Museum Lambung Mangkurat

museum di Indonesia
Revisi sejak 10 Juni 2022 10.54 oleh 140.213.226.189 (bicara) (Assalamualaikum..Slam Sejahtera dan Sehat slalu untuk kita semua,Sya dan kluarga hanya skedar ingin brbagi sdikit cerita,Cerita Pahit Dan derita yg Kami Alami,dlunya Sya Punya 2 apotik,Karywan Ada 8 Orang..Skitar 2thn Sya dan keluarga Membangun Itu semua,Seiring berjalannya waktu Tepatnya Tanggal 3 bulan April Usaha kami di ambang kehancuran dikarenakan Slah satuu kluarga Melenceng ke Bisniss Lain Yg Menyebabkan Usahaa kluarga Kami Bangkrut Total Dan Berurusan Utang Ratusan juta di Bank,Singk...)

Museum Lambung Mangkurat adalah museum yang terletak di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Nama museum ini berasal dari nama tokoh Hikayat Banjar. Bangunan pertamanya didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda di Banjarmasin pada tahun 1907 dan telah beberapa kali berganti nama. Museum ini diperbaiki dan diresmikan ulang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang bernama Daoed Joesoef pada 10 Januari 1979 dengan nama Museum Lambung Mangkurat. Luas bangunannya adalah 2 km2 dengan lahan seluas 15 km2. Bentuk museum menyerupai rumah Bubungan Tinggi. Koleksi utamanya adalah barang pribadi miliki Amir Hasan Kiai Bondan.[1]Kyai H Ibrahim Whatsapp:+6281938289558

Museum Lambung Mangkurat
Peta
Didirikan10 Januari 1979
LokasiJalan Ahmad Yani km 35,5 Kecamatan Banjarbaru Utara, Banjarbaru
Indonesia Banjarbaru, Indonesia
Koordinat3°26′32″S 114°50′14″E / 3.44234°S 114.83722°E / -3.44234; 114.83722
Situs webhttps://www.museumlambungmangkurat.or.id/

Sejarah

 
Borneo museum in Bandjermasin 1907.

Museum Lambung Mangkurat awalnya bernama Museum Borneo yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1907 di Banjarmasin. Pada masa penjajahan Jepang, Museum Borneo diberhentikan fungisnya. Museum ini kembali dibangun dengan nama Museum Kalimantan pada tanggal 22 Desember 1955. Kolesinya berupa barang pribadi milik Amir Hasan Kiai Bondan. Pada tahun 1957, diadakan Konferensi Kebudayaan di Banjarmasin yang memutuskan pendirian kembali Museum Kalimantan. Pembangunan museum selesai pada tahun 1967 dengan nama Museum Banjar. Museum Banjar juga kemudian diberhentikan juga. Pada tahun 1974, dilakukan pembangunan museum baru di Jalan Jenderal Achmad Yani, Kelurahan Banjarbaru Utara. Museum ini diberi nama Museum Lambung Mangkurat dan diremsikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Daoed Joesoef pada tanggal 10 Januari 1979.[2]

Koleksi

Museum Lambung Mangkurat memiliki bentuk atap lonjong memanjang khas rumah adat Suku Banjar. Sebagian besar bagian bangunan berwana kuning. Koleksi di dalam museum berupa perlengkapan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat dan budaya Suku Banjar. Bagian dalam museum berisi koleksi dari Hindu yaitu patung dewa dan patung binatang. Selain itu terdapat koleksi dari masa Kesultanan Banjar, yaitu kursi emas, perisai, payung, tombak dan mahkota.[3]

Referensi

  1. ^ Kebudayaan, Direktorat Pelindungan (2015-11-24). "Kondisi Interior Museum Lambung Mangkurat Harus Dibenahi". Direktorat Pelindungan Kebudayaan. Diakses tanggal 2020-09-30. 
  2. ^ "Museum Negeri Provinsi Kalimantan Selatan "Lambung Mangkurat"". www.asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 2020-09-30. 
  3. ^ "Museum Lambung Mangkurat – Humas Kota Banjarbaru" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-30.