Maria Hertogh

Revisi sejak 31 Mei 2022 05.55 oleh Rufinsky (bicara | kontrib) (Halaman lanjut lagi nanti)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Maria Hertogh (lahir Huberdina Maria Hertogh; 24 Maret 1937 – 8 Juli 2009), juga dikenal sebagai Bertha Hertogh, Nadra binte Ma'arof, Nadra Adabi dan hanya sebagai Natrah, [1][2][3] adalah seorang wanita Belanda keturunan Eurasia dan dibesarkan sebagai Melayu, terkenal karena menjadi pusat kerusuhan Maria Hertogh sebagai seorang gadis.

Maria Hertogh
LahirHuberdina Maria Hertogh
(1937-03-24)24 Maret 1937
Tjimahi, Jawa Barat,  Hindia Belanda
Meninggal8 Juli 2009(2009-07-08) (umur 72)
Huijbergen, Brabant Utara,  Belanda
Nama lainBertha Hertogh
Nadra Adabi
Nadra binte Ma'arof
Natrah
KewarganegaraanBelanda
Dikenal atasBerada di pusat kerusuhan Maria Hertogh
Suami/istri
  • Mansoor Adabi
    (m. 1950; annulled 1950)
  • Johan Gerardus Wolkefeld
    (m. 1956; c. 1976)
  • Antonius Christianus Ballermans
    (m. 1979; c. 1983)
  • Benjamin Leopold Pichel
    (m. 1984; c. 2004)
Anak10
Orang tuaAdeline Hunter (ibu natal)
Adrianus Petrus Hertogh ( ayah natal)
Che Aminah (ibu adopsi)

Kerusuhan terjadi antara 11 dan 13 Desember 1950 di Singapura, setelah pengadilan memutuskan bahwa Maria harus diambil dari pengasuhan ibu angkat/angkatnya yang beragama Islam Melayu dan diserahkan kepada orang tua kandungnya yang beragama Katolik Belanda. Sebuah protes oleh umat Islam yang marah meningkat menjadi kerusuhan ketika gambar dirinya diterbitkan menunjukkan dia berlutut di depan patung Perawan Maria dan Santo Blasius. 18 orang tewas dan 173 luka-luka; banyak properti juga rusak.

Referensi

  1. ^ "The Natrah Riots United The Malays To Uphold Islam | UKM News Portal". www.ukm.my (dalam bahasa Inggris). 2014-06-02. Diakses tanggal 2020-05-20. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :5
  3. ^ Schrover, Marlou (2011-06-15). "Problematisation and particularisation: the Bertha Hertogh story". Tijdschrift voor Sociale en Economische Geschiedenis. 8 (2): 3. doi:10.18352/tseg.316. hdl:1887/20751 . ISSN 2468-9068.