canva terdiri dari dua jenis layanan, yakni gratis dan berbayar. Pada layanan berbayar, Canva menyediakan Canva Pro dan Canva for Enterprise.[5] Selain itu, pengguna juga bisa membayar produk secara fisik untuk dicetak dan dikirimkan.[6]

Pada Juni 2020, Canva meraih A$60 juta dengan nilai valuasi A$miliar. Nilai ini hampir menggandakan valuasi pada 2019.[7][8]

Sejarah

Canva didirikan di Sydney, Australia oleh Melanie Perkins, Cliff Obrecht dan Cameron Adams pada 1 Januari 2012. Pada tahun pertamanya, Canva mencatatkan jumlah pengguna sebanyak 750,000 orang.[9] Pada April 2014, seorang pakar teknologi dan sosial media Guy Kawasaki bergabung ke perusahaan sebagai promotor jenama.[10] Pada 2015, Canva for Work diluncurkan dan berfokus pada bagian pemasaran.[11]

Selama tahun 2016-2017, pendapatan Canva meningkat dari A$6.8 juta menjadi A$23.5 juta, dengan kerugian mencapai A$3.3 juta. Pada 2017, perusahaan meraih keuntungan dengan jumlah pelanggan berbayar mencapai 294.000 orang.[12]

Setahun kemudian Melanie mengumumkan bahwa perusahaannya meraih A$40 juta dari Sequoia Capital, Blackbird Ventures dan Felicis Ventures. Atas capaian tersebut, nilai valuasi perusahaan menjadi sebesar A$1 miliar.[13][14][12]

Pada Mei 2019, Canva mengalami pelanggaran keamanan yang menyebabkan 139 juta data penggunanya diretas.[15] Data yang diretas ini termasuk nama asli pengguna, nama pengguna, alamat, informasi geografi dan bahkan hingga kata kunci bagi beberapa pengguna.[16]

Dalam waktu bersamaan, perusahaan mencapai pendanaan lain sebesar A$70 juta dari General Catalyst dan Bond. Canva juga meraih pendanaan dari investor sebelumnya yakni Blackbird Ventures dan Felicis Ventures sehingga nilai valuasi Canva mencapai A$2.5 miliar.[17]

Lima bulan berikutnya, Canva mengumumkan bahwa mereka berhasil menambah dana tambahan sebesar A$85 million sehingga nilai valuasinya menjadi sebesar A$3.2 miliar.[7]

Pada Desember 2019, Canva meresmikan Canva for Education, sebuah produk gratis yang ditujukan untuk sekolah dan institusi pendidikan yang bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi antara murid dan guru.[18]

Memasuki Januari 2020, Canva mempublikaskan kebijakan privasi dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya agar dapat dipatuhi dan dipahami oleh para pengguna.[19]

Pada Agustus 2020 Canva kemudian merilis laporan bahwa telah terjadi peretasan pada Februari. Dilaporkan bahwa tercatat ada 4.200 email mencurigakan yang dibuat di Canva.[20]

Akuisisi

Pada 2018, perusahaan mengakuisisi perusahaan rintisan Zeetings dalam jumlah yang tidak diungkapkan sebagi bagian dari ekspansi perusahaan.[21]

Pada Mei 2019, perusahaan mengumumkan akuisisi terhadap Pixabay dan Pexels, dua situs fotografi gratis berbasis di Jerman, yang memungkinkan pengguna Canva untuk bisa mengakses foto-foto mereka dalam membuat desain.[22]

Kritik

Pada Mei 2019, Canva menghadapi kritik pedas atas penanganannya terhadap serangan siber yang membuat sekitar 139 juta data pengguna dicuri oleh peretas.[23][24]

Referensi

  1. ^ "Canva Company Profile". Craft. Diakses tanggal August 2, 2020. 
  2. ^ Lancet, Yaara; Zukerman, Erez (7 Januari 2014). "Canva review: Free tool brings much-needed simplicity to design process". PC World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2014. 
  3. ^ Perez, Sarah (26 Agustus 2013). "Canva Launches A Graphic Design Platform Anyone Can Use". Tech Crunch'. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2019. 
  4. ^ Swallow, Erica (18 November 2013). "Canva Makes Great Design More Accessible". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Agustus 2018. 
  5. ^ Reuter, Dominick. "5 apps entrepreneurs can use right now". Business Insider. How much it costs: Pro, $120/year per user; Enterprise, $360/year per user; free and discounted accounts available for nonprofits and educators. 
  6. ^ Castles, Angela. "Canva gets physical with 'Canva Print' to cement US foothold". SmartCompany. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  7. ^ a b Cook, Jordan. "Canva, now valued at $3.2 billion, launches an enterprise product". TechCrunch. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  8. ^ "Canva raises $60 million at valuation of $6 billion". Bloomberg. 2020-06-22. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  9. ^ Campbell, Rebekah (15 September 2014). "The Problem With Going Into Business With a Friend". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2014. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  10. ^ Pankaj, Mishra. Canva Raises $3 Million To Make Design Accessible To Everyone Diarsipkan 30 Maret 2019 di Wayback Machine. Tech Crunch. 16 April 2014.
  11. ^ "Graphic design startup Canva just turned into a unicorn". Fast Company (dalam bahasa Inggris). 2018-01-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2018. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  12. ^ a b "New Sequoia China investment values Australian design company Canva at $1 billion – TechCrunch". techcrunch.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2018. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  13. ^ Stanton, Kate; Griffith, Hywel (2018-01-09). "The 30-year-old woman who designed a $1bn business". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juli 2018. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  14. ^ Chau, David (2018-01-09). "Canva: Online design startup joins generally overvalued 'unicorn' club". Australia: ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2018. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  15. ^ "Australian tech unicorn Canva suffers security breach". ZDNet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  16. ^ "139 Million Users Hit in Canva Data Breach". Tom's Guide (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  17. ^ Clark, Kate. "Graphic design platform Canva valued at $2.5B with new funds". TechCrunch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2019. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  18. ^ Hennessy, James (6 Desember 2019). "Canva has announced a slew of new products, including a video editing tool and an education offering". Business Insider Australia (dalam bahasa Inggris). 
  19. ^ Picoult, Jon. "What Every Business Can Learn From Canva's Unconventional Privacy Notice". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  20. ^ "Hackers hijack design platform to go phishing". SC Media (dalam bahasa Inggris). 2020-08-19. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  21. ^ Powell, Dominic. "SmartCompany". Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  22. ^ Jonathan, Shieber. "Australia's design unicorn, Canva, picks up two free image-sharing services, and launches new photo product". TechCrunch. Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  23. ^ Smith, Paul. "Canva criticised after data breach exposed 139m user details". Diakses tanggal 5 Februari 2021. 
  24. ^ "Massive data breach hits Canva". Diakses tanggal 5 Februari 2021. 

Pranala luar