Tanjung Morawa, Deli Serdang

kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara
Revisi sejak 20 Juli 2022 14.04 oleh Azisth (bicara | kontrib) (Tambahan deskripsi tahun)


Tanjung Morawa (Tamora) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Indonesia. Dekat dengan Kota Medan menjadikan Tanjung Morawa salah satu sentra industri pengusaha Kota Medan. Tanjung Morawa terhubung dengan Medan melalui Tol Belmera. Kantor pusat PT. Perkebunan Nusantara II berada di kota ini. Tanjung Morawa merupakan salah satu kecamatan di Deli Serdang yang banyak terdapat Industri/Pabrik. Banyak juga orang yang menyebut Tanjung Morawa sebagai kota Industri. Tanjung Morawa dapat dijangkau sekitar 15-20 menit dari Bandara Kualanamu. Wilayah ini adalah tempat kejadian Peristiwa Tanjung Morawa tahun 1953.

Tanjung Morawa
Tanjung Morawa
Tanjung Morawa
Tanjung Morawa di Sumatera Utara
Tanjung Morawa
Tanjung Morawa
Peta lokasi Kecamatan Tanjung Morawa
Koordinat: 3°31′45″N 98°47′50″E / 3.529142°N 98.797295°E / 3.529142; 98.797295
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
KabupatenDeli Serdang
Pemerintahan
 • CamatMarianto Irawadi[1]
Populasi
 • Total228.263 jiwa
 • Kepadatan1.511/km2 (3,910/sq mi)
Kode pos
20362
Kode Kemendagri12.07.02 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1212200 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan25 desa
1 kelurahan
Peta
PetaKoordinat: 3°31′N 98°47′E / 3.517°N 98.783°E / 3.517; 98.783

Demografi

Etnis

Sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, suku penduduk di kecamatan ini cukup beragam. Suku Batak, Jawa dan Melayu Deli, merupakan suku yang paling banyak di kecamatan ini. Selain itu, ada juga suku lain seperti Tionghoa, Minang, Aceh, Sunda, India, Nias, Pesisir, Bugis dan lainnya.

Agama

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, penduduk kecamatan Tanjung Morawa sangat beragam dalam agama yang dianut. Mayoritas penduduk kecamatan ini berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 82,63%, kemudian disusul oleh Kristen sebanyak 14,89% dimana Protestan 13,61% dan Katolik 1,28%. Pemeluk agama Buddha umumnya keturuan Tionghoa yakni 2,33% dan sebagian lainnya adalah Hindu 0,12% dan penganut kepercayaan serta Konghucu sebanyak 0,03%.[2]

Galeri

Referensi

  1. ^ "Banjir Landa 4 Desa, Ini Tanggapan Camat". www.metro-online.co. 2 November 2021. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 Januari 2022.