Saddam Hussein

Presiden Irak dari 1979 hingga 2003
Revisi sejak 22 Juli 2022 02.07 oleh Urang Kamang (bicara | kontrib) (Refimprove)

Saddam Hussein Abd al-Majid al-Tikriti (/hʊˈsn/;[1] Arab: صدام حسين عبد المجيد التكريتي Ṣaddām Ḥusayn ʿAbdul Majīd at-Tikrītī;[a]; 28 April 1937 – 30 Desember 2006) adalah Presiden Irak pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003, ketika tertangkap oleh pasukan koalisi saat menginvasi Irak pada tahun 2003. Sebagai pemimpin Irak dan ketua Partai Ba'ath, ia mengambil kebijakan pan-Arabisme sekuler, modernisasi ekonomi, dan sosialisme Arab.

Infobox orangSaddam Hussein

(2004)
Nama dalam bahasa asli(ar) صدام حسين
Biografi
Kelahiran28 April 1937
Al-Awja (Kerajaan Irak)
Kematian30 Desember 2006 (69 tahun)
Kazimain
Penyebab kematianHanging
Tempat pemakamanAl-Awja Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Daftar Perdana Menteri Irak
29 Mei 1994 – 9 April 2003
← Ahmad Husayn Khudayir as-SamarraiMohammad Bahr al-Ulloum →
Daftar Presiden Irak
16 Juli 1979 – 9 April 2003
← Ahmed Hassan al-BakrPemerintahan Koalisi Sementara →
Daftar Perdana Menteri Irak
16 Juli 1979 – 23 Maret 1991
Data pribadi
Ideologi politikBa'thisme
AgamaIslam Sunni
PendidikanUniversitas Kairo - hukum (1960–)
Nolan Catholic High School
Tinggi186 cm
Warna mataCokelat
Kegiatan
Pekerjaanpolitikus, penulis, personel militer, novelis
Periode aktif1957  –  2003
Partai politikPartai Ba'th
Cabang militerAngkatan Bersenjata Irak dan Republican Guard
Pangkat militermarshal
KomandoAngkatan Bersenjata Irak
KonflikPerang Iran-Irak, Invasi Kuwait, Perang Teluk II, Perang Irak, 1991 Iraqi uprisings, Iraqi–Kurdish conflict, 1983–1986 Kurdish rebellions in Iraq dan Invasi Irak ke Iran 1980
Karya kreatif
Karya terkenal
Lain-lain
Pasangan nikahSajida Talfah (1958–2006)
Samira Shahbandar (1986–2006)
AnakUday Hussein
 ( Sajida Talfah)
Rana Hussein
 ( Sajida Talfah)
Qusay Hussein
 ( Sajida Talfah)
Hala Hussein
 ( Sajida Talfah)
Raghad Hussein
 ( Sajida Talfah)
Ali Hussein
 ( )
AyahHussein 'Abid al-Majid
Dinyatakan bersalah ataskejahatan kemanusiaan
Pembersihan etnis
Genosida
kejahatan perang
Tanda tangan
[[Berkas: |220x250px|alt=]]

IMDB: nm0404010 Find a Grave: 17206247

Dalam bahasa Arab, nama Saddam berarti orang yang keras kepala atau dia yang menantang (di Irak nama ini juga digunakan sebagai istilah untuk bemper mobil). Nama Hussein (juga dibaca Husayn dan Hussain) adalah nama kecil ayahnya, Abd al-Majid adalah nama kakeknya, dan at-Tikriti berarti ia dilahirkan dan dibesarkan di (atau dekat) Tikrit. Ia biasa dipanggil Saddam Hussein, atau hanya Saddam untuk lebih singkatnya.

Ia dilahirkan pada 28 April 1937.[5] Saddam adalah Presiden dan diktator Irak dari 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003. Kekuasaannya berakhir setelah Irak diserang oleh suatu pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat pada 2003. Sebagai anggota utama Partai Ba'ath Irak, yang menganjurkan Pan-Arabisme sekular, modernisasi ekonomi, dan sosialisme Arab, Saddam memainkan pernaan penting dalam kudeta 1968 yang membuat partainya lama berkuasa di negara itu.

Sebagai wakil presiden di bawah sepupunya, Jenderal Ahmed Hassan al-Bakr yang lemah, Saddam memegang kekuasaan penuh terhadap konflik antara pemerintah dan angkatan bersenjata dengan membentuk pasukan keamanan yang menindas dan mengukuhkan wibawanya terhadap aparat pemerintahan.

Sebagai presiden, Saddam menciptakan pemerintahan yang otoriter dan mempertahankan kekuasaannya melalui Perang Iran-Irak (1980–1988) dan Perang Teluk (1991). Kedua perang itu menyebabkan penurunan drastis standar hidup dan hak asasi manusia. Pemerintahan Saddam menindas gerakan-gerakan yang dianggapnya mengancam, khususnya gerakan yang muncul dari kelompok-kelompok etnis atau keagamaan yang memperjuangan kemerdekaan atau pemerintahan otonom. Sementara ia dianggap sebagai pahlawan yang populer di antara banyak bangsa Arab karena berani menantang Israel dan Amerika Serikat, sebagian orang di dunia internasional tetap memandang Saddam dengan perasaan curiga, khususnya setelah Perang Teluk 1991.

Saddam digulingkan dalam invasi Irak 2003 yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan ditangkap oleh pasukan-pasukan AS pada 13 Desember 2003. Pada 5 November 2006 Hakim Ketua Rauf Rasheed Abdel Rahman menjatuhkan hukuman mati dengan cara digantung kepadanya atas kejahatan terhadap umat manusia.[6]

Pada 26 Desember 2006, Mahkamah Agung Irak menyatakan untuk segera melaksanakan vonis yang telah dijatuhkan. Pada 30 Desember 2006, Saddam dieksekusi. Dua minggu kemudian, tepatnya pada 15 Januari 2007 dini hari, dua pembantunya yaitu Ketua Dewan Revolusioner Irak Awad Ahmed al-Bandar dan Kepala Dinas Intelijen Barzan Ibrahim al-Tikrit menjalani hukuman gantung. Bahkan, Barzan yang merupakan saudara tiri Saddam dan berbadan gemuk kepalanya terlepas dari badannya saat menjalani eksekusi itu.

Masa kecil

Saddam Hussein dilahirkan di kota Al-Awja, 13 km dari kota Tikrit di Segitiga Sunni, dalam sebuah keluarga gembala. Ibunya, Subha Tulfah al-Mussallat, menamai anaknya yang baru lahir itu "Saddam", yang dalam bahasa Arab berarti "Dia yang menantang". Saddam tak pernah mengenal ayahnya, Hussein 'Abd al-Majid, yang menghilang enam bulan sebelum Saddam dilahirkan. Tak lama kemudian, kakak Saddam yang berusia 13 tahun meninggal dunia karena kanker, sehingga ibunya mengalami depresi hebat pada bulan-bulan terakhir kehamilannya. Ibunda Saddam berusaha membatalkan kehamilannya dengan mencoba melakukan bunuh diri. Bayi Saddam kemudian dikirim ke keluarga paman ibunya, Khairallah Talfah, hingga ia berusia tiga tahun.[7]

Invasi Irak 2003

 
Saddam Hussein sesaat setelah ditangkap pada Desember 2003.

Saddam disingkirkan oleh Inggris dan Amerika Serikat lewat sebuah invasi pada tahun 2003. Invasi ini dilakukan dengan alasan bahwa Saddam mengembangkan senjata pemusnah massal, dan karenanya dianggap tergolong pihak yang melakukan serangan pada 11 September 2001 ke Gedung World Trade Center (WTC) New York. Ketika itu, menara kembar WTC runtuh akibat ditabrak dua pesawat, sementara sebuah pesawat lain menerjang Departemen Pertahan Amerika Serikat (Pentagon). Kemarahan Presiden George W Bush dilampiaskan dengan menginvasi Afganistan dan Irak. Rezim Taliban di Afganistan jatuh, pun demikian dengan Saddam Hussein di Irak. Keduanya dianggap sebagai sponsor teroris global.

Sistem pemerintahan di Afganistan berganti, demikian juga di Irak. Saddam yang bersembunyi di bunker bawah tanah ditangkap pasukan gabungan Amerika Serikat pada 13 Desember 2003 dan sistem pemerintahan juga berganti. Pemerintahan interim (sementara) dipimpin Ibrahim al-Jaafari. Jalal Talabani dari suku Kurdi dipilih sebagai pimpinan negara dan Saddam mulai diadili pada 19 Oktober 2005.

 
Saddam Hussein setelah tidak lagi menjadi presiden Irak

Ia didakwa memerintahkan pembunuhan terhadap hampir 150 orang di kota dengan mayoritas Muslim Syiah (Dujail) pada tahun 1982 menyusul upaya pembunuhan yang gagal terhadap Saddam. Setelah melakukan mogok makan pada 7 Juli 2006, ia menghadiri sidang pengadilan yang digelar pada 26 Juli 2006 di Zona Hijau, Baghdad (Irak). Pada 5 November 2006, Saddam dijatuhi vonis hukuman mati dengan digantung atas keterlibatannya dalam kasus di Dujail tersebut. [2]

Didahului oleh:
Ahmed Hassan al-Bakr
Presiden Irak
16 Juli 19799 April 2003
Diteruskan oleh:
Pemerintahan Transisi pimpinan Jay Garner dan Rekonstruksi Irak
Didahului oleh:
Ahmed Hassan al-Bakr
Perdana Menteri Irak
1979 –1991
Diteruskan oleh:
Sa'dun Hammadi
Didahului oleh:
Ahmad Husayn Khudayir as-Samarrai
Perdana Menteri Irak
2004 –2003
Diteruskan oleh:
Iyad Allawi (2004-2005)
Didahului oleh:
Ahmed Hassan al-Bakr
Ketua Dewan Komando Revolusioner Irak
1979-2003
Diteruskan oleh:
Dibubarkan

Lihat pula

Pranala luar

Catatan

  1. ^ Saddam, pronounced [sˤɑdˈdæːm], is his personal name, and means the stubborn one or he who confronts in Arabic. Hussein (Sometimes also transliterated as Hussayn or Hussain) is not a surname in the Western sense, but a patronymic, his father's given personal name; Abid al-Majid his grandfather's; al-Tikriti means he was born and raised in (or near) Tikrit. He was commonly referred to as Saddam Hussein, or Saddam for short. The observation that referring to the deposed Iraqi president as only Saddam is derogatory or inappropriate may be based on the assumption that Hussein is a family name: thus, The New York Times refers to him as "Mr. Hussein",[2] while Encyclopædia Britannica uses just Saddam.[3] A full discussion can be found here.[4]

Referensi

  1. ^ "Hussein". Random House Webster's Unabridged Dictionary.
  2. ^ Burns, John F. (2 July 2004). "Defiant Hussein Rebukes Iraqi Court for Trying Him". The New York Times. Diakses tanggal 2 July 2004. 
  3. ^ "Saddam Hussein". Encyclopædia Britannica. 
  4. ^ Shewchuk, Blair (February 2003). "Saddam or Mr. Hussein?". CBC News Online. 
  5. ^ Dalam pemerintahannya, ini adalah tanggal kelahirannya yang resmi. Tanggal kelahirannya yang sebenarnya tidak pernah dicatat, namun diyakini bahwa ia dilahirkan antara 1935 dan 1939. Ini disebabkan karena di daerah kelahirannya tanggal lahir yang sebenarnya sering kali tidak dicatat. Anak-anak petani seperti Saddam, sering kali diberikan tanggal lahir nominal 1 Juli, sehingga tanggal lahirnya kadang-kadang disebutkan 1 Juli 1939. Dari Con Coughlin, Saddam The Secret Life Pan Books, 2003 (ISBN 0-330-39310-3).
  6. ^ Saddam Hussein sentenced to death, BBC World Service 2006/11/05
  7. ^ Dari wawancara Elisabeth Bumiller dengan Jerrold M. Grumpkin, pendiri Pusat Pengkajian dan Analisis Kepribadian dan Perilaku Politik di CIA dalam New York Times (15 Mei 2004) tentang kejadian-kejadian penting pada masa remaja Saddam Hussein. Dapat dibaca online pada [1] Diarsipkan 2005-09-30 di Wayback Machine..