Mamajir

pacuan tradisional khas masyarakat suku Kangean berasal dari pulau Kangean

Mamajir alias Mamajěr adalah satu jenis perlombaan atau balapan tradisional khas suku Kangean yang berasal dari daerah Kolo-kolo di pulau Kangean (wilayah Kepulauan Kangean) yang biasanya menggunakan kerbau. Pada pacuan ini, sepasang kerbau dilombakan di areal persawahan yang berlumpur.

Mamajir kerap dilaksanakan usai Pangkak yang juga merupakan salah satu tradisi khas Kangean yang dilaksanakan pada masa panen. Hal tersebut menjadikan tradisi ini dan Pangkak memiliki keterkaitan yang berkesinambungan, contohnya yakni saat pelaksanaan Mamajir, instrumen musik seperti gĕndĕng dumik dan penampilan akapela yang biasa dilantunkan saat Pangkak juga turut meramaikan pacuan kerbau khas Kangean ini, beberapa pria pun terkadang menarikan tarian Pangkak di pinggiran areal perlombaan dengan memakai pakaian adat khas Kangean berupa baju tanéan dengan nuansa batik khas Kangean yang digunakan sebagai penutup kepala dan pinggang.

Sejarah

Menurut tradisi lisan masyarakat Kangean di Arjasa, kesenian tradisional ini berasal dari daerah Kolo-kolo (salah satu daerah di pulau Kangean) yang lestari secara turun-menurun sejak zaman nenek moyang beribu-ribu tahun yang lalu.

Tata cara

Menurut adat Kangean, pacuan ini memiliki beberapa tahapan tata cara yang semestinya dilakukan untuk menjaga sportivitas perlombaan. Berikut merupakan tahapan dalam Mamajir:

Jejel

Pada tahapan ini, kerbau-kerbau yang hendak dilombakan harus dipersiapkan secara baik dan seksama, keadaan kerbau tidak boleh dalam kondisi yang tidak sehat ataupun stres sehingga perlombaan dapat berlangsung dengan lancar dan tidak menyiksa kerbau itu sendiri.

Lihat pula

  • Pacu jawi — balapan tradisional khas suku Minangkabau di Tanah Datar, Sumatra Barat
  • Karapan sapi — balapan tradisional khas suku Madura di pulau Madura

Referensi