Kabupaten Tulungagung

kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia


Tulungagung (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦠꦸꦭꦸꦁꦲꦒꦸꦁ Pegon: تولوڠ أڬوڠ, translit. Tulung-agung) adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan Kabupaten Tulungagung berada di Kecamatan Tulungagung. Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan terletak 154 km barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Tulungagung
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦠꦸꦭꦸꦁꦲꦒꦸꦁ
 • Pegonتولوڠ أڬوڠ
Lambang resmi Kabupaten Tulungagung
Julukan: 
  • Sweden van Java
  • Kota Marmer
Peta
Peta
Kabupaten Tulungagung di Jawa
Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Tulungagung
Peta
Kabupaten Tulungagung di Indonesia
Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Tulungagung (Indonesia)
Koordinat: 8°04′00″S 111°54′00″E / 8.0667°S 111.9°E / -8.0667; 111.9
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Dasar hukum-
Hari jadi18 November 1205 (1205-11-18)
Ibu kotaTulungagung
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 19
  • Kelurahan: 14
  • Desa: 257
Pemerintahan
 • BupatiMaryoto Birowo
 • Wakil BupatiGatut Sunu Wibisono
Luas
 • Total1.055,65 km2 (407,59 sq mi)
Populasi
 (2020)[1]
 • Total1.089.775
 • Kepadatan1,000/km2 (2,700/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 97,03%
Kristen 2,55%
- Protestan 1,74%
- Katolik 0,81%
Buddha 0,25%
Hindu 0,08%
Konghucu 0,07%
Lainnya 0,02%[2]
 • IPMKenaikan 73,15 (0,731)
tinggi (2021)[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3504 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0355
Pelat kendaraanAG – R**/S*/T*
Kode Kemendagri35.04 Edit nilai pada Wikidata
DAURp1.111.457.000.000,00 (2015)
Flora resmiSukun
Fauna resmiKera warek
Situs webwww.tulungagung.go.id

Etimologi

Ada dua versi cerita dalam penamaan nama Kabupaten Tulungagung.

Versi pertama adalah nama "Tulungagung" dipercaya berasal dari kata "Pitulungan Agung" (pertolongan yang agung). Nama ini berasal dari peristiwa saat seorang pemuda dari Gunung Wilis bernama Joko Baru mengeringkan sumber air di Ngrowo (Kabupaten Tulungagung tempo dulu) dengan menyumbat semua sumber air tersebut dengan lidi dari sebuah pohon enau atau aren. Joko Baru dikisahkan sebagai seorang pemuda yang dikutuk menjadi ular oleh ayahnya, orang sekitar kerap menyebutnya dengan Baru Klinthing. Ayahnya mengatakan bahwa untuk kembali menjadi manusia sejati, Joko Baru harus mampu melingkarkan tubuhnya di Gunung Wilis. Namun, malang menimpanya karena tubuhnya hanya kurang sejengkal untuk dapat benar-benar melingkar sempurna. Alhasil Joko Baru menjulurkan lidahnya. Disaat yang bersamaan, ayah Joko Baru memotong lidahnya. Secara ajaib, lidah tersebut berubah menjadi tombak sakti yang hingga saat ini dipercaya sebagai "gaman" atau "senjata sakti". Tombak ini masih disimpan dan dirawat hingga saat ini oleh masyarakat sekitar.

Sedangkan, versi kedua nama Tulungagung berasal dua kata, tulung dan agung, tulung artinya sumber yang besar, sedangkan agung artinya besar. Dalam pengartian berbahasa Jawa tersebut, Tulungagung adalah daerah yang memiliki sumber air yang besar. Sebelum dibangunnya Bendungan Niyama di Tulungagung Selatan oleh pendudukan tentara Jepang, di mana-mana di daerah Tulungagung hanya ada sumber air saja. Pada masa lalu, karena terlalu banyaknya sumber air di sana, setiap kawasan banyak yang tergenang air, baik musim kemarau maupun musim hujan.

Dugaan yang paling kuat mengenai etimologi nama kabupaten ini adalah versi kedua,[butuh rujukan] penamaan nama ini dimulai ketika ibu kota Tulungagung mulai pindah ke tempat sekarang ini. Sebelumnya ibu kota Tulungagung bertempat di daerah Kalangbret dan diberi nama Kadipaten Ngrowo (Ngrowo juga berarti sumber air). Perpindahan ini terjadi sekitar tahun 1901 Masehi.

Geografi

Batas Wilayah

Batas-batas wilayah Kabupaten Tulungagung secara administratif adalah sebagai berikut:

Topografi

Secara topografi, Tulungagung terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut (dpl). Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman. Bagian tengah adalah dataran rendah, sedangkan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Kidul. Di sebelah barat laut Tulungagung, tepatnya di Kecamatan Sendang, terdapat Gunung Wilis sebagai titik tertinggi di Kabupaten Tulungagung yang memiliki ketinggian 2552 m. Di tengah Kota Tulungagung, terdapat Kali Ngrowo yang merupakan anak Kali Brantas dan seolah membagi Kota Tulungagung menjadi dua bagian: utara dan selatan. Kali ini sering disebut dengan Kali Parit Raya dari rangkaian Kali Parit Agung.

Iklim

Wilayah Kabupaten Tulungagung menurut klasifikasi iklim Koppen beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Tulungagung berlangsung pada periode November hingga April dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 270 mm per bulan. Sedangkan, musim kemarau berlangsung pada periode Mei hingga Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang curah hujan bulanannya kurang dari 20 mm per bulan. Suhu udara di wilayah Tulungagung bervariasi antara 21°–32 °C. Curah hujan tahunan di wilayah Tulungagung berkisar pada angka 1.400–1.800 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–120 hari hujan per tahun.

Data iklim Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.5
(85.1)
29.6
(85.3)
30.8
(87.4)
31.5
(88.7)
31.5
(88.7)
30.6
(87.1)
30.5
(86.9)
30.9
(87.6)
31.8
(89.2)
32.8
(91)
31.9
(89.4)
30.5
(86.9)
30.99
(87.78)
Rata-rata harian °C (°F) 26.5
(79.7)
26.5
(79.7)
27.6
(81.7)
28.1
(82.6)
27.6
(81.7)
25.2
(77.4)
24.8
(76.6)
25.9
(78.6)
26.8
(80.2)
27.1
(80.8)
26.9
(80.4)
26.6
(79.9)
26.63
(79.94)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.5
(74.3)
23.5
(74.3)
22.5
(72.5)
22.5
(72.5)
21.8
(71.2)
20.9
(69.6)
20.1
(68.2)
21
(70)
22.8
(73)
23.5
(74.3)
24
(75)
23.8
(74.8)
22.49
(72.47)
Presipitasi mm (inci) 364
(14.33)
327
(12.87)
293
(11.54)
189
(7.44)
87
(3.43)
55
(2.17)
31
(1.22)
16
(0.63)
36
(1.42)
86
(3.39)
205
(8.07)
302
(11.89)
1.991
(78,4)
Rata-rata hari hujan 20 20 19 15 8 5 2 1 2 7 16 18 133
% kelembapan 83.7 84.3 83.4 80.1 79.4 76.1 72.5 68.4 69.7 70.4 74.3 79.4 76.81
Rata-rata sinar matahari harian 5.8 6.8 7.4 7.6 7.8 8.1 8.9 10.1 9.9 9.7 8.6 7.7 8.2
Sumber #1: Climate-Data.org[4]
Sumber #2: Weatherbase[5]

Sejarah

 
Bupati Tulungagung dan para pengikutnya (1880-1920)

Pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala "Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa" yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.

Di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit pada masa keemasannya. Nama Boyolangu itu sendiri tercantum dalam Kitab Nagarakertagama yang menyebutkan nama Bayalangu/Bhayalango (bhaya = bahaya, alang = penghalang) sebagai tempat untuk menyucikan dia. Berikut ini adalah kutipan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

Prajnyaparamitapuri itulah nama candi makam yang dibangun
Arca Sri Padukapatni diberkati oleh Sang Pendeta Jnyanawidi
Telah lanjut usia, paham akan tantra, menghimpun ilmu agama
Laksana titisan Empu Barada, menggembirakan hati Baginda
(Pupuh LXIX, Bait 1)

Di Bayalangu akan dibangun pula candi makam Sri Rajapatni
Pendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkati tanahnya
Rencananya telah disetujui oleh sang menteri demung Boja
Wisesapura namanya, jika candi sudah sempurna dibangun
(Pupuh LXIX, Bait 2)

Makam rani: Kamal Padak, Segala, Simping
Sri Ranggapura serta candi Budi Kuncir
Bangunan baru Prajnyaparamitapuri
Di Bayalangu yang baru saja dibangun
(Pupuh LXXIV, Bait 1)

Pemerintahan

Kabupaten Tulungagung beribu kota di Kecamatan Tulungagung, yang terletak tepat di tengah Kabupaten Tulungagung. Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan.

Daftar Bupati


Berikut adalah nama-nama Bupati Tulungagung dari masa Kadipaten Ngrowo hingga masa Kabupaten Tulungagung.

Periode Kadipaten Ngrowo di Kalangbret
No Nama Prd. Keterangan
1 Kyai Ngabehi Mangundirono 1
2 Tondowidjojo 2
3 R.M. Mangun Negoro 3
Periode Kadipaten Ngrowo di Tulungagung
No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
4 R.M.T. Pringgodiningrat 1824 1830 4
5 R.M.T. Djajaningrat 1831 1855 5
6   R.M.A Soemodiningrat 1856 1864 6
7 R.T. Djojoatmojo 1864 1865 7
8 R.M.T. Gondokoesomo 1865 1879 8
9 RT Soemodirjo 1879 1882 9
10   R.M.T. Pringgokoesomo 1882 1895 10
11 RT Patowidjojo 1896 1901 11
Periode Kabupaten Tulungagung
No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
12 RT. Cokroadinegoro 1902 1907 12
13   R.P.A. Sosrodiningrat 1907 1943 13
14 R. Djanoeismadi 1943 1945 14
15   R. Moedajat 1945 1947 15
16 R. Mochtar Prabu Mangkunegoro 1947 1950 16
17   R. Moestopo 1951 1958 17
18   S. Dwidjosoeparto 1958 1959 18
19 Kasran 1959 1959 19
20   R. Soeryokoesomo 1959 1960 20
21   M. Poegoeh Tjokrosoemarto 1960 1966 21
22   R. Soendarto 1966 1968 22
23   Letkol (U)
Soenardi
1968 1973 23
24   Letkol (Inf.)
Martawisoeroso
1973 1978 24
25   Singgih 1978 1983 25
26   Drs.
Moh. Ch. Poernanto
1983 1987 26
27   Drs. H.
Jaifudin Said
1987 1999
27
28
29
28   Drs.
Budi Soesetyo
1999 2003
29   Ir.
Heru Tjahjono
M.M.
2003 2008 30 Mohammad Athiyah
2008 2013 31
30   Syahri Mulyo
S.E.
30 April 2013 30 April 2018 32 [6] Maryoto Birowo
Jarianto
(Penjabat Sementara)
15 Februari 2018 30 April 2018 [Ket. 1]
Indra Fauzi
(Pelaksana Harian)
30 April 2018 4 Mei 2018 [7]
Jarianto
(Penjabat)
4 Mei 2018 25 September 2018 [8]
(30)   Syahri Mulyo
S.E.
25 September 2018 23 Mei 2019[a] 33 [Ket. 2] Maryoto Birowo
  Drs. H.
Maryoto Birowo
M.M.
25 September 2018 13 Agustus 2019 [Ket. 3]
31 13 Agustus 2019 25 September 2023 [Ket. 4] Gatut Sunu Wibowo
Dr.
Heru Suseno
S.TP.,MT.
(Penjabat)
25 September 2023 Petahana
Catatan
  1. ^ Non aktif 3 menit setelah dilantik, dan resmi diberhentikan pada 23 Mei 2019[9]
Keterangan
  1. ^ Dilantik menjadi Pejabat Sementara, Bupati dan Wakil Bupati diharuskan cuti karena ikut dalam pemilihan kepala daerah
  2. ^ Tiga menit dilantik kemudian dinonaktifkan karena terkena kasus suap[10]
  3. ^ Diangkat menjadi Pelaksana Tugas Bupati setelah Syahri Mulyo dinonaktifkan[10]
  4. ^ Dilantik menjadi Bupati definitif

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Tulungagung dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[11] 2014–2019[12] 2019–2024[13] 2024–2029
PKB 5   6   7   9
Gerindra (baru) 1   7   5   8
PDI-P 13   12   13   12
Golkar 5   5   6   5
NasDem (baru) 1   3   6
PKS 0   2   3   2
Hanura (baru) 6   6   3   2
PAN 6   5   5   2
PBB 0   1   1   0
Demokrat 4   4   3   3
PPP 0   1   1   1
Kedaulatan (baru) 1
Patriot 2
PDP (baru) 1
PKNU (baru) 5
RepublikaN (baru) 1
Jumlah Anggota 50   50   50   50
Jumlah Partai 12   11   11   10


Kecamatan

Kabupaten Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan, 14 kelurahan, dan 257 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.098.557 jiwa dengan luas wilayah 1.055,65 km² dan sebaran penduduk 1.040 jiwa/km².[14][15]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tulungagung, adalah sebagai berikut:

Kode Administrasi Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar Desa/Kelurahan
35.04.01 Tulungagung 14 Kelurahan
35.04.02 Boyolangu 17 Desa
35.04.03 Kedungwaru 19 Desa
35.04.04 Ngantru 13 Desa
35.04.05 Kauman 13 Desa
35.04.06 Pagerwojo 11 Desa
34.04.07 Sendang 11 Desa
35.04.08 Karangrejo 13 Desa
35.04.09 Gondang 20 Desa
35.04.10 Sumbergempol 17 Desa
35.04.11 Ngunut 18 Desa
35.04.12 Pucanglaban 9 Desa
35.04.13 Rejotangan 16 Desa
35.04.14 Kalidawir 17 Desa
35.04.15 Besuki 10 Desa
35.04.16 Campurdarat 9 Desa
35.04.17 Bandung 18 Desa
35.04.18 Pakel 19 Desa
35.04.19 Tanggung Gunung 7 Desa
TOTAL 14 257


Penduduk

Pada akhir 2006 jumlah penduduk di Kabupaten Tulungagung tercatat sebanyak 1.002.807 jiwa yang terbagi atas laki-laki 498.533 (49,71%) jiwa dan perempuan 504.274 (50,29%). Kepadatan penduduk terkonsentrasi pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tulungagung, Kecamatan Kedungwaru, dan Kecamatan Boyolangu.

Pendidikan

Tulungagung mempunyai sarana pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta. Beberapa di antara Perguruan tinggi yang ada Di Tulungagung:

  • Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah ( UIN SATU TULUNGAGUNG ) Semenjak tahun 2021, Institut Agama Islam Negeri (IAIN Tulungagung), dulu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN TULUNGAGUNG)
  • Universitas Tulungagung (UNITA)
  • Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI) Tahun 2020 Berubah Nama Menjadi UBHI (Universitas Bhineka PGRI Tulungagung)
  • Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung
  • Sekolah Tinggi Agama Islam DIPONEGORO (STAI DIPONEGORO)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KARYA PUTRA BANGSA (STIKES KARTRASA)

Beberapa di antara Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) di Tulungagung:

SMP/MTs

  • SMP Negeri 1 Tulungagung
  • MTs Muhammadiyah Bandung
  • SMP Negeri 2 Tulungagung
  • SMP Negeri 3 Tulungagung
  • SMP Negeri 4 Tulungagung
  • SMP Negeri 5 Tulungagung
  • SMP Negeri 6 Tulungagung
  • SMP Negeri 1 Boyolangu
  • SMP negeri 1 Campurdarat
  • SMP Negeri 2 Campurdarat
  • SMP Negeri 1 Sumbergempol
  • SMP Negeri 2 Sumbergempol
  • SMP Negeri 1 Kedungwaru
  • SMP Negeri 2 Kedungwaru
  • SMP Negeri 3 Kedungwaru
  • SMP Negeri 1 Gondang
  • SMP Negeri 2 Gondang
  • SMP Negeri 1 Ngantru
  • SMP Negeri 2 Ngantru
  • SMP Negeri 1 Bandung
  • SMP Negeri 2 Bandung
  • SMP Negeri 3 Bandung
  • SMP Negeri 1 Ngunut
  • SMP Negeri 2 Ngunut
  • SMP Negeri 3 Ngunut
  • SMP Negeri 1 Rejotangan
  • SMP Negeri 2 Rejotangan
  • SMP Negeri 1 Besuki
  • SMP Negeri 2 Besuki
  • SMP Negeri 1 Sendang
  • SMP Negeri 2 Sendang
  • SMP Negeri 1 Pagerwojo
  • SMP Negeri 2 Pagerwojo
  • SMP Negeri 3 Pagerwojo
  • SMP Negeri 4 Pagerwojo
  • SMP Negeri 1 Pucanglaban
  • SMP Negeri 2 Pucanglaban
  • SMP Negeri 1 Karangrejo
  • SMP Negeri 1 Kalidawir
  • SMP Negeri 2 Kalidawir
  • SMP Negeri 3 Kalidawir
  • SMP Negeri 1 Kauman
  • SMP Negeri 2 kauman
  • SMP Negeri 1 Pakel
  • SMP Negeri 2 Pakel
  • SMP Budi Utomo Sumbergempol
  • SMP Tamansiswa Tulungagung
  • SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut
  • SMP Islam Al Khoiriyah Wates Sumbergempol
  • MTsN Al - Huda Bandung
  • Mtsn Al ma'arif
  • MTsN Tulungagung
  • MTsN Tunggangri Kalidawir
  • MTs Aswaja Kalidawir
  • MTsN Ngantru
  • MTsN Bandung
  • MTsN Pulosari
  • MTsN Pucanglaban
  • MTsN Karangrejo
  • MTsN Aryojeding
  • MTs Al - Islam Tulungagung
  • MTs Sunan Kalijaga Boyolangu
  • MTs Darul Falah-Bendil Jati Kulon-Sumbergempol
  • MTs PSM Tanen
  • MTs PSM Mirigambar-Sumbergempol
  • MTs Abdul Qadir Jati-Pandansari-Ngunut
  • SMP Islam Al - Azhar
  • SMP Sunan Ampel Bolu Karangrejo
  • SMP Islam Al - Fattahiyyah Boyolangu
  • SMP Negeri 1 Tanggungunung
  • SMP Katolik Santa Maria
  • SMP Jawaahirul Hikmah (SMP JH)

SMA/SMK/MA

  • SMA Negeri 1 Boyolangu
  • SMA Negeri 1 Campurdarat
  • SMA Negeri 1 Gondang
  • SMA Negeri 1 Kauman
  • SMA Negeri 1 Karangrejo
  • SMA Negeri 1 Kedungwaru
  • SMA Negeri 1 Kalidawir
  • SMA Negeri 1 Ngunut
  • SMA Negeri 1 Pakel
  • SMA Negeri 1 Rejotangan (SMARETA)
  • SMA Negeri 1 Tulungagung
  • MAN 1 Tulungagung
  • MAN 2 Tulungagung
  • MAN 3 Tulungagung
  • SMA 45 Bandung Tulungagung
  • MA Al Ma'arif Tulungagung
  • MA UNGGULAN BANDUNG TULUNGAGUNG
  • SMA Islam Sunun Gunung JAti
  • SMA Katolik Santo Thomas Aquino
  • SMA Jawaahrulhikmah
  • SMK Negeri 1 Boyolangu
  • SMK Negeri 2 Boyolangu
  • SMK Negeri 3 Boyolangu
  • SMK Negeri 1 Bandung
  • SMK Negeri 1 Tulungagung
  • SMK Negeri 2 Tulungagung
  • SMK Negeri 1 Pagerwojo
  • SMK PGRI 1 Tulungagung
  • SMK PGRI 2 Tulungagung
  • SMK PGRI 3 Tulungagung
  • SMK PGRI 4 Tulungagung
  • SMK Muhammadiyah 1 Tulungagung
  • SMK Muhammadiyah 2 Tulungagung
  • SMK Muhammadiyah 3 Tulungagung
  • SMK BHAKTI Suruhanlor Bandung Tulungagung
  • SMA Sunan Ampel Bolu Karangrejo
  • SMK SORE Tulungagung
  • SMK Veteran 1 Tulungagung
  • MA Muhammadiyah 1 Bandung
  • SMKN 1 REJOTANGAN
  • SMA Islam Al Azhaar

Olahraga

Tulungagung mempunyai beberapa Sarana Olahraga yang tersebar di sejumlah tempat, baik Indoor maupun Outdoor antara lain:

Fasilitas Olahraga

  • Stadion Rejoagung
  • Stadion Beta
  • Stadion Bandung
  • Stadion Pema
  • Stadion Wira Mandala
  • GOR Sembung
  • GOR Lembu Peteng
  • GOR Seragam jaya
  • GOR Putra Lawadhan
  • GOR Menara Eva
  • GOR Mandala Krida
  • GOR Campurdarat
  • Lapangan Tenis Pendopo Tulungagung
  • Lapangan Tenis Ngunut

Industri

Tulungagung terkenal sebagai salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia, yang bersumber di bagian selatan Tulungagung. Tulungagung juga termasuk salah satu pusat industri marmer di Indonesia, dan terpusat di selatan Tulungagung, terutama di Kecamatan Campurdarat, yang di dalamnya banyak terdapat perajin marmer,sayangnya saat ini marmer kualitas terbaik sudah habis. Aset marmer dari Tulungagung telah menembus pasar internasional. Di daerah yang sama, juga terdapat industri onyx yang mempunyai kualitas mirip marmer.

Selain industri marmer, di Tulungagung juga tumbuh dan berkembang berbagai industri kecil dan menengah antara lain memproduksi alat-alat/perkakas rumah tangga, batik, dan konfeksi termasuk bordir. Beberapa batik yang terkenal di Tulungagung diantaranya Batik Tulungagung (sangat minim), Batik Satriomanah, dan sebagainya. Di Kecamatan Ngunut terdapat industri peralatan Tentara seperti tas ransel, sabuk, seragam,tenda dan makanan ringan seperti kacang atom. Di Kecamatan Ngunut juga terdapat industri batu bata dan genteng yang berkualitas. Di kelurahan sembung juga di kenal sebagai pusat industri kerupuk rambak. Sedangkan di bagian pegunungan utara, yakni Kecamatan Sendang terdapat perusahaan air susu sapi perah dan teh. Industri perikanan, dan gula merah juga Tulungagung juga tidak kalah, ini telah dikenal secara nasional. salah satunya Pabrik Gula Modjopanggung di Kecamatan Kauman.

Pariwisata

 
Perkebunan teh di Penampean (tahun 1938)

Wisata Alam

Industri pariwisata di Tulungagung cukup berkembang dengan objek wisata andalan Pantai Popoh yang terletak di Kecamatan Besuki.

Di kecamatan Bandung, tepatnnya di desa Sukoharjo terdapat beberapa wisata alam yang menawan, di antaranya "Sumber Ece", yang terletak di dusun Nglempung, desa Sukoharjo, kecamatan Bandung, kabupaten Tulungagung.[butuh rujukan]

Ada lagi di Dusun Nguri, yaitu wisata alam "Goa Sepeda" dan "Banyu Ilang".[butuh rujukan]

Wisata pantai

Tulungagung diuntungkan dengan letak geografis yang berada di tepi Samudera Hindia, sehingga memiliki banyak pantai yang menarik untuk dikunjungi selain Pantai Popoh, di antaranya Pantai Sidem, Pantai Brumbun, Pantai Sine, Pantai Molang, Pantai Klatak, Pantai Gerangan, Pantai Sanggar, Pantai Gemah, Pantai Ngalur, Pantai Coro, Pantai Lumbung, Pantai Dlodo, Pantai Pathok Gebang dan Pantai Kedung Tumpang.

Wisata Air Terjun

Selain objek wisata pantai, Tulungagung juga memiliki objek wisata alam lain, di antaranya Air Terjun Lawean di Kecamatan Sendang, Coban Alam di Kecamatan Campurdarat, Gua Selomangleng di Kecamatan Boyolangu, serta Gua Pasir di Kecamatan Sumbergempol. Disisi timur, yakni Kecamatan Rejotangan juga terdapat Wana Wisata Alam Kandung yang terkenal dengan Grojogan Sewu dan bangunan cerobong peninggalan zaman Belanda di Bukit Cemenung. Di utara Tulungagung, objek wisata alam yang terkenal adalah Pesanggarahan Argo Wilis, Perkebunan Teh Penampean, serta Bendungan Wonorejo.

Wisata Candi

Selain itu Tulungagung juga mempunyai Beberapa Bangunan Candi yang tersebar di beberapa tempat, yaitu Candi Dadi yang terletak di Puncak bukit di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, Candi Cungkup (Candi Sanggrahan) yang terletak di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, Candi Gayatri (Boyolangu) yang terletak di Kecamatan Boyolangu, Candi Mirigambar terletak di Kecamatan sumbergempol, Candi Bodho terletak di Kecamatan Kalidawir, Candi Penampihan berada di Lereng Gunung Wilis Kecamatan Sendang. Di selatan Tulungagung tepatnya di Kecamatan Campurdarat sebuah Telaga yang bernama Telaga Buret, telaga ini tak pernah kering walaupun letaknya di Perbukitan kapur selatan yang terkenal kering dan panas saat musim kemarau datang. Arca Joko Budhek, adalah sebentuk batu yang ukurannya besar yang bentuknya seperti seorang pria yang bertapa,arca ini berada di puncakbukit, dan bisa dilihat dari jalan raya karena ukurannya yang besar.

Wisata Budaya

Tulungagung memiliki beberapa kesenian khas yang bisa dijadikan magnet untuk mengangkat pariwisata Tulungagung, di antaranya:

Kesenian jaranan dan reog kendang serta wayang kulit bahkan mendapat dukungan yang luas dari mayoritas masyarakat Tulungagung untuk maju dan berkembang.dan disukai masyarakat sekitar bahkan sering ditanggap

Wisata Kuliner

Tulungagung memiliki jajanan khas, yaitu:

  • Sate dan Gule Kambing, Sate Tulungagung mirip dengan sate lainnya dan tampak sederhana, terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu, disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, serta ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan daun jeruk, berbeda dengan tampilan Sate di kabupaten Trenggalek (Sate Bendo) yang dalam penyajiannya ditaburi kecambah sama seperti daerah Nganjuk, tidak seperti sate Madura dan sate Ponorogo dan Kediri, yang bumbu-nya mengandung kacang, Sehingga rasanya memang khas Tulungagung-an, pada dasarnya perbedaan rasa ini dikarenakan proses bakarnya dicelupkan dalam kuah gule dan pemakaian kecap manis tradisional merk kuda khas tulungagung-an.
  • Nasi Lodho Tulungagung, sebenarnya kuliner ini mirip dengan kare ayam, hanya saja ayamnya dipanggang/diasap terlebih dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) dengan pelengkap gudhangan (kudapan) sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan (warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibedakan dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
  • Sredek, Makanan yang terbuat dari gethuk singkong, kemudian digoreng. Biasa dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah makanan khas Tulungagung selatan.
  • Kemplang, makanan yang terbuat dari ketela yang diparut dikasih bumbu-bumbu dibentuk pipih diatasnya dikasih kacang lotho lalu di goreng itu juga makanan khas tulungagung
  • Emping Melinjo, makanan ini terbuat dari biji belinjo yang dipipihkan dan kemudian dijemur seperti kerupuk.
  • Kerupuk Gadung, kuliner yang untuk saat ini pembuatannya hanya dikuasai oleh sedikit orang (umumnya orang tua) karena pengolahannya harus diperam dulu menggunakan abu untuk menghilangkan kandungan getah gadung agar tidak menyebabkan efek mabuk/pusing ketika dimakan.
  • Soto Ayam Kampung Tulungagung warung soto dengan aroma rempah yang kuat dan kemiri sebagai penguat rasa banyak ditemui disekitaran Kecamatan Kauman dan Kecamatan Gondang
  • Nasi pecel Tulungagung, nasi pecel dengan karakter sambal pecel seperti di daerah Kabupaten Blitar, yang membedakan dengan pecel dari daerah lain seperti Madiun/Ponorogo adalah karakter sambal kacang yang pedas manis (karena penambahan gula jawa/gula aren) serta aroma daun jeruk yang kuat.
  • Sompil, Lontong diiris kemudian disiram dengan sayur lodeh (umumnya lodeh kacang) dan diatasnya ditambahi dengan bubuk kedelai yang gurih-manis.
  • Lopis, makanan seperti lontong biasanya dicampur cenil, kicak atau gethuk dikasih larutan gula merah
  • Cenil Yang dibuat dari singkong yang diolah melalui proses ditumbuk/digiling yang biasanya juga dibuat bersama Kicak, disajikan dengan parutan kelapa muda dan disiram dengan gula jawa/gula aren cair.
  • Kerupuk Rambak Tulungagung, kerupuk yang terbuat dari kulit sapi/kerbau serupa kerupuk jangek di Padang-Sumatra Barat namun dengan karakter yang lebih renyah, sentra industri kerupuk ini ada di seputaran Botoran Panggungrejo kota, Sembung.
  • Gethuk, singkong rebus yang dihaluskan dengan cara ditumbuk bersama gula jawa/ gula aren dan disajikan dengan taburan parutan kelapa diatasnya.
  • Srondeng, parutan kelapa yang digoreng dengan dibumbui sedemikian rupa sampai berwarna merah kecoklatan, kadang-kadang buat campuran dendeng sapi
  • Jenang Syabun, jenang yang diolah dari beras ketan menjadi serupa dodol dengan penggabungan karakter rasa manis dari dua macam gula, gula jawa dan gula pasir,jenang ini mempunyai tektur lembut namun kenyal dan tidak lengket,originalnya jenang initidakmenggunakan pengawet,sehingga jarang dipajang ditoko,jika berminat disarankan datang ke pabriknya di desa Botoran.
  • Jenang Grendol, makanan terbuat dari tepung kanji, biasanya disajikan bersama dengan Jenang Baning yang terbuat dari tepung beras serta Jenang Ketan dari bubur ketan hitam. Secara terpisah Jenang Grendol disajikan dengan kuah santan karena karakter jenang itu sendiri yang sudah manis namun apabila dicampur akan diberikan kuah gula jawa/gula aren yang umum disebut Juruh.
  • Geti, adalah nuget terbuat dari wijen kadang-kadang dicampur kacang yang dimasak dengan gula sehingga memunculkan sensasi rasa yang manis-gurih.
  • Kopi Cethe, ampas kopi yang dijadikan bahan pengoles rokok agar memiliki aroma yang lebih sedap.
  • Punten Pecel, Punten serupa dengan Jadah cuma bedanya kalau Jadah terbuat dari bahan ketan sementara Punten dari bahan beras yang ditanak dengan santan gurih dan kemudian dijelu atau ditumbuk pelan dan umumnya ditambah parutan kelapa muda sehingga tercipta adonan kenyal dan gurih yang biasanya disajikan dengan pecel.
  • Brondong Ketan, di Tulungagung umumnya disebut Bipang, dengan mengolah berondong dari beras ketan yang diolah dengan gula.
  • Capar Tape, atau disebut tape pecel yang terbuat dari tape singkong (umumnya putih) dan disiram sayur pecel bahkan biasanya juga ditambahkan mentimun rebus.
  • Glondhong Juruh,asli Sambitan, terbuat dari kukusan ketela pohon disiram juruh kental atau dibuat dengan memasukkan singkong kedalam ke jadi/wajan besar tempat orang memasak gula jawa/gula tebu sehingga menjadi manis, kadang-kadang disebut juga Cimplung yang mungkin karena dibuat dengan nyemplung/memasukan singkong ke wadah pengolahan gula.
  • Sego Bantingan, nasi bungkus yang dijual secara murah meriah, pelengkapnya sederhana (lauk standar dan sambal/keringan) dan apabila ingin menambahkan sayur atau lauk ada disiapkan secara terpisah.
  • Gembrot, kuliner khas yang terbuat dari beberapa jenis dedaunan yang dicampur dengan parutan kelapa yang telah dibumbui sedemikian rupa kemudian dibungkus dengan daun kelapa dan dikukus, kadang-kadang didalamnya juga ditambahkan sejenis ikan sungai atau udang.
  • Gathot, makanan yang terbuat dari singkong yang direndam air garam kemudian dijemur hingga kering menjadi Gaplek, gaplek yang dicacah/diiris tipis apabila ditanak menjadi Gathot dan disajikan dengan parutan kelapa muda, sementara itu Gaplek yang ditumbuk menjadi Tiwul dan ditanak sebagai pengganti nasi
  • Klethek, klethek merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang dalam pengolahannya dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya, seperti terasi dan kedelai. Klethek mirip dengan keripik singkong hanya saja dalam pemasakannya klethek digoreng sedikit lebih lama.

Kesehatan

  • Rumah Sakit Pemerintah: 1
  • Rumah Sakit POLRI: 1
  • Rumah Sakit swasta:
    • RSU Era Medika
    • RSU Madinah
    • RSU Satiti
    • RSU Muhammadiyah
    • RSUI Orpeha
    • RSU Putra Waspada
    • RSIA Fausiyah
    • RSIA Amanda
    • RSIA Cita Sehat
    • KLINIK Nita Jaya Husada

Transportasi

Transportasi di Kota Tulungagung cukup banyak pilihan mulai dari Bus dan Kereta Api dan agen agen travel lokal di Tulungagung sehingga warga Kota Tulungagung mudah untuk melakukan perjalanan keluar kota berikut Transportasi yang ada di Tulungagung: Terminal Gayatri

  • Pelita Indah: Trenggalek - Kertosono - Surabaya
  • Harapan Jaya AC Tarif Biasa: Tulungagung - Kertosono / Pare - Surabaya
  • Harapan Jaya AC Tarif Biasa via Tol Panjang: Tulungagung - Kertosono - Surabaya
  • Harapan Jaya PATAS Biasa: Tulungagung - Kertosono - Mojokerto - Surabaya
  • Harapan Jaya PATAS via TOL: Tulungagung - Kediri - Surabaya
  • Harapan Jaya Bus Malam: Tulungagung - Solo - Semarang - Jakarta - Lampung - Palembang
  • Harapan Jaya Bus Malam: Tulungagung - Solo - Bandung
  • Harapan Jaya Bus Malam Patas: Tulungagung - Solo - Yogyakarta - Magelang
  • Damri Perintis: Tulungagung - Pagerwojo - Bendungan - Sooko - Pulung - Ponorogo
  • Gunung Harta: Tulungagung - Denpasar
  • Restu Mulya: Tulungagung - Denpasar
  • Antar Lintas Sumatra: Tulungagung - Medan
  • Bagong: Trenggalek - Tulungagung - Blitar - Malang
  • Bagong via Tol Panjang & via Arteri: Tulungagung - Kediri - Surabaya
  • Setiawan: Trenggalek - Tulungagung - Denpasar
  • MTrans: Ponorogo - Trenggalek - Tulungagung - Blitar - Malang - Denpasar
  • Harapan Baru: Trenggalek - Banyuwangi
  • Arimbi: Tulungagung - Tangerang
  • Rosalia Indah: Tulungagung - Jakarta

Stasiun Tulungagung

  • Gajayana: Malang - Jakarta Gambir
  • Brawijaya: Malang - Jakarta Gambir
  • Malabar: Malang - Bandung
  • Malioboro: Malang - Yogyakarta
  • Kertanegara: Malang - Purwokerto
  • Singasari: Blitar - Jakarta Pasar Senen
  • Brantas: Blitar - Jakarta Pasar Senen
  • Majapahit: Malang - Jakarta Pasar Senen
  • Matarmaja: Malang - Jakarta Pasar Senen
  • Kahuripan: Blitar - Bandung Kiaracondong
  • Jolosutro: Blitar - Surabaya Kota
  • Rapih Dhoho: Blitar - Surabaya Kota
  • Dhoho Penataran: Surabaya Kota - Tulungagung - Malang - Surabaya Kota

Tokoh Terkenal

Berikut ini sebagian tokoh terkenal asal Tulungagung:

Kota persahabatan

Referensi

  1. ^ a b Tulungagung dalam Angka, 2021. Badan Pusat Statistik. 2021. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama KTDA2016
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2 Maret 2022. 
  4. ^ "Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 11 Januari 2021. 
  5. ^ "Tulungagung, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 11 Januari 2021. 
  6. ^ "Bupati dan Wabup Tulungagung Periode 2013-2018 Dilantik". KPUD Tulunganggung. 30 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-14. Diakses tanggal 13 Februari 2019. 
  7. ^ Pramono, Joko (30 April 2018). Fatah, Mochammad Raden Abdul, ed. "Indra Fauzi Jadi Plh Bupati Gantikan Pjs Bupati, Jarianto". Jatim Times. Diakses tanggal 13 Februari 2019. [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Purnomo, Slamet Hadi (4 Mei 2018). Purnomo, Slamet Hadi, ed. "Jarianto Resmi Dilantik Sebagai Pj Bupati Tulungagung". ANTARA News. Diakses tanggal 13 Februari 2019. 
  9. ^ Yohanes, David (23 Mei 2019). Parmin, ed. "Bupati Syahri Mulyo telah Diberhentikan, PDIP Tulungagung hingga kini Belum Bahas Wakil Bupati". TribunNews. Diakses tanggal 14 Juli 2024. 
  10. ^ a b Sukmana, Yoga (25 September 2018). Gatra, Sandro, ed. "Tiga Menit Setelah Dilantik, Bupati Tulungagung Langsung Dinonaktifkan". Kompas.com. Diakses tanggal 13 Februari 2019. 
  11. ^ "Kabupaten Tulungagung dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung. 09-09-2013. Diakses tanggal 23-09-2023. 
  12. ^ "Tetapkan 50 Caleg Terpilih DPRD Tulungagung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-09. Diakses tanggal 2020-05-14. 
  13. ^ "KPU Tulungagung tetapkan 50 calon anggota DPRD periode 2019-2024". antaranews.com. 2019-08-12. Diakses tanggal 2020-05-14. 
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar