Saung Angklung Udjo

Tempat wisata Bandung

Saung Angklung Udjo

Berkas:Angklung Orkestra.jpg
Angklung Orkestra: Salah satu bagian pertunjukan di Saung Angklung Udjo

Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat workshop kebudayaan, yang terdiri dari: tempat pertunjukan,pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU mempunyai tujuan mulia yaitu sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung. Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istri tercinta Uum Sumiati, dengan maksud dan pengabdian yang kuat untuk melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di Bandung Timur Jawa Barat Indonesia, SAU adalah tempat yang sempurna untuk menikmati segarnya udara dan dikelilingi oleh pohon2 bambu yang indah, dari kerajinan bambu dan interior bambu sampai alat musik bambu. SAU menggambarkan alam dan kebudayaan dalam keselarasan; tidak heran kalau SAU menjadi tujuan yang menarik di mana orang bisa mendapatkan pengalaman kebudayaan Sunda sebagai salah satu warisan peninggalan dunia.

Disamping pertunjukan rutin setiap sore, Saung Angklung Udjo telah berkali-kali mengadakan pertunjukan khusus yang dilakukan pada pagi atau siang hari. Pertunjukkan tersebut tidak terbatas diadakan di lokus Saung Angklung Udjo saja, tetapi berbagai undangan tampil di berbagai tempat baik di dalam maupun di luar negeri kami laksanakan dengan intensitas yang cukup tinggi juga. Bahkan pada bulan Agustus tahun 2000 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, Saung Angklung Udjo mengadakan konser kolaborasi dengan penyanyi cilik yang dijuluki Shirley Temple – nya Indonesia, yaitu Sherina. Dari berbagai prestasi yang sudah dicapai Saung Angklung Udjo, beberapa penghargaan dalam dan luar negeri telah diterima.

Berkas:Menari Bersama.jpg
Suasana Pertunjukan SAU

Apa yang selanjutnya dilakukan Saung Angklung Udjo tidak terbatas pada hanya menjual seni pertunjukkan saja. Berbagai produk alat musik bambu tradisional (angklung, arumba, calung dan lainnya) dibuat dan dijual kepada para pembeli. Mengingat keterbatasan lahan serta untuk menstimulan perekonomian masyarakat lokal sekitar Saung Angklung Udjo, maka sejak tahun 1997, Saung Angklung Udjo membuat suatu pola kebijakan bahwa produksi dan pembuatan angklung tidak saja dapat dilakukan oleh Saung Angklung Udjo tetapi juga oleh penduduk di sekitar Saung Angklung Udjo dengan menerapkan pola kemitraan. Sehingga Saung Angklung Udjo hanya melakukan promosi dan penjualannya saja. Pola kemitraan yang dilakukan adalah : Memberikan pesanan pembuatan alat musik bambu dan materi pendukungnya, Penyediaan bahan baku, Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk baik suara maupun artistiknya, pemberantasan hama yang menyerang bambu dan lainnya.


Berkas:Angklung Produksi SAU.jpg
Angklung Produksi SAU

Tingkat penjualan produk alat musik bambu sendiri cukup tinggi, terbukti dengan tingginya intensitas dan kuantitas pesanan yang diterima baik dalam maupun luar negeri. Apalagi mengingat alat musik angklung memiliki berbagai keunikan, yaitu memiliki fungsi pedagogik sebagai salah satu media yang dapat membangun karakter pelakunya. Sehingga banyak pesanan-pesanan yang datang dari institusi-institusi berbasis pendidikan. Selain itu, dalam upaya memasyarakatkan alat musik bambu, khususnya angklung, sebagai alat musik yang edukatif dan dapat membangun karakter pelakunya, Saung Angklung Udjo aktif mengadakan berbagai pelatihan mengenai cara menggunakan angklung dan alat musik bambu lainnya. Hingga saat ini sudah banyak institusi-institusi yang pernah dilatih oleh Saung Angklung Udjo baik dalam maupun luar negeri.


Situs Resmi Saung Angklung Udjo

Saung Angklung Udjo Kolaborasi dengan Jazz

Sundanese enter into 'angklung' patent battle