Analisis semantik

Revisi sejak 15 April 2022 08.31 oleh Sabitah Hanamaiv (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Semantik menggunakan HotCat)

Analisis Semantik adalah pemaknaan kata dalam bahasa. Objek analisis semantik berfokus pada makna yang ada di dalam bahasa baik dari level frasa, klausa, kalimat, paragraf hingga keseluruhan tulisan. Analisis Semantik tidak hanya memaknai kata dari unsur bahasa, melainkan juga memperhatikan hubungan dari makna satu dengan makna yang lain, serta melihat perkembangan dan perubahan makna yang ada. Adapun batasan Analisis Semantik yaitu pada lambang bahasa berupa morfem, kata, dan kalimat. Diluar dari ruang lingkup tersebut bukan merupakan bagian dari Analisis Semantik. [1]

Hakikat Makna

Makna adalah hubungan bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Makna bahasa tidak selalu mengacu pada makna kamus karena dalam penggunaannya, kedinamisan bahasa dikuasai oleh para pemakai bahasa.

Dalam batasan pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok yaitu:

  1. makna adalah hasil hubungan bahasa dengan dunia luar
  2. adanya hubungan ditentukan berdasarkan kesepakatan para pemakai bahasa
  3. hubungan tersebut dapat dijadikan perwujudan makna dalam penyampaian informasi sehingga dapat dimengerti oleh pemakai bahasa. [1]

Pendekatan Memahami Makna

Analisis Semantik dapat dlakukan melalui beberapa pendekatan yang dapat memudahkan dalam memahami makna, baik secara lisan maupun tulisan.

Pendekatan Referensial, mengartikan makna didasarkan pada label atau referensi sebagai rujukan pemakaian bahasa. Contoh: pada kata Rumput tidak hanya merujuk pada tumbuh-tumbuhan, melainkan dapat diartikan sebagai ciptaan tuhan dan makhluk hidup.

Pendekatan Ideasional, mengartikan makna sebagai gagasan yang mengacu pada kesatuan makna yang dapat digunakan dalam berkomunikasi. Pada pendekatan ini akan dimungkinkan munculnya kata yang tidak dijumpai di dunia nyata. Contoh: Kuda Terbang memiliki makna hewan jenis kuda yang dapat terbang. Kata tersebut tetap dapat dimengerti karena pada tiap katanya mengacu pada arti yang sesungguhnya.

Pendekatan Behavioral, menekankan makna pada konteks sosial dan situasionalnya. Contoh: pada kata Masuk! memiliki makna bahwa penutur bahasa memberikan informasi agar penerima bahasa berada di dalam garis. [1]

Referensi

  1. ^ a b c Amilia, Fitri dan Astri Widyaruli Anggraeni (2017). SEMANTIK Konsep dan Contoh Analisis. Malang: MADANI.