Kertas Leces

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 11 Juni 2022 00.46 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Perbaikan info)

PT Kertas Leces (Persero) adalah bekas badan usaha milik negara Indonesia yang berkantor pusat di Leces, Probolinggo dan bergerak di bidang produksi kertas. Perusahaan ini dinyatakan pailit pada tanggal 25 September 2018.

PT Kertas Leces (Persero)
Perusahaan perseroan (Persero)
IndustriKertas
NasibDinyatakan bangkrut, direncanakan dibubarkan
Didirikan1939
Ditutup2021 (2021)
Kantor
pusat
,
Indonesia
PemilikPemerintah Indonesia
Situs webkertasleces.co.id

Sejarah

Kertas Leces adalah pabrik kertas tertua kedua di Indonesia, setelah pabrik Kertas Padalarang, yang mana didirikan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1939 dan mulai beroperasi tahun 1940 dengan kapasitas produksi sebesar 10 ton/hari, menghasilkan kertas print yang memproses bahan baku jerami dan dilakukan proses pensodaan.

Setelah manajemen ditangani oleh pemerintah Indonesia, Kertas Leces mengalami perkembangan pembangunan fisik melalui empat tahapan yang dimulai pada tahun 1960 dan berakhir tahun 1986, yang menghasilkan pabrik kertas dan pulp terintegrasi.

Seputar perusahaan

Saat ini, kapasitas produksi perusahaan ini sebesar 640 ton/hari dan menghasilkan berbagai jenis kertas seperti: kertas HVS, HVO, kertas industri, copying paper, dan newsprint paper.

Kertas Leces adalah salah satu pabrik kertas di Indonesia yang telah dapat memproduksi kertas dengan memanfaatkan kertas daur ulang dan limbah tebu sebagai bahan mentahnya. Inilah upaya Kertas Leces untuk menuju perusahaan dengan eco-label.

Kertas Leces juga berkomitmen untuk menjaga kondisi lingkungan sekitarnya dengan meminimalkan proses-proses kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, berbagai proses produksi juga dikontrol menggunakan komputer berteknologi tinggi untuk menjamin kualitas produksi yang stabil dan maksimal.

Kronologi

Pemberhentian operasi

Terhitung sejak Mei 2010, Kertas Leces berhenti beroperasi. Alasan dari pemberhentian operasi ini adalah karena Perusahaan Gas Negara (PGN) menghentikan pasokan gasnya, lantaran Kertas Leces sudah menunggak utang sebesar Rp41 miliar.[1][2]

Terhitung sejak 4 Juni 2012, Kertas Leces mulai beroperasi kembali. Hal ini disampaikan sendiri oleh Direktur Utama Kertas Leces, Budi Kusmarwoto. Dengan bahan yang masih tersisa di pabrik, PTKL akan memproduksi kertas jenis Medium Liner, Kertas HVS untuk buku tulis, dan Kertas Tissue, MG Paper, dengan proyeksi jumlah produksi ± 5.000 Ton/bulan.[3] Sayangnya nasib PT Kertas Leces (Persero) berakhir tragis. Setelah cukup lama terlilit masalah keuangan, perusahaan pelat merah ini diputus pailit alias bangkrut oleh Pengadilan Niaga Surabaya pada 25 September 2018.[4]

Perusahaan ini pernah mendapat suntikan dana talangan dari PPA senilai Rp38,5 miliar.

Referensi

  1. ^ David Priyasidharta (10 April 2012). "Bayar Gaji Karyawan, PT Kertas Leces Jual Aset". Tempo.Co. Diakses tanggal 14 Juli 2012. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Surabaya Post Online (12 April 2012). "Pabrik Kertas Leces Bangkrut". Surabaya Post Online. Diakses tanggal 14 Juli 2012. 
  3. ^ Humas PTKL (12 Juni 2012). "PT. Kertas Leces Beroperasi Kembali". Situs Resmi BUMN. Diakses tanggal 1 Agustus 2012. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Septiadi, Anggar (25 September 2018). "Pengadilan putuskan Kertas Leces kini berstatus pailit". kontan.co.id. Diakses tanggal 20 Januari 2022. 

Pranala luar