Stasiun Salem

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 23 Juli 2022 14.16 oleh Karsono Puguh (bicara | kontrib) (Layanan kereta api: dalam bentuk tabel)

Stasiun Salem (SLM)—sering disebut juga sebagai Stasiun Gemolong—adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kwangen, Gemolong, Sragen; pada ketinggian +146 m; termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini terletak di dekat perempatan Gemolong atau pinggir jalan utama SoloPurwodadi pada wilayah perkotaan Gemolong. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.

Stasiun Salem
Kereta Api Indonesia

Tampak depan perspektif Stasiun Salem, 2021
Lokasi
Koordinat7°23′44″S 110°49′39″E / 7.3955785°S 110.8275515°E / -7.3955785; 110.8275515
Ketinggian+146 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang agak rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur3 (jalur 2: sepur lurus)
LayananSancaka Utara dan Joglosemarkerto
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1870
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Gundih
Berlawanan jarum jam
Joglosemarkerto
Lingkar Jawa Tengah
Solo Balapan
Searah jarum jam
Fasilitas dan teknis
FasilitasCetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Toilet Isi baterai 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Tampak peron Stasiun Salem, 2009

Dahulu ke arah utara stasiun ini, sebelum Stasiun Sumberlawang, terdapat Perhentian Bogorame dan Soko Jengkilong yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah selatan stasiun ini, sebelum Stasiun Kalioso, terdapat Perhentian Saren yang juga bernasib sama.[3]

Sejarah

Stasiun ini dibuka bersamaan dengan dibukanya Jalur kereta api Gundih-Solo Balapan pada tanggal 10 Februari 1870. Ketika itu, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij sukses membuat jalur kereta api dari Stasiun Samarang menuju Tangoeng, dilanjutkan kembali menuju Kedungjati-Gundih-Solo Balapan hingga Vorstenlanden. Dan jalurnya dibuka berturut turut 1 Mei dan 1 September 1869, 10 Februari 1870, hingga aktif sepenuhnya pada tanggal 21 Mei 1873. Bangunan stasiun ini masih asli dari peninggalan NIS, dan telah berusia 1,5 abad.[4]

Layanan kereta api

Antarkota

Jalur Nama kereta api Kelas Tujuan akhir Keterangan
Lintas tengah Jawa Sancaka Utara Eksekutif dan bisnis Surabaya Pasarturi Via Gundih



Yogyakarta

Aglomerasi

Nama kereta api Kelas Tujuan akhir Keterangan
Joglosemarkerto (Solo Balapan–Yogyakarta–Purwokerto–Tegal–Semarang Tawang–Solo Balapan) Eksekutif dan ekonomi Solo Balapan Perjalanan pagi-sore searah jarum jam
Joglosemarkerto (Solo Balapan–Semarang Tawang–Tegal–Purwokerto–Yogyakarta–Solo Balapan–Semarang Tawang) Semarang Tawang Perjalanan pagi-malam berlawanan arah jarum jam

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. hlm. 150–152. 
  4. ^ Media, Muh Khodiq Duhri - Solopos Digital. "Stasiun Salem Gemolong Sragen 1,5 Abad Jadi Saksi Perjalanan KA". SOLOPOS.com. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Sumberlawang
menuju Gundih
Gundih–Solo Balapan Kalioso

7°23′44″S 110°49′39″E / 7.3955785°S 110.8275515°E / -7.3955785; 110.8275515