Rumah Bubungan Lima

rumah tradisional di Indonesia
Revisi sejak 13 Juni 2022 05.10 oleh Saripah NuRA17 (bicara | kontrib) (Struktur rumah)

Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat dari provinsi Bengkulu.[1] Rumah ini memiliki model seperti rumah panggung yang ditopang oleh beberapa tiang penopang.[1] Rumah ini bukanlah rumah tinggal seperti pada umumnya.[1] Rumah ini biasanya dipakai untuk acara adat masyarakat Bengkulu.[1]


Rumah ini terbagi atas tiga bagian yaitu rumah bagian atas, rumah bagian tengah, dan rumah bagian bawah.[1]Rumah Bubungan Lima memiliki materi dasar yaitu kayu.[1] Kayu yang dipilih pun bukan kayu sembarangan melainkan kayu yang kuat dan tahan lama.[1] Kayu yang biasanya digunakan untuk membangun Rumah Bubungan Lima adalah Kayu Medang Kemuning.[1] Rumah Bubungan Lima dibangun tinggi agar menghindari pemilik rumah beserta keluarga dari serangan binatang liar dan juga dari bencana alam seperti banjir.[2] Karena tinggi Rumah Bubungan Lima ini, maka orang-orang yang hendak masuk ke dalam rumah pun harus menggunakan tangga.[1] Tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam rumah umumnya mempunyai jumlah anak tangga yang ganjil sesuai dengan kepercayaan masyarakat Bengkulu.[1] Rumah Bubungan Lima ini merupakan salah satu Budaya Indonesia yang menjadi objek wisata.[2]

Bagian-Bagian Rumah

a. Bagian atas

- Bagian atap yang bermaterial injuk enau, sirap atau seng. Bentuk atapnya ada yang berbentuk limas, bubungan haji dan bubungan jembatan.

- Pacu atau plafon yang terbuat dari papan atau pelupuh

- Pera adalah balok-balok bagian atas yang menghubungkan tiang-tiang di atas

- Kap adalah kerangka untuk menempel kasau

- Reng adalah tempat untuk menempelnya atap

- Kasau, berfungsi untuk mendasi reng

- Listplang yaitu bagian penyunting

b. Bagian tengah

- kusen berfungsi sebagai kerangka jendela dan pintu

- pintu, ada yang berbentuk biasa dan berbentuk ram

- Jendela, ada yang bentuk biasa dan bentuk ram

- Dinding terbahan dasar papan atau pelupuh

- Tulusi atau lubang angin berguna sebagau ventilasi udara, biasanya terletak di atas pintu dan jendela yang dilengkapi ragam ukiran

- Tiang penjuru

- Piabung yaitu tiang penjuru halaman

- Tiang tengah

- Bendu yaitu balok yang melintang sepanjang dinding

c. Bagian bawah

- Lantai berdahan dasar papan, bambu atau pelupuh

- Geladak, merupakan rangkaian papan selebar 50 yang dipasangkan disepanjang dinding luar dan di atas balok.

- Balok besar, yaitu kerangka lantai yang memanjang ke depan.

- Tailan, yaitu balok berukuran sedang yang berfungsu sebagau tempat menempelnya lantai.

- Blandar adalah penahan talian

-  Bedu adalah balok yang berada di atas sebagai tempat meletakan rel

- Pelupuh kamar tidur, posisinya sejajar dengan lantai papan lantai, namun diatas bidai

- Lapik tiang adalah batu fondasi rumah

- Tangga depan dan tangga belakang

Susunan Ruang dan Fungsinya

Rumah bubungan memiliki susunan ruang atau struktur rumah yang didesain dengan fungsi tersendiri. Berikut penjelasannya:


Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j "Rumah Bubungan Lima Bengkulu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-19. Diakses tanggal 19 Mei 2014. 
  2. ^ a b "Rumah Adat Indonesia dengan Ciri Khas Masing-masing". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 19 Mei 2014.