Batalyon Artileri Medan 9
Batalyon Artileri Medan 9/Kostrad atau Yon Armed 9/155 GS/Pasopati adalah Batalyon Artileri Medan yang merupakan satuan bantuan tempur (satbanpur) yang berada di bawah Resimen Armed 2/Sthira Yudha dibawah Komando Divisi Infanteri 1/Kostrad. Yon Armed 9/Kostrad sebagai Satuan Banpur memiliki tugas pokok memberikan bantuan tembakan secara kontinu dan tepat pada waktunya kepada Satuan yang dibantu dengan cara menghancurkan atau menetralisir dan melumpuhkan sasaran-sasaran yang mengganggu tercapainya tugas satuan yang dibantu tersebut.
Batalyon Artileri Medan 9/Pasopati/Kostrad | |
---|---|
Berkas:LOGO YON ARMED 9.png | |
Dibentuk | 7 Juli 1962 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Satuan Bantuan Tempur |
Bagian dari | Resimen Armed 1/Stira Yudha |
Markas Batalyon | Sadang, Purwakarta, Jawa Barat |
Julukan | Yon Armed 9/155 GS/Pasopati/2/1/ Kostrad |
Moto | Pasopati |
Alutsista | Meriam GS CAESAR 155mm |
Markas Batalyon Artileri Medan 9/Kostrad berada di Jalan Raya Sadang-Subang, Kelurahan Ciseureuh, Sadang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Sejarah
“PERIODE CIMAHI”
Pada periode ini Yon Armed 9/Pasopati mempunyai markas Batalyon yang berkedudukan di pasar Antri Cimahi yang sekarang berubah menjadi Cimahi Mall. Senjata organik yang digunakan pada saat itu adalah SP, Gerund, dan pistol Mitraliur. Sejak tahun 1959 Danpussenart menyerahkan 1 Tim Roket Louncher kepada Baterai penembakan yang dipimpin oleh Kapten Art RM Dewandono BI. Selanjutnya pada tahun 1960 baterai penembakan Pussenart dilebur menjadi Yonarcaduad yang dipimpin olej Kapten Art Edi Suchaedi dan selanjutnya di bawah Komando Brigart/Caduad (Sekarang Kostrad). Dalam perkembangannya pada tahun 1961 Batalyon Roket caduad diubah namanya menjadi Batalyon Roket 1 Caduad/Kora. Tepatnya pada tanggal 7 Juli 1962 telah terjadi perubahan nama dari Batalyon Roket 1/Caduad menjadi Armed 9-130/Pasopati dan sejak saat itu dijadikan sebagai hari jadi Batalyon Artileri Medan9/130/Pasopati yang bersenjatakan Roket jarak dekat yaitu Roket 130 mm Launcher dengan 32 laras yang berada di atas kendaraan.
“PERIODE PURWAKARTA”
Pada tahun 1983 Yon Armed 9/Pasopati dipindahkan dari Cimahi ke Sadang Purwakarta sesuai dengan Skep Kepala Staf TNI AD Nomor: Skep/555/VII/1983. Sejak saat itu Yon Armed 9/Pasopati melanjutkan tugas dan pengabdiannya di Sadang Purwakarta. Pada periode ini Yon Armed 9/Pasopati mempunyai Markas Batalyon yang berkedudukan di Sadang Atas Purwakarta yang sekarang digunakan sebagai Markas Resimen 2/1 Kostrad. Sejak perpindahan Markas Resimen 2/1 Kostrad dari Cimahi ke Sadang, Markas Batalyon Armed 9 dipindahkan kedudukannya ke Sadang Bawah Purwakarta seperti saat ini. Senjata organik yang digunakan oleh prajurit Batalyon Armed 9/Pasopati saat ini adalah FNC dan SS-1.
Dalam hal Alutsista, periode Purwakarta memiliki sejarah penting di mana terjadi pergantian senjata yaitu dari Roket 130 mm Launcher menjadi meriam 76 mm/Gunung dan hal tersebut disahkan dengan Skep Kasad nomor: Skep / 747 / VI / 1987 tanggal 8 Juni 1987.[1]
Meriam Caesar 155 merupakan salah satu Alutsista tercanggih yang dimiliki oleh TNI AD. Pengadaan Meriam Caesar 155 mm/GS adalah bagian dari upaya modernisasi Alutsista TNI khususnya TNI AD di jajaran Batalyon Artileri Medan (Armed). Meriam Caesar 155 mm/GS diproduksi oleh perusahaan persenjataan asal Prancis, Nexter System. Rencana pengadaan meriam yang memiliki daya jangkau tembakan sejauh 39 km tersebut, ditandai dengan penandatanganan kontrak pengadaan 18 unit Meriam Caesar 155 mm/GS. Saat ini baru dua Batalyon dijajaran Kostrad yang mengoperasikan meriam caesar 155, antar lain Yon Armed 12/Angicipi Yudha dan Yon Armed 9/Pasopati. Meriam modern yang menggunakan sistem komputerisasi tersebut diawaki oleh personel-personel yang profesional dan cerdas dalam bidangnya untuk senantiasa siap mempertahankan kedaulatan NKRI.
Komandan
Selama periode Cimahi Yonarmed 9/Pasopati berada dibawah kepemimpinan pejabat Komandan Batalyon yang pertama sampai dengan kesebelas, berikut ini daftar pejabat komandan Batalyon pada periode Cimahi :
- Mayor Art Oesodo dari tahun (1961-1962)
- Mayor Art R.M. Dewandono B.I. (1962-1964)
- Mayor Art Rivai Adiwijaya (1964-1966)
- Letkol Art Alex Sandah (1966-1970)
- Mayor Art Rosadi B.R. (1970-1972)
- Mayor Art A. Sukanto (1972-1975)
- Mayor Art Suroso (sebagai PGS Danyon) (1975)
- Letkol Art Sulaeman S. (1975-1977)
- Letkol Art Yance Mamuaya (1977-1979)
- Letkol Art Abi Kusno (1979-1982)
- Letkol Art Djuritno (1982-1983)
Pada periode Purwakarta ini diawali oleh pejabat Danyon yang kedua belas diteruskan oleh pejabat Danyon selanjutnya sampai dengan sekarang. Urutan pejabat Danyon pada periode Purwakarta sebagai berikut :
- Letkol Art M. Zaini (1983-1987)
- Mayor Art John F. Rumopa (1987-1988)
- Letkol Art M. Hatta (1988-1990)
- Mayor Art FX. Suprapto (1990-1993)
- Letkol Art B. Edy Butarbutar (1993-1995)
- Letkol Art Sang Made Wirata (1995-1997)
- Letkol Art Royke Kaparang (1997-1999)
- Letkol Art Lulu Chairul Anshor (1999-2001)
- Letkol Art Tedy Rustendi (2001-2003)⭐
- Letkol Art Saptono Adji (2003-2004)⭐
- Letkol Art Purbo Prastowo, S.Ip. (2004-2006)⭐
- Letkol Arm Octiva Rajagukguk, S.H. (2006-2009)
- Letkol Arm Immer H.P. Butarbutar, S.Ip., M.M. (2009-2010)⭐
- Letkol Arm Denny Azhar Rizaldi (2010-2012)
- Mayor Arm Ahmad Muttaqin, S.Sos. (2012-2013)
- Mayor Arm Brantas Suharyo G. (2013-2016)
- Letkol Arm Eko Pristiono, S.H. (2016-2018)
- Letkol Arm Andi Achmad Afandi, S.Sos., M.Si. (2018-2021)
- Letkol Arm Bani Kelana Sepang (2021-Sekarang)