Masjid Suleiman Istanbul
Masjid Raya Sulaimaniah (bahasa Turki: Süleymaniye Camii) adalah masjid yang dibangun oleh Dinasti Utsmaniyah pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni yang terletak di bukit ketiga di antara Tujuh Bukit, Kota Istanbul, Turki. Mulai pembangunan sejak tahun 1550 dan selesai 1557 dengan arsiteknya Mimar Sinan. [1]
Masjid Suleiman Istanbul | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam Sunni |
Ecclesiastical or organizational status | Hidup |
Lokasi | |
Lokasi | Istanbul, Turki |
Koordinat | 41°00′58″N 28°57′50″E / 41.01611°N 28.96389°E |
Arsitektur | |
Arsitek | Mimar Sinan |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Timur Tengah |
Peletakan batu pertama | 1550 |
Rampung | 1557 |
Spesifikasi | |
Kapasitas | 14,00 jemmah |
Tinggi luar kubah | 53 m (174 ft) |
Diameter dalam kubah | 26 m (85 ft) |
Menara | 4 |
Tinggi menara | 76 m (249 ft) |
Sejarah
Masjid Raya Süleymaniye atau Sulaimaniyah, dibangun atas perintah Sultan Sulaiman Al-Qanuni/ Suleyman Agung), dan dirancang oleh arsitek kekaisaran Mimar Sinan. Prasasti di utara masjid diukir dalam tulisan arab atau kaligrafi Islam khat tsuluts pada tiga marmer bertuliskan 1550 dan peresmian tahun 1557. Desain Masjid Süleymaniye merupakan representasi sadar diri Suleyman tentang dirinya sebagai Solomon kedua. Ini terinspirasi dari Kubah Batu, yang dibangun di situs Kuil Salomo.
Asitektur
Seperti masjid-masjid kerajaan lainnya di Istanbul, pintu masuk halaman depan masjid ada air mancur. Di empat sudut halaman adalah empat menara. Dua menara yang lebih tinggi memiliki tiga galeri (serifes) dan dengan ketinggian 63,8 m (209 kaki) dan 76 m (249 kaki). Kubah utama tingginya 53 meter (174 kaki) dan memiliki diameter 26,5 meter (86,9 kaki). Pada saat dibangun, kubah itu adalah yang tertinggi di Kekaisaran Ottoman. Dilihat dari kejauhan, masjid ini memiliki empat menara dan Sultan Suleyman adalah Sultan keempat yang menyandang gelar sultan Ottoman ditunjukkan dengan jumlah empat menara. Yang terbesar dari empat menara adalah tinggi 76 meter dan dua menara yang lebih kecil tingginya 56 meter. Sepuluh beranda teras menunjukkan bahwa Sultan Suleyman adalah penguasa Utsmaniyah kesepuluh.
Bagian dalam masjid hampir persegi, panjang 59 meter (194 kaki) dan lebar 58 meter (190 kaki), membentuk ruang yang luas. Di kedua sisi mihrab terdapat lingkaran kaligrafi teks Al-Qur'an dari surat Al-Fatihah (1: 1–7). Di belakang dinding kiblat masjid ada makam terpisah, Sultan Sulaiman I dan istrinya Hurrem Sultan (Roxelana).
Galeri
-
Pintu Kayu Masjid Sulaimaniah (Trabalho em madeira numa porta na Mesquita Süleymaniye), Bahasa Portugis
-
Pintu masuk ke halaman di depan Masjid Agung Sulaimaniah di Istanbul. Di tengahnya air mancur kuno untuk wudhu dalam deskripsi (bahasa Italia)
-
Menara Masjid Sulaimaniah Agung di Istanbul ( Minareto della Moschea di Solimano il Magnifico ad Istanbul. ) dalam (bahasa Italia)
-
Prasasti di luar Masjid Sulaimaniah yang Megah di Istanbul.
-
Di teras Masjid Sulaimaniah
-
Halaman dan teras Masjid Sulaimaniah
-
Tampilan interior Masjid Raya Sulaimaniah
-
Kaca patri di Masjid Sulaimaniah
-
Jendela Masjid Sulaimaniah
-
kubah Masjid Sulaimaniah
-
Detail interior Masjid Sulaimaniah
-
Kaligrafi di halaman Masjid Sulaimaniah
-
Detail cap kaligrafi di Masjid Masjid Sulaimaniah
-
Gerbang Masjid Sulaimaniah
-
Masjid Sulaimaniah, 1890
-
Exterior areal Masjid Sulaimaniah, 1903. Arsip Musium Brooklyn
-
Musium Sulaiman
-
Musium Hürrem Sultan (Roxelana)
-
Musium Roxelane
-
Masjid Sulaimaniah dari kebun arah sebelah timur
-
Masjid Sulaimaniah Portal Timur
-
Masjid Sulaimaniah Istanbul 2015 1330
-
Detail Masjid Sulaimaniah
-
Masjid Sulaimaniah dari arah utara
-
Masjid Sulaimaniah dari arah selatan
-
Masjid Sulaimaniah berkubah dari luar
-
Kubah Masjid Sulaimaniah
-
Kubah Masjid Sulaimaniah
-
Muadzin Mahfili, Masjid Sulaimaniah
-
Layanan di Masjid Sulaimaniah
Referensi
- ^ Morkoc, Selen B. “Reading Architecture From The Text: The Ottoman Story of The Four Marble Columns,” Journal of Near Eastern Studies (Jan 2008),Vol. 67, 31-47.
Pranala
- Süleymaniye Külliyesi, Archnet