Batik Pekalongan adalah batik yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Kota Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik karena sejarah dan relasi kota ini dengan batik, kontribusi terhadap perkembangan batik, dan adanya sentra-sentra kerajinan batik sebagai mata pencaharian warga. Lambang Kota Pekalongan juga mengandung unsur Batik Pekalongan. Batik Pekalongan mendapat pengaruh dari budaya Jawa dan empat budaya asing, yakni Belanda, Arab, Tiongkok, dan Jepang. Pengaruh ini membuat motif, corak, dan warna batik Pekalongan berbeda dengan Batik Kraton yang berkembang di Surakarta dan Yogyakarta. Motif batik Pekalongan bervariasi dan dapat memadukan berbagai unsur seperti motif tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Batik motif buketan dari Pekalongan.

Sejarah

Batik telah dikenal masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa sejak masa Kerajaan Majapahit. Batik kemudian berkembang dan berlanjut di Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dahulu batik hanya dingunakan oleh keturunan raja - raja, namun sekarang batik telah menjadi bagian dalam kehidupan. Pada tanggal 2 Oktober 2009 batik telah dikukuhkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda yang berasal dari Indonesia. Ini juga telah mengukuhkan posisi batik sebagai warisan budaya Indonesia yang sempat diklaim oleh negara lain. Dan pada tanggal 2 Oktober inilah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Batik yang terkenal pada masa itu adalah batik tulis tetapi sekarang sudah banyak berkembang menjadi batik cap dan batik printing. Walaupun muncul beberapa jenis batik, batik tulis masih menjadi primadona kebanggaan masyarakat dengan ciri khas dan kualitasnya. Batik juga sangat terkenal di Kota Yogyakarta dan Surakarta. Di kota tersebut banyak ditemukan pengrajin batik tulis dengan ciri khas masing - masing. Akan tetapi sebutan kota batik melekat pada Kota Pekalongan, bahkan pada tahun 1958 logo Kota Pekalongan ditetapkan dengan berbagai tambahan ornamen batik. Di Kota Pekalongan, kerajinan batik juga bisa ditemukan di rumah - rumah warga dan tak sedikit pula yang menjadikan batik ini sebagai mata pencaharian utama. Jika diperhatikan sekilas, batik Pekalongan tidak jauh berbeda dari batik Kota Yogyakarta dan Kota Solo. Batik Kota Yogyakarta lebih banyak memainkan warna - warna yang cenderung gelap dengan backgroud putih serta pada motif utamanya masih mempertahankan warisan budaya seperti gambar parang, kawung dan sebagainya. Sedangkan pada batik Pekalongan lebih banyak memainkan warna - warna yang lebih terang dan tidak terpaku pada 1 motif saja. Sehingga banyak kita jumpai batik Pekalongan yang memberikan motif benda - benda hidup seperti tumbuh - tumbuhan serta hewan. Selain itu, pada beberapa motif batik Pekalongan terdapat pengaruh budaya negara lain. Berikut merupakan beberapa motif batik pekalongan.

Motif batik Pekalongan

Motif Utama Batik Khas Pekalongan - Motif Jlamprang

Jlampang adalah motif yang menjadi ciri khas Kota Pekalongan. Bahkan di Pekalongan, Jamplang di abadikan menjadi sebuah nama jalan serta digunakan juga pada logo Kota Pekalongan. Motif ini merupakan motif batik geometris yang dapat berupa segitiga atau lingkaran dengan ciri khas pewarnaan yang cerah.

Motif yang Dipengaruhi Budaya Jepang

Pada masa kolonial Jepang (1942-1945), muncul beragam jenis batik yang dipengaruhi oleh budaya Jepang sebagai salah satu alat propaganda. Dalam pewarnaannya batik ini juga menggunakan warna yang disesuaikan dengan selera Jepang seperti kuning, coklat, biru-hijau, violet, pink, dan merah.

 
Motif Jawa Hokokai

Motif Jawa Hokokai

Batik ini merupakan batik yang mirip dengan pakaian khas dari Jepang yaitu kimono tetapi dengan menggunakan motif utama khas kraton seperti parang, lereng dan sebagainya.

Motif Pagi Sore

Motif ini menampilkan 2 macam pola batik dengan dua warna yang berbeda pada satu lembar kain batik. Kemunculan motif ini berawal dari kekurangan persediaan kain di Jawa dan memiliki tujuan agar kain dapat dipakai bergantian dengan pola yang berbeda.

Selain dua motif di atas, pengaruh Jepang pada kain batik Pekalongan juga terdapat pada motif kupu - kupu, motif bunga sakura, motif bunga leli, motif bunga mawar dan motif bunga anggrek.

Motif Batik Pekalongan Yang Dipengaruhi Budaya China

Hadirnya pengaruh budaya China pada masa lampau juga memberikan ciri khas tersendiri. Bahkan motif batik ini mengambarkan mitos - mitos kepercayaan China. Beberapa motif tersebut adalah:

a. Motif Burung Hong

b. Motif Liong

c. Motif Burung Merak

d. Motif Burung Phoenix

e. Motif Kura - Kura

f. Motif Dewa Dewi

Motif Batik Pekalongan Yang Dipengaruhi Budaya Belanda

Munculnya Warga Negara Belanda yang menjadi pengusaha batik di Pekalongan pada tahun 1860 - 1940 memberikan ciri khas tersendiri yang ditinggalkan hinnga saat ini.

Motif Buketan

Buketan merupakan motif tumbuh - tumbuhan baik berupa dedaunan maupun bunga yang dijadikan motif utama ataupun motif tambahan yang disusun rapi hingga menyerupai tanaman buket. Selain itu, biasanya juga diberikan motif tambahan seperti kupu - kupu ataupun burung.

Motif Kegiatan Penting

Inilah salah satu hal yang membedakan batik motif Pekalongan dengan motif lain. Batik Pekalongan sangat luas dan tidak terikat pada motif itu saja. Adanya pengaruh Belanda juga menjadikan kegiatan penting bisa dijadikan suatu motif. Sebagai contohnya adalah batik perang Jawa, batik perang Lombok hingga batik Kompeni.

Lihat juga

  • Batik
  • Batik pesisir
  • Batik Belanda

Referensi