De Oost

film tahun 2020 oleh Jim Taihuttu
Revisi sejak 23 April 2022 10.29 oleh Ivan Humphrey (bicara | kontrib) (harfiah)

De Oost ( terj. har.''Sang Timur'') adalah film perang Belanda-Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Jim Taihuttu. Film tersebut tayang perdana di Festival Film Belanda pada 25 September 2020 dan dirilis di Prime Video pada 13 Mei 2021. Di Indonesia, film tersebut tayang di Mola TV pada 7 Agustus 2021.

De Oost
Poster film untuk Prime Video
SutradaraJim Taihuttu
ProduserSander Verdonk
Julius Ponten
Shanty Harmayn
Ditulis olehMustafa Duygulu
Jim Taihuttu
PemeranMartijn Lakemeier
Marwan Kenzari
Penata musikGino Taihuttu
SinematograferLennart Verstegen
PenyuntingMieneke Kramer
Perusahaan
produksi
New Amsterdam Film Company
Salto Films
Wrong Men North
BASE Entertainment
Ideosource Entertainment
Kaninga Pictures
XYZ Films
DistributorAmazon Prime Video
Splendid Film
Mola
Tanggal rilis
  • 25 September 2020 (2020-09-25) (Belanda)
  • 7 Agustus 2021 (2021-08-07) (Indonesia)
Durasi137 menit
NegaraIndonesia
Belgia
Belanda
Amerika Serikat
BahasaBelanda
Anggaran€6.6 juta[1]

Plot

Film ini berlatar di tahun 1946 ketika Hindia Belanda memasuki masa Revolusi Nasional Indonesia. Seorang prajurit muda bernama Johan terpesona dengan Kapten Angkatan Darat Raymond Westerling, yang memimpin operasi kontra-pemberontakan melawan gerilyawan Indonesia dan operasi pembersihan di Sulawesi Selatan. Lambat laun, Johan semakin sering mempertanyakan perihal perang pada dirinya sendiri.

Pemeran

Produksi

Sutradara Jim Taihuttu telah mengembangkan proyek film tentang "halaman gelap sejarah Belanda" sejak tahun 2012.[2] Produser Sander Verdonk bergabung pada tahun 2015 dan sejak saat itu mereka mulai mencari dana untuk pembuatan film.

Dalam penulisan skenario, Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies terlibat untuk konsultasi mengenasi fakta sejarah,[3] dan bermitra dengan rumah produksi asal Indonesia. Verdonk mengatakan: "Bagi kami kerjasama sangat penting. Kami tidak ingin menetap di sana seperti semacam neo-koloni dan membuat film kecil. Sebagian besar kru adalah orang Indonesia."[2]

Periode syuting dimulai pada Februari 2019 di Indonesia, berlangsung selama 48 hari di Indonesia, dan enam hari syuting tambahan di Belanda.[4]

Perilisan

Cuplikan pertama film tersebut dirilis pada bulan Mei 2020,[5] pemutaran perdana berlangsung di Festival Film Belanda pada 25 September 2020.[6] Film tersebut dijadwalkan tayang di bioskop pada 10 September 2020, namun ditunda sebab pandemi COVID-19. Film tersebut akhirnya dirilis lewat layanan Prime Video sebagai Amazon Original pada 13 Mei 2021.[7] Film tersebut juga ditayangkan di Indonesia melalui Mola TV pada 7 Agustus 2021.[8]

Referensi

  1. ^ Melchers, Fabian (22 Mei 2020). "Wie zijn al die mensen op de aftiteling van een film (en wat doen ze)?" (dalam bahasa Dutch). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  2. ^ a b Melchers, Fabian (22 May 2020). "Wie zijn al die mensen op de aftiteling van een film (en wat doen ze)?" (in Dutch). Retrieved 25 Maret 2021.
  3. ^ Brassem, Eric (1 Oktober 2020). "Veteranen woedend over nazi-link in film 'De Oost'" (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  4. ^ "Marwan Kenzari speelt rol in Nederlandse film De Oost" (dalam bahasa Belanda). 4 Februari 2019. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  5. ^ "Eerste beelden van Nederlandse film over Indonesische onafhankelijkheidsoorlog" (dalam bahasa Belanda). 5 Mei 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  6. ^ "De Oost" (dalam bahasa Belanda). 25 September 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  7. ^ "Nederlandse film De Oost komt op 13 mei 2021 naar Amazon Prime Video Nederland" (dalam bahasa Belanda). 24 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  8. ^ Khaerunnisa, Rizka (6 Agustus 2021). Putri, Maria Rosari Dwi, ed. ""De Oost" dan perang yang tak akan membawa kita ke manapun". Antaranews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2021. Diakses tanggal 26 September 2021. 

Pranala luar