Pemasaran email (Inggris: email marketing) adalah penggunaan email (surel) untuk mempromosikan produk atau layanan sambil mengembangkan hubungan dengan calon pelanggan atau klien. Setiap kali sebuah perusahaan mengirimkan email, kecuali konfirmasi pesanan dan tanggapan langsung terhadap pertanyaan pelanggan, itu dapat dianggap sebagai bentuk pemasaran email. Pemasaran email adalah salah satu segmen pemasaran digital dan atau pemasaran internet.[1]

Pemasaran email dapat mencakup nawala dengan pembaruan tentang perusahaan, atau promosi penjualan dan penawaran eksklusif untuk pelanggan. Pemasaran email memungkinkan bisnis untuk memberi informasi kepada pelanggan mereka dan menyesuaikan pesan pemasaran mereka dengan audiens mereka.[1]

Dimulai dari mengumpulkan alamat email, kemudian dilanjutkan dengan pengiriman konten edukasi, informasi produk atau promo melalui email, pemasaran email bertujuan untuk menjaga komunikasi dengan pelanggan sehingga tetap terhubung dan tetap menghasilkan penjualan.[2]

Sejarah

Pemasaran email telah berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan teknologi abad ke-21. Sebelum pertumbuhan ini, ketika email adalah hal baru bagi sebagian besar pelanggan, pemasaran email belum seefektif itu. Pada tahun 1978, Gary Thuerk dari Digital Equipment Corporation (DEC) mengirimkan email massal pertama [3] kepada sekitar 400 klien potensial melalui Jaringan Badan Proyek Penelitian Lanjutan (ARPANET). Dia mengklaim bahwa ini menghasilkan penjualan senilai $13 juta dalam produk DEC, [4] dan menyoroti potensi pemasaran melalui email massal.

Pada 4 Juli 1996, Hotmail meluncurkan layanan email berbasis web gratis pertama. Dengan melakukan itu, mereka membuka jalur komunikasi langsung ke 20 juta pengguna internet Amerika potensial. Pemasar melihat peluang dan mulai menggunakannya.[5][6]

Pada bulan Desember 1996, perusahaan web-hosting Xoom mengirim email pemasaran ke 6 juta pengguna internet untuk mengiklankan "Robot Email" mereka — alat pemfilteran anti-spam. Menurut pendiri Xoom Laurent Massa, kampanye itu dimaksudkan untuk menjadi lelucon. Massa berkata, "Anda membenci surat sampah, dan karena itu kami mengirimi Anda surat sampah, meminta Anda untuk mendapatkan produk gratis kami sehingga Anda dapat menghentikannya."[7]

Undang-undang CAN-SPAM tahun 2003 ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden George W. Bush sebagai standar pertama negara untuk mengirim email komersial, yang membutuhkan pengurangan upaya email yang tidak diminta.[8] Ini juga mengharuskan semua email pemasaran menyertakan detail pengirim dan tautan berhenti berlangganan, yang memungkinkan pembaca untuk tidak menerima pesan yang mereka anggap mengganggu atau berisi spam.[9]

Di 2015, ada 2,6 miliar pengguna email di seluruh dunia.[10] Tetapi lebih dari 50 persen email yang diterima adalah spam. Meskipun ini merupakan persentase yang besar, terdapat peningkatan substansial dibandingkan tahun 2008 ketika spam menyumbang 92,6 persen dari total lalu lintas email.[11]

Selama satu dekade terakhir, email telah menjadi lebih dari sekadar pesan yang diisi dengan teks umum. Faktanya, penelitian oleh Econsultancy menemukan bahwa 73 persen pemasar menilai email sebagai saluran digital nomor satu untuk ROI.[12] Saat ini, pemasar memanfaatkan segmentasi email, nawala, buletin, dan kampanye yang dipersonalisasi melalui perangkat lunak pemasaran email otomatis. Alat-alat ini adalah kunci untuk menghasilkan loyalitas pelanggan, meningkatkan rasio klik-tayang, dan memastikan upaya pemasaran berjalan lebih maksimal.[13]

Strategi pemasaran email

Saat ini ada lebih dari 319,6 miliar email dikirimkan setiap hari. Di akhir 2025, jumlahnya diproyeksi akan mencapai 376 miliar email setiap hari.[14] Sebagai sebuah strategi pemasaran digital, pengembalian investasi dalam pemasaran email mengalahkan semua strategi lainnya, termasuk optimisasi mesin pencari, bayar per klik (PPC) dan pemasaran konten.[15]

Strategi pemasaran email adalah bagian penting dari strategi pemasaran apa pun dimana email merupakan cara paling hemat biaya untuk berpromosi, berkomunikasi dengan pelanggan, dan mencapai tujuan bisnis. Secara rata-rata, setiap $1 yang dikeluarkan untuk pemasaran email berpotensi menghasilkan pengembalian sebesar $42.[16]

Berikut beberapa strategi dalam pemasaran email:

  • Personalisasi pesan - Personalisasi email adalah taktik yang terbukti memiliki manfaat luar biasa pada kampanye pemasaran email. Dibandingkan dengan email yang tidak dipersonalisasi, email yang dipersonalisasi memiliki rasio buka unik 29% lebih tinggi dan rasio klik unik 41% lebih tinggi.[17] Sebuah penelitian dari Epson menyatakan bahwa 80% pelanggan lebih cenderung membeli dari merek yang memberikan pengalaman yang dipersonalisasi.[18]
  • Segmentasi pelanggan - Segmentasi daftar email unyuk dapat berbicara lebih langsung dan cerdas kepada penerima. Ini akan memberi informasi yang tepat pada saat yang tepat. Bisnis yang menggunakan segmentasi email mengalami penjualan 24% lebih tinggi karena ini menciptakan pengalaman pelanggan yang baik.[19]
  • Kirim email ramah seluler - Di tahun 2021, sebanyak 27% dari semua email pemasaran dibuka melalui perangkat seluler.[20] Di tahun 2024, jumlahnya mencapai 42%.[20] Saat ini jumlahnya telah mencapai 61%.[21] Dengan 80% dari pengguna Internet yang memiliki ponsel dan diperkirakan akan terus bertambah dari tahun ke tahun, strategi pemasaran email harus memperhatikan desain yang ramah seluler.[22]
  • Gunakan judul yang singkat - Judul email memberi pengaruh yang besar karena 47% penerima email membuka email berdasarkan baris judul saja, dan judul yang dipersonalisasi 22% lebih mungkin untuk dibuka.[23] Statistik menunjukkan bahwa bukan hanya konten yang perlu diperhatikan, tetapi juga jumlah karakter yang digunakan. Baris judul email dengan 6-10 kata adalah yang memiliki tingkat tertinggi email dibuka.[23]
  • Otomatisasi kampanye email jika memungkinkan - Email berbasis pemicu (trigger-based emails) adalah email yang dikirim secara otomatis berdasarkan perilaku pengguna. Bentuk email pemicu paling umum adalah email 'selamat datang', email 'terima kasih' dan email 'transaksional', seperti email konfirmasi pesanan dan tanda terima email. Data menunjukkan email pemicu berkinerja jauh lebih baik daripada email biasa.[24]

Referensi

  1. ^ a b "What Is Email Marketing?". The Balance Small Business (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  2. ^ Sholeh, Muhammad (2017-10-18). "Pengertian Apa Itu Email Marketing, Fundamental, Strategi Dan Cara Menjalankannya" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  3. ^ "spam | unsolicited e-mail". Diakses tanggal September 19, 2016. 
  4. ^ Smith, Gina (3 December 2007). "Unsung innovators: Gary Thuerk, the father of spam". Computerworld. Diakses tanggal 30 October 2018. 
  5. ^ Powers @geekazine, Jeffrey (2018-07-04). "July 4, 1996: Microsoft Hotmail Independence Day Launch". Day in Tech History (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  6. ^ Manjoo, Farhad (2009-02-24). "The unrecognizable Internet of 1996". Slate Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  7. ^ Brown, Janelle. "The Spam to End All Spams is Coming". Wired (dalam bahasa Inggris). ISSN 1059-1028. Diakses tanggal 2022-07-17. 
  8. ^ "The history of email marketing (infographic)". Brafton (dalam bahasa Inggris). 2019-04-09. Diakses tanggal 2022-07-17. 
  9. ^ "A Brief History of Email Marketing". A Brief History of Email Marketing (dalam bahasa Inggris). 2017-01-06. Diakses tanggal 2022-07-17. 
  10. ^ "Spam e-mail traffic share 2019". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  11. ^ "7 Surprising Facts About the History of Email Marketing". www.atdata.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  12. ^ "Email marketing trends and strategies 2019". Econsultancy (dalam bahasa Inggris). 2019-10-07. Diakses tanggal 2022-07-17. 
  13. ^ "The history of email marketing (infographic)". Brafton (dalam bahasa Inggris). 2019-04-09. Diakses tanggal 2022-07-17. 
  14. ^ "Daily number of e-mails worldwide 2025". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  15. ^ Econsultancy (2018-06-25). "2018 Email Marketing Industry Census". Econsultancy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  16. ^ "105 Email Marketing Statistics You Should Know In 2022". Snovio Labs (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  17. ^ Saleh, Khalid (2015-06-06). "Email Marketing – Statistics and Trends [Infographic]". Invesp (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  18. ^ "New Epsilon research indicates 80% of consumers are more likely to make a purchase when brands offer personalized experiences". www.epsilon.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  19. ^ "Lyris Annual Email Optimizer Report" (PDF). 
  20. ^ a b "The ultimate mobile email statistics overview: All mobile email stats" (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  21. ^ Prakash, Ankit (2021-10-20). "[Infographic] The Ultimate Mobile Email Open Statistics". EasySendy Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  22. ^ Chaffey, Dave (2021-03-30). "Mobile marketing statistics compilation". Smart Insights (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  23. ^ a b Saleh, Khalid (2016-03-22). "Email Subject Lines – Statistics and Trends". Invesp (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17. 
  24. ^ SuperOffice. "Email Marketing Strategy: A Data-Driven Guide to Email in 2021". www.superoffice.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17.