Pembubaran monarki

Pembubaran monarki merupakan tindak mengakhiri unsur-unsur monarki dalam pemerintahan, biasanya bersifat pewarisan. Pembubaran tersebut dilakukan dalam berbagai cara, yang meliputi melalui abdikasi yang berujung pada kepunahan monarki, reformasi legislatif, revolusi, kudeta, dan dekolonisasi. Pembubaran menjadi makin sering pada abad ke-20, dengan jumlah monarki di Eropa turun dari 22 menjadi 12 antara 1914 dan 2015, dan jumlah republik meningkat dari 4 menjadi 34. Dekolonisasi dan kemerdekaan mengakibatkan pembubaran monarki di sejumlah bekas koloni seperti negara-negara buatan Britania Raya.

Pada abad ke-21, beberapa negara yang monarki memiliki gerakan-gerakan republikan yang signifikan, seperti Spanyol dan Australia.

Tabel ringkasan

Negara		Penguasa terakhir	Tahun	Catatan
1800an
	Mughal	Bahadur Shah II	1857	Pemberontakan India 1857
	Haiti	Faustin I	1868	Revolusi, Republi diproklamirkan oleh Fabre Geffrard
	Merina	Ranavalona III	1897	Aneksasi Prancis dalam Ekspedisi Madagaskar Kedua
1900an
	Songhai	Askia Malla	1901	Ousted by the French, the country became a part of French West Africa.
	Rimatara	Tamaeva V		Ousted by the French.
	Nuku Hiva			Ousted by the French.
	Gumma	Firisa	1902	Annexed by Ethiopian Empire
	Aceh	Alauddin Muhammad Da'ud Syah II	1903	Aceh War
	Dahomey	Agoli-agbo	1904	In 1904 the area became part of a French colony, French Dahomey.
	Oyo	Adeyemi I Alowolodu	1905	Last monarch died, the country became a part of British Southern Nigeria Protectorate.
	Habr Yunis	Nur Ahmed Aman	1907	Incorporation into British Somaliland.
	Bali	Dewa Agung Jambe II	1908	Incorporation into Dutch East Indies.
	Mwali		1909	The country was incorporated into French Third Republic.
1910s
	Portugal	Manuel II