sekolah menengah pertama di Kota Padang, Sumatera Barat
Revisi sejak 27 Mei 2022 08.10 oleh 2404:c0:5810::941:b840(bicara)(A7: Artikel yang tidak mengindikasikan kepentingan (tokoh, tempat, organisasi, situs, produk))
Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel tentang orang, hewan individu, organisasi (grup musik, klub, perusahaan, dll.), konten web, atau peristiwa yang terselenggara yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya. Lihat KPC A7.%5B%5BWP%3ACSD%23A7%7CA7%5D%5D%3A+Artikel+yang+tidak+dapat+memberikan+klaim+kepentingan+subjekA7
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
SMP Negeri 1 Padang adalah sekolah menengah pertama negeri yang terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 3, Kota Padang. Bangunan sekolah ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Padang. Pada zaman penjajahan, tempat ini menjadi basis gerakan militer rakyat dalam mengusir penjajahan Belanda di Kota Padang. Sekolah ini pada awalnya bernama MULO saat zaman penjajahan Belanda. Namun setelah Indonesia merdeka, namanya berubah menjadi Perguruan Menengah Indonesia atau dikenal dengan Permindo. Kemudian berubah menjadi SLTPN 1 Padang hingga akhirnya berubah menjadi SMP Negeri 1 Padang.
Cikal bakal terbentuknya sekolah ini berkaitan dengan keberadaan Perguruan Menengah Indonesia (Permindo) yang didirikan pada tahun 1949 oleh tokoh-tokoh Republikein di Padang. Sebelumnya, sekolah-sekolah di Padang masih menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar kecuali Adabiyah School, yang telah berbahasa pengantar Indonesia.[2] Oleh sebab itu pada tanggal 2 Mei1949, beberapa tokoh Republikein termasuk para guru membuka sekolah Perguruan Menengah Indonesia di Padang yang bertempat di bekas gedung Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Jati, Padang Timur. Pada awalnya Permindo dibagi menjadi enam kelas, meliputi tingkat SMP dan SMA.[3] Meskipun berada di bawah pengawasan pemerintah Hindia Belanda, keberadaan Permindo yang juga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar tidak dipermasalahkan. Para guru dan siswa Permindo bebas masuk dan keluar sekolah, bahkan tokoh-tokoh Republikein dibiarkan menyelenggarakan kegiatan-kegiatannya di kompleks sekolah ini, seperti upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.[3]
Setelah diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar, pemerintah Hindia Belanda memindahkan gedung Permindo ke Jalan Balantuang, yang kemudian berubah menjadi Jalan Soekarno sebelum akhirnya menjadi Jalan Sudirman sampai sekarang. Pada 2 Januari 1950, Permindo secara resmi terpisah menjadi SMP dan SMA yang masing-masingnya berdiri sendiri dan keduanya pada 1 April 1950 berubah nama menjadi SMP Negeri 1 Padang dan SMA Negeri 1 Padang. Pada saat itu nama pendiri Adabiyah School, yakni Abdullah Ahmad, diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Jati, begitu pula dengan nama Permindo.[4]
Prestasi
Sejak beberapa tahun belakangan ini SMPN 1 Padang sangat banyak meraih prestasi. Mulai dari tingkat kota hingga tingkat Internasional. Di tingkat provinsi Sumatra Barat, SMPN 1 Padang setiap tahun hampir selalu meraih nilai Ujian Nasional tertinggi. Selain itu di bidang sains, pelajar SMPN 1 Padang hampir selalu mendominasi peringkat tertinggi. Pada bulan September 2006 yang lalu, salah seorang siswa SMPN 1 Padang berhasil meraih perunggu dalam Olimpiade Sains Biologi Nasional di Semarang, pada tahun 2011 SMPN 1 Padang berhasil meraih perak dalam Olimpiade Biologi tingkat Internasional di Afrika Selatan, pada tahun 2013 SMPN 1 Padang berhasil menjadi sekolah Adiwiyata Nasional.dan pada tahun 2015 SMP Negeri 1 Padang berhasil menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, pada tahun 2018 SMPN 1 Padang berhasil meraih medali perunggu pada bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Olimpiade Sains Nasional 2018 serta meraih medali perak pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2018. Di bidang, non akademik, siswa SMPN 1 Padang juga banyak mencetak prestasi sebagai finalis dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, Olimpiade Literasi Siswa Nasional, Modelling Competition, dan masih banyak lagi.[butuh rujukan]