Circulus in probando (Bahasa Indonesia: Penalaran Melingkar). Circulus in probando berasal dari bahasa Latin yang dapat diartikan sebagai penalaran melingkar, pemikiran paradoks, sebab dan akibat melingkar, penalaran dalam lingkaran, lingkaran setan, atau argumen melingkar.[1] Penalaran melingkar berbeda dengan kesalahan logis. Penalaran melingkar merupakan sebuah argumentasi yang cacat secara pragmatis, di mana premisnya membutuhkan bukti sebagai kesimpulan.[2] Mengemis pertanyaan atau begging the question berhubungan dekat dengan penalaran melingkar, dalam penggunaan secara modern keduanya merujuk pada hal yang sama.[3]

Definisi

Circulus in probando adalah kekeliruan yang logis di mana seseorang mencoba untuk membuktikan sesuatu menggunakan logika melingkar dan menggunakan kesimpulan sebagai bukti untuk menunjukkan bahwa alasan kesimpulan tersebut adalah benar.[4] Dalam kata lain, kekeliruan logis ini merupakan sebuah percobaan dalam membuat argumen dengan berasumsi bahwa apa yang dikatakan benar. Dalam premis yang diungkapkan, menunjukkan suatu pengakuan bahwa ungkapan tersebut benar.[5]

Asal usul

Awak dari penalaran melingkar telah ada dalam filsafat Barat oleh filsuf Pyrrhonist Agrippa yang mengelompokkan masalah tersebut ke dalam Lima Tropes Agrippa atau Five Tropes of Agrippa. Seorang filsuf Pyrrhonist Sextus Empiricus mengibaratkan masalah penalaran melingkar ini sebagai suatu kiasan timbal balik.[6]

Bentuk logis

  • X adalah benar karena Y
  • Y adalah benar karena X[7]

Seseorang yang mengungkapkan penalaran melingkar ini terdengar meyakinkan, tetapi perlu dipertimbangkan siapa yang mengungkapkannya. Seseorang dapat dengan yakin mengungkapkan kebenaran karena mereka sudah mempercayai asumsi yang dikemukakannya.[5]

Joel Feinberg dan Russ Shafer-Landau menuliskan bahwa penggunaan metode ilmiah untuk menilai metode ilmiah adalah bentuk logis dari penalaran melingkar. Misalnya, jika (A) menggunakan metode ilmiah untuk menilai metode ilmiah, maka (B) adalah penalaran melingkar. Hal ini dapat dengan mudah dibalik menjadi: Jika (B) menggunakan penalaran melingkar, maka (A) juga menggunakan metode ilmiah untuk menilai metode ilmiah. Pernyataan tersebut tidak menyatakan hal-hal yang berarti, hanya sebuah pernyataan yang berputar-putar/melingkar.[8]

Contoh

  • Alkitab adalah suatu kebenaran, sehingga kita tidak perlu ragu akan kata-kata dari Tuhan.

Pernyataan atau argumen tersebut didasarkan pada sebuah penerimaan seseorang sebelumnya bahwa Alkitab adalah suatu kebenaran yang sudah ada.[5]

  • Warga memiliki kewajiban menyediakan tempat tinggal untuk orang yang tidak punya karena orang yang tidak punya memiliki hak tempat tinggal sebagai warga

Pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang berputar-putar. Seseorang berargumentasi dengan premis dan kesimpulan yang sama. Secara esensi, kesimpulan dan premis memiliki kesamaan.[9]

Referensi

  1. ^ "Circular Reasoning". www.logicallyfallacious.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-18. 
  2. ^ Nolt, John; Rohatyn, Dennis A.; Varzi, Achille C. (1998). Schaum's outline of theory and problems of logic. Library Genesis. New York : McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-046649-4. 
  3. ^ Walton, Douglas N. (2008). Informal logic : a pragmatic approach. Internet Archive. Cambridge ; New York : Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-88617-8. 
  4. ^ Elsher, AuthorPaul (2021-08-28). "Circular Reasoning: Definition and Examples". Fallacy In Logic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-18. 
  5. ^ a b c "Circular Reasoning Examples". www.softschools.com. Diakses tanggal 2022-04-19. 
  6. ^ Kirwan, Christopher (1995-10). "Sextus Empiricus - J. Annas, J. Barnes: Sextus Empiricus: Outlines of Scepticism. Pp. xviii+249. Cambridge: Cambridge University Press, 1994. Cased, £32/$54.95 (Paper, £10.95/$15.95)". The Classical Review. 45 (2): 252–253. doi:10.1017/s0009840x0029358x. ISSN 0009-840X. 
  7. ^ "Fallacies | Internet Encyclopedia of Philosophy" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-19. 
  8. ^ Reason and responsibility : readings in some basic problems of philosophy. Joel Feinberg, Russ Shafer-Landau (edisi ke-13th ed). Belmont, CA: Thomson/Wadsworth. 2008. ISBN 0-495-09605-9. OCLC 141385819. 
  9. ^ http://ocw.upj.ac.id/files/Handout-CPS105-Recognizing-Fallacies-Pertemuan-2.pdf