Anwar Congo
Anwar Tal'a Congo atau Anwar Congo (19 Februari 1937 – 25 Oktober 2019) adalah seorang pria asal Medan yang dikenal karena tampil dalam film dokumenter Jagal. Selama hidup, ia merupakan salah satu tokoh organisasi Pemuda Pancasila di kotanya.[1]
Nama Anwar Tal'a Congo diberikan oleh ayahnya yang bekerja di bidang pelayaran sebagai oleh-oleh dari lawatannya ke Kongo[1] (antara Republik Kongo atau Republik Demokratik Kongo). Ayahnya merupakan perantauan asal Jatijajar, Ayah, Kebumen, sedangkan sang ibu berasal dari Sumpiuh, Banyumas yang didatangkan ke Langkat oleh Kolonial Belanda. Anwar hanya meraih pendidikan sampai kelas IV di SD Taman Siswa, Medan, pada awalnya ia menjadi seorang pencatut tiket bioskop, tapi kemudian dikenal sebagai preman dan membantu melakukan pembantaian pada tahun 1965.[2]
Anwar mengaku merasa ditipu oleh Joshua Oppenheimer selaku sutradara film Jagal karena judul yang diberitahukan kepadanya pada awalnya adalah Arsan dan Aminah.[3] Namun Oppenheimer menyangkal bahwa dirinya telah menipu siapapun karena semua ia lakukan atas sepengetahuan dan izin Anwar.[4] Oppenheimer sendiri mengatakan bahwa dirinya dekat dengan Anwar, dan pernah melakukan telewicara lewat Skype sebelum filmnya dirilis di Indonesia.[5] Selain itu, sebuah petisi juga sempat muncul di change.org untuk menangkap Anwar namun Kapolri Sutarman menyatakan bahwa kasusnya sudah kedaluwarsa.[6] Anwar Congo meninggal dunia pada 2019 di Medan meninggalkan seorang istri.[7]
Referensi
- ^ a b Asal Usul Nama Anwar Congo Sang Penjagal PKI dari Medan - merdeka.com
- ^ Siapa Anwar Congo, Si Pemeran Algojo PKI - VIVA.co.id
- ^ Anwar Congo Protes Film 'The Act of Killing' - Tempo.co.id
- ^ Joshua Oppenheimer: Saya Tidak Pernah Menipu Siapapun - Gatra.com
- ^ "Build my gallows high: Joshua Oppenheimer on The Act of Killing". 2013-06-05. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ Kapolri: Pembantaian 1965 oleh Anwar Congo sudah kedaluwarsa - merdeka.com
- ^ Anwar Congo Penjagal PKI dari Medan Meninggal Dunia - Tribunnews.com