Beo nias
Beo Nias | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | G. robusta
|
Nama binomial | |
Gracula robusta Salvadori, 1887
|
Beo nias (Gracula robusta) adalah sejenis burung anggota familia Sturnidae (jalak dan kerabatnya) yang hanya dapat ditemukan di Pulau Nias, Sumatra Utara, Indonesia.[1][2] Habitat alaminya yaitu hidup di hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai dengan dataran tinggi 1.000 sampai 2.000 di atas permukaan laut.[1] Burung ini merupakan fauna endemik dari daerah Nias yang dikenal dengan nama magiao.[3]
Penyebaran
Wilayah persebaran alaminya burung ini adalah mulai dari Sri Lanka, India, Himalaya, ke timur hingga Filipina dan Pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia.[3]
Deskripsi
Beo Nias, yang memiliki ukuran tubuh dengan mencapai 40 sentimeter, merupakan jenis burung beo yang paling besar di antara jenis burung beo lainnya.[1] Selain itu, beo Nias mempunyai bulu yang cukup pendek di bagian kepala di mana terdapat sebuah garis melengkung berwarna kuning di bagian belakang kepalanya.[1] Hampir seluruh badan beo Nias diselimuti bulu yang berwarna hitam kecuali di beberapa bagian seperti bagian belakang kepala yang berwarna kuning dan juga di beberapa bagian sayapnya yang berwarna putih.[1] Beo Nias ini merupakan hewan yang memakan buah-buahan dan serangga-serangga kecil.[1] Dan yang menjadikan beo Nias unik, berbeda dengan jenis burung beo lainnya adalah adanya sepasang gelambir cuping telinga yang berwana kuning.[1]
Tempat hidup
Tempat tinggal atau habitat beo Nias adalah hutan dan tinggal pada pepohonan yang tinggi.[4] Beo Nias hidup secara berpasangan, tetapi terkadang juga membentuk kelompok kecil.[4] Burung ini memanfaatkan lubang pada batang pohon yang menjulang tinggi sebagai sarangnya sekaligus juga sebagai tempat bertelur.[4]
Makanan
Beo Nias ini merupakan burung yang suka dengan jenis makanan berupa buah-buahan, biji-bijian, dan juga serangga.[4][5]
Perkembangbiakan
Musim bertelur untuk beo Nias ini antara bulan Desember dan Mei.[4] Kebiasaan beo Nias ini ketika akan bertelur adalah mencari pohon-pohon tua atau pohon-pohon yang sudah lapuk, yang batangnya tegak dan tinggi, tetapi ada juga yang mencari tempat untuk bertelur di pohon enau atau aren.[4] Beo Nias menggunakan ranting, serat pohon dan daun-daunan untuk membuat sarangnya.[4] Induk beo Nias mengerami telurnya yang berjumlah 2-3 butir selama lebih kurang 3 minggu atau 21 hari.[4] Warna telur biru muda dengan bercak-bercak warna coklat dan ungu muda.[4] Ukuran telur rata-rata 37–26 mm.[4]
Referensi
- ^ a b c d e f g "Ciri Ciri Burung Beo Nias, Peniru Ulung". Foto Hewan. Diakses tanggal 07 Mei 2014. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Burung beo". Burung Rampai Agrobisnis dan Warta Burung. Diakses tanggal 10 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "Beo si pintar gemar bicara". Burung Indonesia. Diakses tanggal 07 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i j "Burung Beo Nias". Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional. Diakses tanggal 08 Mei 2014. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Beo Nias, Burung Endemik Sumatera Utara". go sumatra. Diakses tanggal 10 Mei 2014.