Museum RRI Bukittinggi
Radio Republik Indonesia (RRI) sesuai dengan rekam jejak perkembangannya telah menemani kehidupan bangsa sejak masa perjuangan sehingga tidak aneh jika ia memiliki koleksi barang-barang antik yang berguna dalam penyiaran selama rentang waktu tahun 1950an sampai 1990an. Oleh karena itu RRI sebagaimana terdaftar sebagai Barang Miliki Negara (BMN) dikantor pelayananan kekayaan Negara dan Lelang (KPNKL) Bukittinggi dilengkapi dengan Museum RRI Bukittinggi. Museum Radio Republik Indonesia berada di jalan Abdul Rivai No.22 Kayu Kubu Bukittinggi dan didirikan pada 14 Januari 1946. Kota Bukittinggi sendiri pernah menjadi Ibukota Negara setelah jatuhnya Yogyakarta ketangan Belanda. Museum inilah yang menjadi kunci penyiaran dan pemancar Informasi (Radu=iogram) tatkala tampuk pemerintahan untuk sementara diamanahkan pada Sjafruddin Prawiranegara yang menjabat sebagai Mentri Kemakmuran RI untuk membentuk {emerintahan darurat di Bukittinggi, Radio Republik Indonesia (RRI) merupakan stasiun radio yang telah didirikan sejak 1945 dengan posisi yang strategis, pada realitanya staisun radio ini hapir mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Pada awal perkembangannya, RRI memiliki fungsi penting sebagai penghubung antara rakyat dan pemerintah dalam menghadapi perjuangan bangsa dan mengumumkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sealain menyampaikan program-program pemerintah pada rakyat, RRI juga memiliki peran memberikan informasi yang mendidik serta menjaga stabilitas NKRI.