De Tjolomadoe

museum di Indonesia
Revisi sejak 28 Mei 2022 14.26 oleh Cosinus Alfa (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Museum De Tjolomadoe''' adalah destinasi wisata yang terletak di Jalan Adi Sucipto Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. De Tjolomadoe awalnya merupakan bangunan lawas pabrik gula yang berusia 151 tahun dan kini telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial.[https://www.suarasurabaya.net/senggang/2020/museum-de-tjolomadoe-bukti-peradaban-dunia-dipengaruhi-oleh-butiran-gula/] == Sejarah == Museum De Tjol...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Museum De Tjolomadoe adalah destinasi wisata yang terletak di Jalan Adi Sucipto Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. De Tjolomadoe awalnya merupakan bangunan lawas pabrik gula yang berusia 151 tahun dan kini telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial.[1]

Sejarah

Museum De Tjolomadoe ini sebelumnya merupakan Pabrik Gula Colomadu yang didirikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IV pada tahun 1861. Pabrik Gula seluas 1.3 ha di atas lahan 6.4 ha ini berhasil mengangkat perekonomian rakyat Surakarta dengan aktivitas ekspor ke berbagai penjuru dunia di zaman Hindia - Belanda. Pada tahun 1928, pabrik ini mengalami perluasan area serta perombakan arsitektur.

Tahun 2017 beberapa BUMN seperti PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk. PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), dan PT Jasa Marga Properti membentuk Joint Venture dengan nama PT Sinergi Colomadu untuk melakukan restorasi atau revitalisasi dengan mengikuti kaidah cagar budaya dan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historis yang ada. Mesin-mesin raksasa dengan bintik-bintik karat tetap dipertahankan untuk membarikan wawasan sejarah bagi pengunjung.

Proses restorasi sempat terkendala karena selain pabrik ini merupakan bangunan lama, juga sudah berhenti beroperasi selama 20 tahun. Selain itu juga terdapat kesulitan dalam mencari blue print serta foto-foto Pabrik Gula Colomadu.

De Tjolomadoe resmi diluncurkan pada 24 Maret 2018 dengan penambahan koleksi digital di akhir tahun 2018.[2]

Deskripsi

De Tjolomadoe memiliki venue yang terdiri dari beberapa ruangan yang memiliki nama sesuai dengan nama asli ruangan saat menjadi Pabrik Gula Colomadu. Stasiun Gilingan akan difungsikan sebagai Museum Pabrik Gula, Stasiun Ketelan sebagai area F&B, Stasiun Penguapan sebagai area Arcade, Stasiun Karbonatasi sebagai area Art & Craft, Besali Cafe sebagai F&B, Tjolomadoe Hall atau concert hall dan Sarkara Hall sebagai multi-function hall. Concert all dapat menampung 2000-3000 pengunjung dengan 520 seat penonton yang tersedia di area tribun hall.

Para wisatawan dapat mengunjungi museum ini pada hari Senin-Kamis pukul 10.00-18.00 WIB dan akir pekan pada hari Jumat-Minggu pukul 10.00-21.00 WIB.[3]

Pranala Luar

Lihat Juga

Referensi

  1. De Tjolomadoe, Pabrik Gula Itu Kini Menjadi Destinasi Wisata. travel.kompas.com. Diakses tanggal 2022-05-28
  2. Museum De Tjolomadoe, Bukti Peradaban Dunia Dipengaruhi oleh Butiran Gula. suarasurabaya.net. Diakses tanggal 2022-05-28