Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti atau Yonif 131/BRS adalah salah satu Batalyon infanteri di bawah komando Korem 032/Wirabraja. Markas komando batalyon saat ini berkedudukan Kelurahan Ranah Tiakar, Payakumbuh sekaligus sebagai Markas Kompi A, B, dan Kompi Bantuan. Sedangkan Kompi C berkedudukan di Tanjung Pati, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Batalyon Infanteri 131 /Braja Sakti
Berkas:Lambang Yonif 131.png
Lambang Yonif 131 /Braja Sakti
Dibentuk26 April 1958
NegaraIndonesia
CabangInfanteri
Tipe unitSatuan Tempur
PeranPasukan Darat Reguler
Bagian dariKorem 032 /Wirabraja
MarkasPayakumbuh, kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat
JulukanYonif 131 /BS
MotoBraja Sakti
BaretHijau
Ulang tahun26 April
Tokoh
Komandan saat iniLetnan Kolonel Inf Reno Handoko ( Januari 2022 - Sekarang)

Pembentukan batalyon ini didasari oleh adanya pemberontakan PRRI di wilayah Sumatra bagian Barat akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat pada tahun 1950an. Untuk menjaga wilayah tersebut, maka dibentuklah batalyon untuk menjaga keamanan dan mempertahankan daerah dari serangan pemberontak. Tanggal 22 Januari 1959 ditetapkan sebagai hari jadi Batalyon Infanteri ini Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor: KPTS-40/I/1959 tanggal 22 Januari 1959 tentang pengesahan Batalyon Infanteri “A” Komando Operasi 17 Agustus.

Sejarah

Embrio batalyon adalah pasukan Mayor Noermatias yang sejak tanggal 26 April 1958 telah melakukan tugas dan bazzeting ke daerah Pariaman yang telah dibebaskan. Penyerahan kota Pariaman dilakukan oleh Dan RTP II Brawijaya Overste Syahbirin Muchtar kepada Mayor Noermatias dengan penugasan Ex. Batalyon 140 KDMST RTP-II/Brawijaya sebagai anggota Batalyon Noermatias. Berdasarkan Surat Keputusan Komando Operasi 17 Agustus nomor: KPTS/15/a/6/1958 tanggal 18 Mei 1958 dan KPTS-15/a/7/1959 tentang penunjukan Mayor Noermatias untuk membentuk Batalyon Infanteri “A” sebagai penghargaan atas tindakan yang berani menentang PRRI. Kota Pariaman kembali diserang oleh pemberontak pada 7 Juli 1958, tetapi dapat dipukul mundur.[1]

Berdasarjam Surat Perintah Komando Operasi 17 Agustus nomor: SP-214/6/1958 tanggal 15 Juli 1958 tentang perintah kepada Mayor Noermatias, Lettu Djohan Rivai, Lettu Sohor Simarmata dan Lettu Soehadi beserta seluruh kompinya masuk dalam Batalyon Infanteri “A”. Penambahan pasukan dilakukan pada tanggal 22 September 1958 dengan Surat Perintah Komando Operasi 17 Agustus nomor: SP-734/9/1958 yang memerintahkan Ex. Kompi KDMST Detasemen J, Kompi-F Yon 136, Kompi Markas Yon 140, Kompi-B Yon 140 secara organik masuk kedalam Batalyon Infanteri-A. Sehingga total anggota batalyon pada bulan Februari 1959 berkekuatan 649 orang.

Pengalaman Operasi

  • Tahun 1958 s/d 1961, mulai dari saat pengesahannya Batalyon Infanteri “A” melaksanakan penumpasan pemberontakan PRRI dengan kedudukan kompi-kompi terpisah serta kedudukan Markas Komando yang berpindah-pindah mulai dari Padang, Bukittinggi dan Kabupaten 50 Kota.
  • Tahun 1962 Batalyon Infanteri 131/BRS bertugas didaerah Riau daratan dengan kedudukan tersebar mulai dari Bangkinang, Muara Mahat, Rokan, Bengkalis sampai Rengat dan sekitarnya.
  • Tahun 1965 Batalyon Infanteri 131/BRS bertugas didaerah Korem 031/Wira Bima dalam rangka menyukseskan Dwikora lebih kurang 10 bulan.
  • Tahun 1977 s/d 1978 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi seroja Timor-timur
  • Tahun 1985 s/d 1986 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi seroja Timor-timur
  • Tahun 1988 s/d 1989 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi seroja Timor-timur
  • Tahun 1990 1 SSK Alfa Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi penumpasan GPK Aceh
  • Tahun 1991-1992 2 SSK Batalyon Infanteri 131/BRS yaitu SSK 1 dan SSK 2 tugas operasi penumpasan GPK Aceh
  • Tahun 1993 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi seroja Timor-timur
  • Tahun 1994-1995 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi Jaring Merah V Aceh sampai tahun 1995.
  • Tahun 1996-1997 1 SSK Batalyon Infanteri 131/BRS yaitu SSK “A” tugas operasi Jaring Merah VII Aceh.
  • Tahun 1999 1 SSK Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi Wibawa penumpasan GPK Aceh
  • Pada tanggal 5 Mei 1999 s/d 15 Mei 2000 Yonif 131/BRS melaksanakan tugas daerah rawan PPRM Aceh dilanjutkan operasi Sadar Rencong I dan II.
  • Pada tanggal 20 Desember 2000 s/d 16 Oktober 2001 Yonif 131/BRS melaksanakan tugas Pamtas NTT-Timor-timur.
  • Pada tanggal 30 Mei 2002 s/d 31 Juli 2003, 2 SST Yonif 131/BRS melaksanakan tugas operasi di Papua bergabung dengan Yonif 122/TS.
  • Pada tanggal 21 Juni 2002 s/d 2 Agustus 2003, 2 SSK Yonif 131/BRS melaksanakan Pam Obvitnas di Lhokseumawe Aceh Utara bergabung dengan Yonif 133/YS.
  • Pada tanggal 23 Agustus 2002 s/d 29 Oktober 2003 Yonif 131/BRS melaksanakan Pam Obvitnas di Lhokseumawe Aceh Utara.
  • Pada bulan Juli 2004 2 SST Yonif 131/BRS bergabung dengan Yonif 133/YS melaksanakan Pam Wil di NAD.
  • Pada tanggal 07 Oktober 2004 - 2005 Yonif 131/BRS melaksanakan Pam Obvitnas di Lhokseumawe Aceh Utara.

Anggota Gugur

Pada tanggal 19 Mei 1973 didirikan Tugu Syuhada di Markas Komando Batalyon, dengan maksud untuk mengenang para Pahlawan Yonif 131/Braja Sakti yang gugur dalam mengemban tugas . Nama-nama Prajurit yang gugur di medan bhakti diabadikan pada tugu pahlawan tersebut.

Komandan

  1. Letkol Inf Ikasuma Hamid (1982-1984)
  2. Letkol Inf Heryanto S.Sos(2006 - 2008)
  3. Letkol Inf Haryanto (2009)
  4. Letkol Inf Dwi Bagus Nugraha (2011)
  5. Letkol Inf Trisno Widodo (3 Mei 2011 - 16 November 2012)
  6. Letkol Inf Dec Jerry Simanungkalit (16 November 2012 - 22 Oktober 2013)
  7. Letkol Inf Mujibburrahman (22 Oktober 2013 - 2015)
  8. Letkol Inf Denny (2015 - 20 November 2017)
  9. Mayor Inf Yusuf Saud Tanjung (20 November 2017 - 29 Agustus 2019)
  10. Mayor Inf Muhammad Erfani (29 Agustus 2019 - 18 Januari 2022)
  11. Letkol Inf Reno Handoko (18 Januari 2022 - Sekarang)

Referensi