Kereta api Jayakarta

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 6 April 2022 18.44 oleh 2001:448a:20a0:f3f8:bd61:70cc:a4d9:b9b3 (bicara) (Penambahan peta rute)

Kereta api Jayakarta merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi premium yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani rute Pasar SenenSurabaya Gubeng melalui jalur lintas selatan Jawa (via Purwokerto-Yogyakarta-Solo). Nama Jayakarta sendiri berasal dari nama lama dari provinsi DKI Jakarta pada masa Kesultanan Banten.

Kereta api Jayakarta
KA JAYAKARTA
Pasar Senen - Surabaya Gubeng (PP)
Kereta api Jayakarta melintas Tambun, Bekasi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi I Jakarta
Mulai beroperasi28 September 2017
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalPasar Senen
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh819 km
Waktu tempuh rerata13 jam 11 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi premium
Pengaturan tempat duduk80 tempat duduk disusun 2–2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang
kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai gulung dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 m
Kecepatan operasional81.5 s.d. 120 /jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Pengoperasian kereta api

 
Kereta api Jayakarta Premium berhenti di Stasiun Sepanjang. Namun, ia tidak melayani penumpang di stasiun tersebut sejak diberlakukan grafik perjalanan kereta api (gapeka) tahun 2019.

Pada awalnya, terdapat layanan kereta api yang melayani lintas Surabaya Jakarta melalui jalur selatan, yaitu kereta api Jayabaya Selatan dengan layanan kelas bisnis, tetapi pengoperasiannya telah dihentikan pada 2006 karena tingkat keterisian penumpang yang rendah, sehingga lintas tersebut hanya dilayani kereta api Gaya Baru Malam Selatan.[1]

Pada tahun 2016, PT KAI melakukan penambahan layanan kereta api di lintas tersebut dengan nama KLB Ekonomi PSE-SGU yang dioperasikan libur akhir pekan Idul Adha, beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi plus buatan PT. INKA keluaran 2016.[butuh rujukan]

 
Kereta api Jayakarta melintas di Ngagel, Wonokromo, Surabaya

Mulai 15 Juni 2017, PT KAI meluncurkan kereta api GBMS Premium sebagai kereta api tambahan saat musim mudik lebaran 2017. Karena memiliki tingkat okupansi penumpang yang tinggi, kereta api tersebut dioperasikan secara reguler serta dilakukan perubahan nama kereta api menjadi Jayakarta sejak 28 September 2017.[2]

 
Papan nama Jayakarta per tahun 2021

Untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Pasar Senen, PT KAI mengubah mekanisme perjalanan beberapa kereta api yang berdampak pada pemanjangan rute kereta api Jayakarta hingga Stasiun Jakarta Kota mulai 29 Mei 2019.[3]

Seiring dengan meningkat okupansi Kereta api Jayakarta, titik keberangkatan kereta api Jayakarta dikembalikan ke Stasiun Pasar Senen dari sebelumnya Stasiun Jakarta Kota. Karena Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) menerima tambahan rangkaian kereta dari depo kereta Semarang Poncol (SMC), maka kereta api ini beroperasi dengan rangkaian panjang bersama Kereta api Kertajaya, Tawang Jaya, dan Gumarang Mulai 10 Februari 2021 bertepatan dengan hari perubahan Jadwal Perjalanan GAPEKA 2021.

Dengan berlakunya Gapeka 2021 tanggal 10 Februari 2021, Kereta api Jayakarta yang semula berhenti di Stasiun Yogyakarta kini dipindahkan atau berhenti di Stasiun Lempuyangan agar memudahkan pelayanan penumpang kereta api rangkaian panjang.

Data teknis

Nomor urut Lokomotif CC206 1 2 3 4 Kereta makan-pembangkit (MP3) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kereta pembangkit (P)
Keterangan Kereta penumpang kelas ekonomi premium (K3) Kereta penumpang kelas ekonomi premium (K3)
Depo Cipinang (CPN)
Sidotopo (SDT)
Jakarta Kota (JAKK)
Catatan : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu.

Galeri

Lihat pula

Pranala luar

Referensi