Stasiun Srowot

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Srowot (SWT) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Gondangan, Jogonalan, Klaten. Stasiun yang terletak pada ketinggian +152 m ini termasuk Daerah Operasi VI Yogyakarta dan hanya melayani KRL Commuter Line.

Stasiun Srowot
KAI Commuter
Y05

Stasiun Srowot, 2021.
Lokasi
Koordinat7°44′32″S 110°32′53″E / 7.74222°S 110.54806°E / -7.74222; 110.54806
Ketinggian+152 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang agak rendah dan dua peron pulau yang cukup tinggi)
Jumlah jalur4:
  • jalur 1 dan 2: sepur lurus
  • jalur 4: jalur langsir
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka10 Juni 1872
Nama sebelumnyaStation Srowot
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Klaten
menuju
Commuter Line Bogor
Solo Balapan–Yogyakarta
Brambanan
menuju
Fasilitas dan teknis
FasilitasMesin tiket Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet 
Tipe persinyalanElektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Srowot dahulu termasuk salah satu stasiun yang memiliki pendapatan dari angkutan barang karena pernah menjadi stasiun ujung angkutan gula dan molase (tetes tebu) milik Pabrik Gula (PG) Gondang Winangoen, Klaten hingga tahun 1990-an. Oleh karena itu, antara stasiun ini dengan PG tersebut dahulu terhubung oleh jalur simpang di arah timur emplasemen stasiun.[3] Jalur khusus ke area PG ini dahulu pernah dilalui loko uap buatan Backer & Rueb (Breda), Belanda pada tahun 1896. Jalur tersebut kini hanya menyisakan jalan setapak, termasuk jembatan yang hanya menyisakan kerangka.

Mulai 10 Februari 2021, bertepatan dengan peluncuran grafik perjalanan kereta api tahun 2021, stasiun ini bersama dengan tiga stasiun lain (Stasiun Ceper, Stasiun Gawok, dan Stasiun Delanggu) mulai melayani penumpang KRL lintas Yogyakarta–Solo Balapan.[4]

Bangunan dan tata letak

Pada awalnya, stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan dua jalur langsir untuk bongkar-muat barang.[5] Sejak pengoperasian jalur ganda YogyakartaSolo menuju Stasiun Ketandan pada tahun 2001 dan ruas BrambananDelanggu per 15 Desember 2003 jumlah jalur berkurang menjadi empat dan jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus baru arah Solo. Per tahun 2005–2006, jalur 1 menjadi sepur lurus arah Yogyakarta.[6][7] Bangunan lama stasiun tetap dipertahankan.

Untuk mendukung pengoperasian jalur ganda, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini diganti dengan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri (Persero) yang sudah dipasang sejak tahun 2013 dan baru mulai dioperasikan pada 12 Februari 2019.[8][9]

 

   

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Brambanan)      Commuter Line Bogor tujuan Yogyakarta

Sepur lurus arah Yogyakarta

Peron pulau
Jalur 2      Commuter Line Bogor tujuan Solo Balapan (Klaten)

Sepur lurus arah Solo Balapan

Peron pulau
Jalur 3 Tambahan jalur untuk persusulan
Jalur 4 Tambahan jalur untuk persusulan

Layanan kereta api

Komuter

Y Lin Yogyakarta, tujuan Yogyakarta dan Solo Balapan

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Rosdiana, Rosdi. "Berkunjung ke Pabrik Gula Gondang Winangoen Klaten". Jadiberita.com. Diakses tanggal 21 Oktober 2017. 
  4. ^ "Cara Bikin Kartu Multi Trip untuk Naik KRL Solo-Yogyakarta". Kompas. Diakses tanggal 4 Februari 2021
  5. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api 2004
  6. ^ "Uji Coba Rel Ganda Yogya-Solo Bikin Bikers Senewen". detiknews. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  7. ^ "Rel Ganda Yogyakarta-Solo Diresmikan". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-12-15. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  8. ^ Mohamad, Ardyan (21 Juni 2013). "Kalahkan Siemens, BUMN Elektronik Raup Pendapatan Rp23 Triliun". Merdeka.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2017. Saat ini, masih ada pesanan proyek dari Kemenhub untuk menggarap persinyalan kereta di jalur Jogja-Solo, Duri-Tangerang, dan Parung-Maja. 
  9. ^ "Len Tandatangani Dua Kontrak dengan Nilai Total Rp 464 Milyar | PT Len Industri (Persero)" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-12. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Brambanan
menuju Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan Klaten

7°44′29″S 110°32′57″E / 7.7413178°S 110.5491275°E / -7.7413178; 110.5491275{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman