Pemilihan presiden Indonesia 1988 adalah suatu pemungutan suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 1988–1993. Secara tradisi, Golongan Karya sebagai fraksi dengan kursi terbanyak di Majelis Permusyawaratan Rakyat sejak 1971 mengusung Soeharto sebagai calon presiden. Alhasil, Soeharto kembali mempertahankan kursi kekuasaan dan dilaksanakan pelantikan pada 10 Maret 1988.

Pemilihan Presiden Indonesia 1988
10 Maret 1988
638 suara anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak untuk menang
Kandidat
 
Calon Soeharto
Partai Golkar
Suara elektoral 530
Persentase 83,07%
Presiden petahana
Soeharto

Golkar

Presiden terpilih

Soeharto
Golkar

Latar Belakang

Golkar yang kembali menguat setelah Pemilu 1987 membuat Sidang Umum MPR 1988 kembali memilih Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia. Hal ini bisa dipastikan karena Golkar, Partai yang didukung pemerintah, menang telak, Kemenangan ini sudah pasti berdampak kepada hasil dari Sidang Umum MPR RI 1988.

Setelah Soeharto menjadi presiden, Sempat ada perdebatan siapa yang akan menjadi Presiden, Salah satu Calon yang kuat adalah Soedharmono dengan Jaelani Naro, Namun yang dipilih sebagai Wakil Presiden Indonesia adalah Soedharmono, Ini mengakhiri perdebatan tentang Wakil Presiden antara Soedharmono atau Jaelani Naro, Ternyata yang dipilih MPR adalah Soedharmono.[1]

Hasil

s • b Ringkasan hasil pemilihan Presiden Indonesia 10 Maret 1988
Calon Partai Fraksi Suara %
Soeharto Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
530 83,07
Total 638 100%
Suara sah 638 100,0
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 101 15,83
s • b Ringkasan hasil pemilihan Wakil Presiden Indonesia 10 Maret 1988
Calon Partai Fraksi Suara %
Soedharmono Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
577 90,44
Jaelani Naro Partai Persatuan Pembangunan Fraksi Persatuan Pembangunan 61 9,56
Total 663 100%
Suara sah 663 100,0
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 0 0,0

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Firdausi, Fadrik Aziz (13 April 2019). "Sejarah Pemilu 1987: Golkar Perkasa, PPP Anjlok, PDI Lumayan". hlm. all. Diakses tanggal 15 Mei 2022.