Pastur Damian atau Santo Damian dari Molokaʻi, SS.CC. (bahasa Belanda: Pater Damiaan atau Heilige Damiaan van Molokaʻi; January 3, 1840 – April 15, 1889,[1] lahir Jozef De Veuster, adalah seorang pastur Katolik dari Belgia yang masuk dalam Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria,[2].

Pastur Damian
Santo Damien dari Molokaʻi
Santo Damian. Misionaris katolik yang melayani penderita kusta di pulau Molokaʻi kepulauan Hawaiʻi.
Santo
Lahir(1840-01-03)3 Januari 1840
Belgia
Meninggal15 April 1889(1889-04-15) (umur 49)
Molokaʻi, Hawaiʻi
Dihormati diGereja Katolik Roma, Gereja Timur; Beberapa komunitas Anglikan; individual Gereja Lutheran
BeatifikasiJune 4, 1995, Brussels oleh Paus Yohanes Paulus II
Kanonisasi11 Oktober 2009, Roma oleh Paus Benediktus XVI
Tempat ziarahLeuven, Belgia (relief tubuhnya)
Molokaʻi, Hawaiʻi (relief tangannya)
Pesta10 Mei, (umum); 15 April (di Hawaiʻi dan E.C. USA)
PelindungPenderita kusta

Ia mendapat penghargaan atas pelayanannya kepada penderita kusta yang telah diasingkan di pulau Molokaʻi kepulauan Hawaiʻi.[3] Setelah 16 tahun membantu secara fisik, spiritual serta penghiburan kepada penderita kusta, akhirnya Ia pun tertular penyakit tersebut sampai meninggal.

Baik gereja timur dan gereja latin memuliakan Damian sebagai seorang Santo. Gereja Anglikan dan beberapa denominasi kristen lainnya menganggap Damian sebagai pelindung kaum kusta serta pelindung orang buangan. Sebagai Santo pelindung di keuskupan Honolulu dan Hawaii, hari Santo Damian diperingati setiap tanggal 15 April. Damien dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, pada tanggal 4 Juni 1995 dan di kanonisasi oleh Paus Benediktus XVI pada tanggal 11 Oktober 2009.[4][5] Dalam Ensiklopedia katolik, Ia dikenal sebagai Rasul kaum kusta.[6]

Masa muda

Damian lahir 3 Januari 1840 dengan nama Jozef ("Jef") De Veuster, anak ke tujuh dari pasangan Joannes Franciscus ("Frans") De Veuster dan istrinya Anne-Catherine ("Cato") Wouters di desa Tremelo, Belgia. Setelah lulus dari sekolah Braine-le-Comte, Ia masuk novisiat Hati Kudus Yesus dan Maria di Leuven.[7]

Mengikuti jejak saudara-saudarinya, damian menjadi Bruder pada tanggal 7 Oktober 1860. Banyak para senior yang menganggap Ia tidak pantas menjadi calon Imam karena pendidikannya kurang. Namun, Ia bukannya kurang pandai. Ia banyak belajar dari saudaranya, khususnya bahasa latin, akhirnya Ia pun diijinkan untuk menjadi Imam. Sepanjang pendidikan Imamatnya, Ia setiap hari berdoa supaya dapat menjadi seorang misionaris.[8] Tiga tahun kemudian, doanya terjawab, saat terjadi wabah kusta, Damian diminta untuk pergi ke Hawaiʻi.

Misi ke Hawaiʻi

 
Pastur Damian tahun 1873 sebelum berangkat ke Molokaʻi

Pada tanggal 19 Maret 1864, Damian mendarat di pelabuhan Honolulu sebagai misionaris. Disana, Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 21 Mei 1864 di katedral Our Lady of Peace.[9] Pada tahun 1865 Ia ditunjuk menjadi misionaris katolik di Kohala utara di pulau Hawaii.

Pada waktu Pastur Damian melayani di beberapa paroki di kepulauan Oʻahu, terjadi wabah di Hawaiʻi. Penduduk Hawaiʻi terserang wabah penyakit yang ditularkan oleh pedagang-pedagang asing serta para pelaut. Ribuan orang mati karena influensa, sipilis termasuk juga wabah kusta. Pada saat itu kusta adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Pada tahun 1865, dikarenakan takut oleh penyebaran wabah kusta tersebut, pemerintah Hawaiʻi mengesahkan "Tindakan pencegahan penyebaran penyakit kusta"" dengan cara mengasingkan para penderita kusta ke pengasingan yang dikenal dengan Kalaupapa dan Kalawao di Molokaʻi. Lebih dari 8,000 orang diasingkan ke sana dari tahun 1866 sampai 1969. Mereka di beri persediaan makanan, tapi tidak ada tenaga yang menangani kesehatan mereka.[3] Pemerintah menyuruh para penderita untuk bercocok tanam sendiri, tapi karena kondisi alam dan juga penyakit mereka, hal itu hampir mustahil dilakukan. Pada tahun 1868, menurut Ensiklopedia katolik (1911) banyak orang menjadi berperilaku mabuk-mabukan dan berbuat cabul. Orang-orang yang tadinya baik berubah drastis.[10]

Sementara itu Uskup Louis Désiré Maigret, meyakini bahwa bagaimanapun juga penderita justa membutuhkan imam untuk melayani kebutuhan mereka, tetapi Ia sadar bahwa jika Ia menugaskan secara resmi imam untuk tugas itu, Ia bisa dihukum mati, maka Ia tidak mengirim orang sesuai garis kepatuhan, melainkan meminta sukarelawan untuk dikirim kesana. Akhirnya ada 4 imam yang dengan sukarela mau dikirim. Pastur Damian adalah sukarelawan pertama dan pada 10 Mei 1873 Ia sampai di Kalaupapa, dan dibawa menemui 816 penderita kusta yang tinggal di sana. Langkah pertama yang dilakukan pastur Damian adalah membangun gereja dan mendirikan paroki yang diberi nama paroki Santo Philomena. Di sana, Ia tidak hanya menjadi imam. Ia membersihkan luka, membangun rumah dan tempat tinggal, membuat peti mati, serta menggali kubur.[7]

Misi di Molokai

Sementara Uskup Louis Désiré Maigret, vikaris apostolik Keuskupan Honolulu, percaya bahwa para penderita kusta membutuhkan seorang imam Katolik untuk membantu mereka, ia menyadari bahwa tugas ini memiliki risiko tinggi. Dia tidak ingin mengirim satu orang pun "atas nama ketaatan". Setelah banyak berdoa, empat imam mengajukan diri untuk pergi, di antaranya Pastor Damien. Uskup merencanakan agar para sukarelawan bergiliran membantu penduduk.

Pada tanggal 10 Mei 1873, relawan pertama, Pastor Damien, tiba di pemukiman terpencil di Kalaupapa, di mana saat itu terdapat 600 penderita kusta,[8] dan dibawa oleh Uskup Louis Maigret. Pada saat kedatangannya, dia berbicara kepada para penderita kusta yang berkumpul sebagai "seseorang yang akan menjadi ayah bagimu, dan yang sangat mencintaimu sehingga dia tidak ragu untuk menjadi salah satu dari kamu; untuk hidup dan mati bersamamu."

Damien bekerja dengan mereka untuk membangun gereja dan mendirikan Paroki Saint Philomena. Selain melayani sebagai imam, ia mendandani borok warga, membangun waduk, membangun rumah dan perabotan, membuat peti mati, dan menggali kuburan.[11] Enam bulan setelah kedatangannya di Kalawao, ia menulis kepada saudaranya, Pamphile, di Eropa: "...Saya menjadikan diri saya penderita kusta bersama para penderita kusta untuk memperoleh segalanya bagi Yesus Kristus.

Selama waktu ini, Pastor Damien merawat para penderita kusta dan mendirikan pemimpin-pemimpin dalam masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Pastor Damien membantu koloni itu dengan mengajar, mengecat rumah, mengatur pertanian, dan mengatur pembangunan kapel, jalan, rumah sakit, dan gereja. Dia juga mendandani penduduk, menggali kuburan, membuat peti mati, makan makanan dengan tangan dengan penderita kusta, berbagi pipa dengan mereka, dan hidup dengan penderita kusta secara setara. Pastor Damien juga melayani sebagai imam selama ini dan menyebarkan iman Katolik kepada para penderita kusta; dikatakan bahwa Pastor Damien mengatakan kepada para penderita kusta bahwa terlepas dari apa yang dunia luar pikirkan tentang mereka, mereka selalu berharga di mata Tuhan.

Beberapa sejarawan percaya bahwa Pastor Damien adalah katalis untuk titik balik bagi komunitas. Di bawah kepemimpinannya, hukum dasar ditegakkan, gubuk-gubuk ditingkatkan dan diperbaiki seperti rumah-rumah yang dicat, pertanian yang bekerja diorganisir, dan sekolah-sekolah didirikan. Atas permintaannya dan para penderita kusta, Pastor Damien tetap berada di Molokaʻi.[12] Namun, banyak catatan seperti itu mengabaikan peran pengawas yang merupakan orang Hawaii atau sebagian orang Hawaii. Pennie Moblo menyatakan bahwa sampai akhir abad ke-20, sebagian besar laporan sejarah dari pelayanan Damien mengungkapkan bias orang Eropa dan Amerika, dan hampir sepenuhnya mengabaikan peran penduduk asli di Molokaʻi.[13]

Namun, dapat ditegaskan bahwa Pennie Moblo tidak memperhitungkan pemisahan otoritas sipil dan otoritas agama. Seperti kebiasaan pada masa itu, Pdt. Pekerjaan Damien dilaporkan ke Eropa dan Amerika untuk mengumpulkan dana untuk misi. Bagaimana koloni itu diperintah akan berada di luar lingkup catatan tertulis dan tidak penting untuk mengumpulkan dana bagi karya-karya amal Pastor Damien.

Pengakuan selama hidupnya

Raja David Kalākaua menganugerahkan kepada Damien kehormatan "Komandan Ksatria Ordo Kerajaan Kalākaua."[14] Ketika Putri Mahkota Lydia Liliʻuokalani mengunjungi pemukiman untuk menyerahkan medali, dia dilaporkan terlalu putus asa dan patah hati saat melihat warga untuk membacakan pidatonya. Sang putri membagikan pengalamannya, memuji upaya Damien.[15] Akibatnya, Damien menjadi dikenal secara internasional di Amerika Serikat dan Eropa. Protestan Amerika mengumpulkan sejumlah besar uang untuk pekerjaan misionaris. Gereja Inggris mengirim makanan, obat-obatan, pakaian, dan persediaan ke pemukiman. Diyakini bahwa Damien tidak pernah mengenakan medali kerajaan, meskipun medali itu ditempatkan di sisinya saat pemakamannya.

 
Pastor Damien, terlihat di sini bersama Paduan Suara Kalawao Girls selama tahun 1870-an.

Sakit dan meninggal karena kusta

 
Damian di ranjang tempat Ia meninggal

Bulan Desember 1884, saat Damian sedang bersiap untuk mandi, tidak sengaja kaki Damian tercelup air panas yang mengakibatkan kulitnya melepuh. Namun Ia tidak merasakan apa-apa.[3] Ternyata Ia pun sudah terjangkit kusta. Mengetahui Ia sudah terjangkit, Damian justru makin giat membangun sebanyak mungkin rumah dan merencanakan program setelah kepergiannya nanti.

Bulan Desember 1884, saat Damian sedang bersiap untuk mandi, tidak sengaja kaki Damian tercelup air panas yang mengakibatkan kulitnya melepuh. Namun Ia tidak merasakan apa-apa.[3] Ternyata Ia pun sudah terjangkit kusta. Mengetahui Ia sudah terjangkit, Damian justru makin giat membangun sebanyak mungkin rumah dan merencanakan program setelah kepergiannya nanti.

Akhirnya pada tanggal 15 April 1889 pukul 8:00 pagi Damian meninggal pada umur 49 tahun. Esok harinya, setelah misa yang dipimpin oleh pastur Moellers, Damian dimakamkan di bawah pohon Pandanus, tempat di mana Ia pertama kali tidur saat baru tiba di Molokaʻi.

Pada Januari 1936, pemerintah Belgia meminta jenasah Damian untuk dimakamkan di tanah kelahirannya, dan akhirnya jenasahnya di makamkan di Lauven. Setelah dibeatifikasikan pada bulan Juni 1995, potongan tangan kanannya dibawa ke Hawaiʻi dan dikubur di makamnya yang lama [16]

Komentar setelah kematiannya

Pastor Damien telah dikenal secara internasional sebelum kematiannya, karena ia dipandang sebagai tokoh Kristen simbolis yang menghabiskan hidupnya merawat penduduk asli yang menderita. Atasannya berpikir bahwa Damien kurang pendidikan dan kemahiran tetapi mereka menganggapnya sebagai "seorang petani yang sungguh-sungguh bekerja keras dengan caranya sendiri untuk Tuhan."[17] Berita kematiannya pada tanggal 15 April dengan cepat dibawa ke seluruh dunia oleh komunikasi modern. waktu itu, dengan kapal uap ke Honolulu dan California, telegraf ke Pantai Timur Amerika Serikat, dan kabel ke Inggris, mencapai London pada 11 Mei.[18] Menyusul curahan pujian atas karyanya, suara-suara lain mulai terdengar di Hawaiʻi.

Perwakilan dari gereja-gereja Kongregasional dan Presbiterian di Hawaii mengkritik pendekatannya. Pendeta Charles McEwen Hyde, seorang pendeta Presbiterian di Honolulu, menulis kepada rekan pendetanya Pendeta H. B. Gage dari San Francisco pada bulan Agustus. Hyde menyebut Pastor Damien sebagai "pria kasar, kotor," yang terjangkit kusta karena "kecerobohan."[19] Hyde mengatakan bahwa Damien secara keliru diberi penghargaan atas reformasi yang sebenarnya telah dilaksanakan oleh Dewan Kesehatan . Tanpa berkonsultasi dengan Hyde, Gage menerbitkan surat itu di surat kabar San Francisco, yang menimbulkan komentar dan kontroversi di AS dan Hawaiʻi. Orang kulit putih pada periode itu secara konsisten mengabaikan peran yang dimainkan oleh orang Hawaii sendiri, di antaranya ada beberapa yang memiliki posisi kepemimpinan terkemuka di pulau itu.[20]

Kemudian pada tahun 1889, penulis Skotlandia Robert Louis Stevenson dan keluarganya tiba di Hawaii untuk masa tinggal yang lama. Dia menderita TBC, penyakit yang juga dianggap tidak dapat disembuhkan, dan dia mencari bantuan untuk itu. Tergerak oleh cerita Damien, ia menjadi tertarik pada kontroversi imam dan pergi ke Molokaʻi selama delapan hari tujuh malam. Stevenson ingin belajar lebih banyak tentang Damien di tempat dia bekerja. Dia berbicara dengan warga dari berbagai latar belakang agama untuk mempelajari lebih lanjut tentang pekerjaan Damien. Berdasarkan percakapan dan pengamatannya, dia menulis surat terbuka kepada Hyde di mana dia membahas kritik menteri dan dia mencetaknya dengan biaya sendiri. Surat Stevenson menjadi catatan Damien yang paling terkenal, menampilkan dia dalam peran sebagai orang Eropa yang membantu penduduk asli yang kesurupan.[21]

Dalam "polemik 6.000 kata,"[21] Stevenson memuji Damien secara ekstensif, menulis kepada Hyde:

Jika dunia itu sama sekali mengingat Anda, pada hari ketika Damien dari Molokai akan dinobatkan sebagai Orang Suci, itu akan didasarkan pada satu karya: surat Anda kepada Pendeta H. B. Gage.

Stevenson merujuk pada entri jurnalnya dalam suratnya:

...Saya telah meletakkan bagian-bagian pribadi ini, seperti yang Anda lihat, tanpa koreksi; terima kasih kepada Anda, publik memiliki mereka dalam keterusterangan mereka. Itu hampir merupakan daftar kesalahan pria itu, karena justru inilah yang saya cari: dengan kebajikannya, dengan profil heroik hidupnya, saya dan dunia sudah cukup mengenalnya. Selain itu, saya juga sedikit curiga terhadap kesaksian Katolik, bukan karena alasan yang salah, tetapi hanya karena pengagum dan murid Damien adalah yang paling kecil kemungkinannya untuk mengkritik. Saya tahu Anda akan lebih curiga lagi, dan fakta-fakta yang disebutkan di atas adalah satu dan semua dikumpulkan dari bibir Protestan yang telah menentang ayah dalam hidupnya. Namun anehnya saya tertipu, atau mereka membangun citra seorang pria, dengan segala kelemahannya, pada dasarnya heroik, dan hidup dengan kejujuran, kemurahan hati, dan kegembiraan yang keras.

Sejak itu, sejarawan dan etnolog juga mempelajari karya Damien dan kehidupan penduduk di Molokaʻi. Misalnya, Pennie Moblo, dalam meneliti mitos dan kontroversi seputar imam, telah menyimpulkan bahwa mereka tidak berkembang dari konflik agama antara Protestan dan Katolik, melainkan dari perubahan hubungan di Hawaiʻi antara dan di antara bangsawan, pekebun Eropa-Amerika , misionaris, dan penduduk asli Hawaii pada tahun-tahun menjelang penggulingan Kerajaan Hawaii dan pengambilalihan AS.[22] Selama periode ini, Damien memiliki J.K. Kahuila, seorang pendeta Protestan Hawaii dalam asuhannya, dimasukkan ke dalam besi dan dideportasi ke Oahu karena dia percaya pria itu terlalu memberontak. Kahuila mendapatkan pengacara dan menuntut penyelidikan terhadap Damien.[22] Moblo menyimpulkan bahwa di sebagian besar catatan abad ke-19 dan ke-20, "fokus pada Damien melampaui peran aktif yang dimainkan oleh orang Hawaii dan mempertahankan sejarah yang bias secara kolonial."[22]

Mahatma Gandhi mengatakan bahwa karya Pastor Damien telah mengilhami kampanye sosialnya di India, yang mengarah pada kemerdekaan rakyatnya dan mengamankan bantuan bagi orang India yang membutuhkan. Gandhi dikutip dalam T.N. Publikasi Jagatma Gandhi 1965, Mahatma Gandhi Menjawab Tantangan Kusta:

Dunia politik dan jurnalistik dapat membanggakan sangat sedikit pahlawan yang dapat dibandingkan dengan Pastor Damien dari Molokai. Gereja Katolik, sebaliknya, menghitung ribuan orang yang, menurut contoh Fr. Damien, telah mengabdikan diri untuk para korban kusta. Penting untuk mencari sumber kepahlawanan semacam itu.[23]


[24]Kanonisasi

Pada tahun 1977, Paus Paulus VI menyatakan Pastor Damien sebagai orang yang terhormat. Pada tanggal 4 Juni 1995, Paus Yohanes Paulus II membeatifikasinya dan memberinya gelar spiritual resmi Beato. Pada tanggal 20 Desember 1999, Jorge Medina Estévez, Prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen, menegaskan keputusan Konferensi Waligereja Amerika Serikat November 1999 untuk menempatkan Beato Damien dalam kalender liturgi dengan peringkat opsional peringatan. Pastor Damien dikanonisasi pada 11 Oktober 2009 oleh Paus Benediktus XVI. Hari rayanya dirayakan pada 10 Mei. Di Hawaii, itu dirayakan pada hari kematiannya, 15 April.

Dua keajaiban telah dikaitkan dengan syafaat anumerta Pastor Damien. Pada 13 Juni 1992, Paus Yohanes Paulus II menyetujui penyembuhan seorang biarawati di Prancis pada tahun 1895 sebagai mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraan Yang Mulia Damien. Dalam hal itu, Suster Simplicia Hue memulai novena kepada Pastor Damien saat dia terbaring sekarat karena penyakit usus yang berkepanjangan. Dikatakan bahwa rasa sakit dan gejala penyakit menghilang dalam semalam.[25]

Referensi

  1. ^ "Father Damien". Capitol Campus/Art. The Architect of the Capitol. Diakses tanggal 2010-07-21. 
  2. ^   De Broeck, William (1913). "Congregation of the Sacred Hearts of Jesus and Mary and of the Perpetual Adoration of the Blessed Sacrament of the Altar". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  3. ^ a b c d Tayman, John (2007). The Colony: The Harrowing True Story of the Exiles of Molokai. New York: Simon and Schuster. ISBN 978-0-7432-3301-9. 
  4. ^ "'Apostle of the Lepers,' Spanish mystic among 10 to be canonized". Catholic News Agency. www.catholicnewsagency.com. Diakses tanggal 2010-07-21. 
  5. ^ "Pope Proclaims Five New Saints". Radio Vaticana. Diakses tanggal 2010-07-21. 
  6. ^   Boeynaems, Libert H. (1913). "Father_Damien_(Joseph_de_Veuster)". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  7. ^ a b "Saint Damien - Servant of God, Servant of Humanity". Cathedral of Our Lady of Peace. Cathedral of Our Lady of Peace. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-03-11. Diakses tanggal 2010-07-21. 
  8. ^ "Blessed Damian De Veuster". Biography. Congregation of the Sacred Hearts of Jesus and Mary. 2007-05-10. Diakses tanggal 2009-02-21. 
  9. ^ Eynikel, Hilde (1997). Damiaan: De Definitieve Biografie. Leuven: Davidsfond. hlm. 82. ISBN 978-90-6152-586-8. 
  10. ^   Dutton, Joseph (1913). "Molokai". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  11. ^ Hereford Cathedral – Lady Chapel Hereford Cathedral – Lady Chapel. Archaeopress Publishing Ltd. 2022-01-13. hlm. 62–64. 
  12. ^ Tayman, John (2006). The Colony. New York: Scribner. ISBN 978-0-7432-3300-2. OCLC 59279820. 
  13. ^ Moblo, Pennie (1997). "Blessed Damien of Moloka'i: The Critical Analysis of Contemporary Myth". Ethnohistory. 44 (4): 691. doi:10.2307/482885. ISSN 0014-1801. 
  14. ^ Wilcox, Earley Vernon (1910). Report of Fruit growing and truck farming commission (pursuant to Joint resolution no. 1 of the 1909 session of the Legislature of Hawaii). Honolulu,: Hawaiian star print,. 
  15. ^ [39] ROBERT LOUIS STEVENSON. Travels in Hawaii. Edited and with an introduction by A. Grove Day. Illus. Honolulu: University Press of Hawaii, 1973. University of Hawaii Press. 1977-12-31. hlm. 70–72. 
  16. ^ "The Life of Father Damien". The Star-Bulletin. Honolulu, Hawaiʻi. October 7, 2009. 
  17. ^ McGloin, John Bernard (1974-11-01). "Review: Holy Man: Father Damien of Molokai, by Gavan Daws". Pacific Historical Review. 43 (4): 614–615. doi:10.2307/3638447. ISSN 0030-8684. 
  18. ^ McGloin, John Bernard (1974-11-01). "Review: Holy Man: Father Damien of Molokai, by Gavan Daws". Pacific Historical Review. 43 (4): 614–615. doi:10.2307/3638447. ISSN 0030-8684. 
  19. ^ Moblo, Pennie (1997). "Blessed Damien of Moloka'i: The Critical Analysis of Contemporary Myth". Ethnohistory. 44 (4): 691. doi:10.2307/482885. ISSN 0014-1801. 
  20. ^ McGloin, John Bernard (1974-11-01). "Review: Holy Man: Father Damien of Molokai, by Gavan Daws". Pacific Historical Review. 43 (4): 614–615. doi:10.2307/3638447. ISSN 0030-8684. 
  21. ^ a b McGloin, John Bernard (1974-11-01). "Review: Holy Man: Father Damien of Molokai, by Gavan Daws". Pacific Historical Review. 43 (4): 614–615. doi:10.2307/3638447. ISSN 0030-8684. 
  22. ^ a b c Moblo, Pennie (23/1997). "Blessed Damien of Moloka'i: The Critical Analysis of Contemporary Myth". Ethnohistory. 44 (4): 691. doi:10.2307/482885. 
  23. ^ Neuhaus, Richard John (1983-03). "Liberation Theology by James V. Schall, S.J. (Ignatius Press [San Francisco]; 402 pp.; $9.95 [paper])". Worldview. 26 (3): 29–29. doi:10.1017/s0084255900037773. ISSN 0084-2559. 
  24. ^ Neuhaus, Richard John (1983-03). "Liberation Theology by James V. Schall, S.J. (Ignatius Press [San Francisco]; 402 pp.; $9.95 [paper])". Worldview. 26 (3): 29–29. doi:10.1017/s0084255900037773. ISSN 0084-2559. 
  25. ^ "LAS VEGAS SANDS CORP., a Nevada corporation, Plaintiff, v. UKNOWN REGISTRANTS OF www.wn0000.com, www.wn1111.com, www.wn2222.com, www.wn3333.com, www.wn4444.com, www.wn5555.com, www.wn6666.com, www.wn7777.com, www.wn8888.com, www.wn9999.com, www.112211.com, www.4456888.com, www.4489888.com, www.001148.com, and www.2289888.com, Defendants". Gaming Law Review and Economics. 20 (10): 859–868. 2016-12. doi:10.1089/glre.2016.201011. ISSN 1097-5349. 

Sumber

Baca Juga

Pranala luar