Jacques de Molay
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Jacques de Molay adalah pemimpin agung Kesatria Kenisah yang terakhir. Jabatan tersebut lebih dikenal dengan istilah Grandmaster.
Pada 13 Oktober 1307 Paus Clement V dan Philipus IV raja Prancis, menangakap Jaques de molay dan semua Kesatria Kenisah atas tuduhan ajaran sesat, antara lain mendalami ilmu sihir, pagan/penyembahan berhala, menyimpang dari perintah gereja serta tuntutan pembunuhan dan perampokan. Tuduhan kesesatan para templar bermula saat misi suci ke tanah suci Yerusalem, para templar menjadi silau akan kekayaan yang ada di tanah suci dan sekitarnya, dan templar melihat betapa besar kejayaan para penyembah berhala/pagan pada masa lalu, sehingga mereka menjadi menyimpang dari ajaran Yesus, mereka menjadi serakah dan menganut ajaran sesat paganisme.
Sebagaimana budaya Eropa yang menghukum penganut sihir/penyihir, para templar dieksekusi dengan cara dibakar, pada saat dieksekusi De Molay mengeluarkan kutukan bahwa dalam 30 hari Paus akan mati dan dalam kurun waktu kurang setahun Raja Philip akan tewas yang dalam sejarah berhasil membuat Paus Klemens V mati dalam 30 hari dan Raja Philipus meninggal 7 bulan - Paus Clement mati sakit pada 20 April 1314 - Raja Philipus mati kecelakaan berburu pada tahun 1314.
Meskipun para templar menganut ritus dan cult, dari berbagai literatur sejarah para templar juga memiliki kemampuan iptek yg tinggi dan agen pembunuh yg mampu memasukan racun (semacam arsenik) tanpa rasa dan tanpa warna ke dalam makanan paus dan membunuh raja melalui orang dalam/konspirasi.
Sama seperti nasib kebanyakan Kesatria Kenisah pada masa kepemimpinan Paus Klemens V, Jaques juga dihukum mati dengan disiksa terlebih dahulu. Dia dan para pengikutnya dituduh telah menyebarkan ajaran sesat. Sebelum mati, Jacques de Molay sempat mengutuk Klemens V dan Raja Philip IV dari Prancis, bahwa mereka juga akan menemui ajal secara tidak wajar, sama seperti dirinya yang disiksa kemudian dibakar hidup-hidup.