Kashiwamochi

Revisi sejak 23 Mei 2022 07.10 oleh E136 (bicara | kontrib) (Improved images)

Kashiwamochi (柏餅) adalah kue Jepang yang dibuat dari tepung beras dengan isi selai kacang merah. Kue ini termasuk salah satu jenis mochi, dan disebut kashiwamochi karena dibungkus daun sejenis pohon ek (Quercus dentata, nama Jepang: kashiwa). Daun pembungkus tidak untuk dimakan.

Kashiwamochi
Kashiwamochi dalam kemasan kotak untuk oleh-oleh.

Kashiwamochi merupakan hidangan istimewa untuk perayaan Hari Anak-anak pada tanggal 5 Mei di Jepang. Daun-daun tua dari pohon kashiwa tidak luruh sebelum pohon dapat membesarkan tunas menjadi daun baru.[1] Oleh karena itu, kue ini dipercaya membawa nasib baik, dan dipakai sebagai simbolisme garis keturunan keluarga yang tidak terputus (orang tua tidak boleh mati sebelum anak-anak lahir).[1]

Adonan kue ini dibuat dari tepung beras dan air. Adonan dibulatkan dengan tangan sebelum dipipihkan dan diisi selai kacang merah di bagian tengah. Adonan lalu dilipat dua hingga berbentuk setengah lingkaran, dan dimatangkan dengan cara dikukus. Setelah kue matang, kue dibungkus satu per satu dengan daun kashiwa yang membuat kue beraroma khas.

Sejarah

Kashiwamochi awalnya merupakan budaya Jepang Timur. Kue ini baru dikenal luas di seluruh Jepang sekitar masa pemerintahan shogun Tokugawa ke-9, Tokugawa Ieshige dan shogun Tokugawa ke-10, Tokugawa Ieharu.[1] Dalam buku kumpulan kigo (kata-kata musim untuk haiku) berjudul Haikai Shogaku-shō dari tahun 1641 oleh Saitō Tokugen, kashiwamochi belum disebut-sebut sebagai makanan khas bulan 5.[1] Catatan mengenai kashiwamochi sebagai makanan khas bulan 5 ditemukan kemudian dalam buku berjudul Shubeiron terbitan tahun 1661-1673.[1] Kue ini termasuk salah satu kue asli Jepang karena tidak terdapat dalam tradisi perayaan Tango no Sekku yang berasal dari Cina.[1]

Keshogunan Tokugawa berusaha mengendalikan daimyo dari berbagai daerah di Jepang dengan memberlakukan kewajiban bekerja di ibu kota (sankin kōtai). Kashiwamochi mulai dikenal di seluruh Jepang setelah daimyo dan rombongan yang bertugas di Edo membawa pulang pengetahuan tentang makanan khas dari ibu kota ke daerah asal mereka.

Pohon kashiwa yang daunnya dipakai membungkus kue ini, tidak tumbuh liar di Shikoku atau sebelah barat wilayah Kansai. Di Jepang bagian barat yang tidak ditumbuhi pohon kashiwa, orang juga merayakan Hari Anak-anak dengan makan chimaki (semacam bakcang yang dibungkus daun bambu) atau kashiwamochi yang dibungkus daun sankirai (Smilax glabra).

Referensi

  1. ^ a b c d e f "端午の節句". 料理レシピ検索しゅふしゅふーず. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-31. Diakses tanggal 2010-05-10. 

Pranala luar