Gaya komunikasi

Revisi sejak 22 April 2022 09.19 oleh Pantangmundur (bicara | kontrib) (menyunting kembali)

Gaya komunikasi merupakan langkah yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan untuk menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda-beda. Perbedaan gaya komunikasi dapat dilihat dari segi pendidikan, budaya, lingkungan keluarga, pengalaman dan lain sebaginya.[1] Gaya komunikasi yang dimiliki oleh setiap individu mengikuti situasi dan kondisi yang ada sehingga menciptakan beberapa gaya komunikasi. Seorang komunikator yang akan menyampaikan pesan tentu memilih gaya komunikasi yang efektif agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Pemilihan gaya komunikasi yang kurang efektif dapat menyebabkan proses komunikasi menjadi terhambat.[2] Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku yang digunakan untuk mendapatkan umpan balik atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu pula. Pemilihan gaya komunikasi yang digunakan tergantung pada maksud dan tujuan komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan.[3]

Dasar

Dalam melakukan komunikasi kepada komunikan, terdapat tiga gaya dasar dalam berkomunikasi yaitu, komunikasi agresif, komunikasi pasif, dan komunikasi lancar. Setiap individu yang berhasil memilih gaya komunikasi secara tepat untuk berkomunikasi, maka proses komunikasi mendapatkan umpan balik yang efektif. Gaya komunikasi agresif, digunakan pada setiap komunikator yang selalu menjadi dominan karena memiliki kekuatan pada sebuah proses komunikasi sehingga pesan yang disampaikan selalu didengar oleh komunikan. Gaya komunikasi pasif adalah jenis komunikasi yang lebih banyak mendengarkan orang lain untuk menyampaikan pesan dibanding dirinya. Komunikasi yang pasif digunakan untuk menghindari konflik serta mencari rasa aman. Gaya komunikasi pasif ini cenderung memiliki komunikasi yang kurang efektif. Gaya komunikasi lancar atau yang dikenal dengan gaya komunikasi asertif merupakan kemampuan untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dengan tetap menjaga dan menghormati hak hak dan tidak menyerang orang lain.[4]

Macam

Terdapat berbagai macam-macam gaya komunikasi yang memperlancar dan menciptakan proses komunikasi yang harmonis yaitu, the controlling style yang memiliki sifat mengendalikan, yang ditandai oleh adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa, mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. The equalitarian style of communications ditandai dengan adanya arus penyebaran informasi verbal secara lisan hingga komunikasi yang bersifat dua arah. The structuring style merupakan gaya komunikasi yang memanfaatkan pesan verbal sacara lisan maupun tulisan untuk melakukan suatu perintah. The dynamic style memiliki gaya komunikasi yang cenderung agresif karena komunikator memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan. The relinquishing style merupakan gaya komunikasi yang cenderung lebih memiliki ketersediaan untuk menerima saran, pendapat maupun gagasan dari pengirim pesan. The withdrawal style merupakan gaya komunikasi yang tertutup yang mana subjek tidak ingin melakukan komunikasi. Penyebabnya terdapat pada beberapa sumber seperti adanya masalah pribadi yang dimiliki orang tersebut.[2]

Referensi

  1. ^ Mutawakkil, Mutawakkil; Nuraedah, Nuraedah (2019-12-10). "Gaya Komunikasi Dosen dalam Pembelajaran Mahasiswa". Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi. 3 (2): 25–42. doi:10.15575/cjik.v3i2.5765. ISSN 2549-8452. 
  2. ^ a b "Dunia Komunikasi | ANALISIS GAYA KOMUNIKASI AHMAD FAIZ ZAINUDDIN (Bayu Nitin Pratiwi)" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-21. 
  3. ^ (Rusmadi), Azwa, R. (2015-02). Gaya Komunikasi Pimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT. White And Blue di Pekanbaru. Riau University. OCLC 994174946. 
  4. ^ "Biro Administrasi Registasi Kemahasiswaan & Informasi - Universitas Medan Area". BARKI Universitas Medan Area (dalam bahasa Inggris). 2020-10-05. Diakses tanggal 2022-04-22.