minPangguno iko fasiah bana mangecek dalam bahaso Minangkabau.
idPengguna ini merupakan penutur ibu bahasa Indonesia.
ms-2Pengguna ini boleh menyumbang dengan taraf yang sederhana dalam Bahasa Melayu.
en-2This user is able to contribute with an intermediate level of English.
العربية
Pengguna ini bisa membaca abjad Arab.
Pengguna ini memantau setiap perubahan terbaru
Pengguna ini menggunakan sistem operasi berbasis Linux
Logo Mozilla Firefox
Pengguna ini menggunakan peramban web Mozilla Firefox
Pengguna ini bukan seorang perokok

My editcount

Kategori Pemusik Indonesia


Krishna Balagita

Krishna Balagita dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Maret tahun 1967. Dilahirkan di lingkungan keluarga biasa, Ayahnya bernama Alm.R. Bambang Permadi Tjokrodimurti dan Ibundanya bernama Alm. RR. Tien Swandari. Krishna mulai mengenal alat musik piano sejak usia 12 tahun. Ia telah terbiasa memulainya dengan mempelajari musik secara otodidak.Pada waktu itu seorang kakak perempuannya sering memainkan lagu-lagu klasik, Krishna pun sudah terbiasa mendengarkan lagu-lagu tersebut dan juga mempelajarinya tanpa bimbingan seorang guru musik. Sebelum ia mempelajari bermacam jenis irama musik, ia pun sudah dapat mengenali beberapa chord-chord standart, yang jelas ia sudah dapat mengenali perbedaan chord mayor dan minor. Waktu terus berjalan Krishna akhirnya juga tertarik memainkan lagu-lagu klasik tersebut secara lebih serius. Lagu-lagu karya dari J.S. Bach, Mozart, Clementi, Kuhlau hingga Chopin pun telah menjadi bagian dari kehidupannya sehari -hari. Pada saat menginjak usia 15 tahun dia mulai mempelajari musik di luar klasik dan pop. Sebelumnya di usia 12 thn itu ia juga sudah memainkan lagu-lagu perjuangan Indonesia. Salah satu contohnya seperti lagu "Rangkaian Melati" telah sanggup ia mainkan. Di lingkungan musik itu juga Krishna akhirnya sanggup menyerap beberapa pengaruh dari keluarganya yang sering memperdengarkannya lagu-lagu karya dari The Beatles, Led Zepellin, Deep Purple, Genesis dan masih banyak lagi. Di usianya yang ke 16 tahun bahkan ia sudah memainkan lagu seperti "Spain" ciptaan dari komposer terkenal Amerika Chick Corea. Beruntung di sekolah menengah ia juga mendapat lingkungan musik yang cukup baik, pada masa itu juga dia sempat bergabung dengan band-band dari sekolahnya. Salah satunya Krishna pernah bergabung bersama Baruna mantan penyanyi dari group Elpamas. Selepas sekolah menengah Krishna sudah mulai tertarik untuk mengaransir lagu dan juga menciptakan lagu-lagu sendiri. Kemudian karena keterbatasan pengetahuan dasar dari teori musik akhirnya ia memutuskan untuk belajar secara prifat pada Alm. Jack Lesmana yang juga ayah dari Indra Lesmana. Waktu terus berjalan akhirnya di tengah kesibukannya belajar musik sang guru Jack Lesmana meninggal dunia. Digantikan puteranya sendiri akhirnya Krishna belajar pada Indra Lesmana. Pada tahun 1989 Krishna sudah menjadi salah satu guru piano dari sekolah musik Farabi "Indra Lesmana Workshop". Di samping belajar ia juga membantu mengajar. Dikarenakan sekolah tersebut tidak menitik beratkan pada metode pengajaran musik Klasik otomatis Krishna mulai terbiasa dengan musik-musik berirama jazz. Ia sangat tertarik dengan tipe-tipe permainan jazz dari Charlie Parker, Miles Davis, John Coltrane dsb.

Peralatan

Todo list

Pengembangan:

Sejarah

Sastra

Matematika

Fisika

Konsep-konsep dasar, antara lain:

Partikel elementer dan subatomik

... ditambahkan kemudian (saya juga kurang paham :) )