Angkatan Udara Kerajaan Brunei

cabang perang udara militer Brunei Darussalam
Revisi sejak 8 Agustus 2022 04.35 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9)

Angkatan Udara Kerajaan Brunei (bahasa Melayu: Tentera Udara Diraja Brunei [TUDB]; abjad Jawi: تنترا اودار دراج بروني) adalah angkatan udara dari Brunei Darussalam. Angkatan Udara Kerajaan Brunei ini terutama berbasis di Pangkalan Udara Rimba dalam Bandara Internasional Brunei.[2] Peran Angkatan Udara Kerajaan Brunei adalah untuk mempertahankan wilayah udara nasional dan untuk memberikan pengawasan udara dari perbatasan darat dan maritim.

Angkatan Udara Kerajaan Brunei
تنترا اودار دراج بروني
Tentera Udara Diraja Brunei
Lambang Angkatan Udara Kerajaan Brunei
Dibentuk24 Juni 1966
Negara Brunei
Tipe unitAngkatan udara
Jumlah personel27 pesawat[1]
Bagian dariAngkatan Bersenjata Kerajaan Brunei
MarkasRimba
JulukanTUDB
Ulang tahun24 Juni
Tokoh
Panglima Angkatan UdaraBrigadir Jenderal (U) Dato Seri Pahlawan Mohammad Sharif bin Dato Paduka Haji Ibrahim
Wakil Panglima Angkatan UdaraKolonel (U) Haji Haszahaidi bin Haji Ahmad Daud
Insignia
Bendera
Roundel
Fin flash

Angkatan Udara Kerajaan Brunei dibentuk pada 1 Oktober 1991 dari Sayap Udara Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei. Wing Udara Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei telah mengoperasikan helikopter (Bell 205) sejak 1966.[3] Angkatan Udara Kerajaan Britania memberikan spesialis sumber daya manusia seperti pilot dan teknisi pesawat untuk membantu Angkatan Udara Kerajaan Brunei.

Sejarah

Angkatan Udara Kerajaan Brunei didirikan sebagai Wing Udara dari Askar Melayu Diraja Brunei pada tahun 1965. Pertama kali ditugaskan untuk menerbangkan dokter ke daerah pedesaan dengan dua pesawat Sikorsky S-55, yang dioperasikan oleh pilot dari Worldwide Helicopter Company. Pada tahun 1966, tugas tersebut diambil alih oleh pilot dari Angkatan Udara Kerajaan Britania yang mengoperasikan tiga helikopter Westland Whirlwind.[4]

Pada tahun 1967, unit ini berganti nama menjadi Peleton Helikopter dan menerima lima helikopter Bell 206 Jet Ranger. Sekolah Pelatihan Teknis Udara didirikan pada tahun 1980. Pada tahun 1981, Skuadron Kedua didirikan dan dilengkapi dengan enam helikopter Bolkow BO 105. Skuadron Ketiga didirikan pada tahun 1982 dan dilengkapi dengan SIAI-Marchetti SF260. Ketika Brunei mengambil tanggung jawab untuk pertahanannya sendiri dari Britania Raya pada tahun 1984, Wing Udara diperluas. Pada 1 Oktober 1991, dengan persetujuan Sultan, Wing Udara secara resmi berganti nama menjadi Angkatan Udara Kerajaan Brunei.[4]

Skuadron Keempat didirikan pada tahun 1997 dan dilengkapi dengan helikopter S-70A Blackhawk. Skuadron Kelima juga didirikan pada tahun 1997 dan dilengkapi dengan pesawat CN-235 dan Skuadron Pertahanan Pangkalan. Pada tahun yang sama, Skuadron Ketiga menerima pesawat latih Pilatus PC-7 Mark II. Skuadron Tiga Puluh Delapan didirikan pada tahun 1999 dan dilengkapi dengan rudal permukaan-ke-udara Mistral.[4]

Per 28 Agustus 2020, Panglima Angkatan Udara Kerajaan Brunei adalah Brigadir Jenderal (U) Dato Seri Pahlawan Mohd Sharif bin Dato Paduka Haji Ibrahim.

Inventaris

Inventaris saat ini

Pesawat Asal Tipe Varian Beroperasi Catatan
Pesawat angkut
CASA/IPTN CN-235   Spanyol/  Indonesia angkut 1[5]
Helikopter
Bell 214ST   Amerika Serikat utilitas 1[5]
Sikorsky S-70   Amerika Serikat utilitas / angkut S-70i 12[5] Diproduksi di Polandia
Pesawat latih
Bell 206   Amerika Serikat helikopter latih 3[5]
Pilatus PC-7   Swiss latih 4[5]

Referensi

  1. ^ "World Air Forces 2020 url=https://www.flightglobal.com/reports/world-air-forces-2020/135665.article". 
  2. ^ Introduction Royal Brunei Air Force Diarsipkan 2 April 2007 di Wayback Machine. - Retrieved 21 April 2007
  3. ^ "Salinan arsip". web.archive.org. Archived from the original on 2007-04-02. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  4. ^ a b c "Salinan arsip". web.archive.org. Archived from the original on 2007-02-20. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  5. ^ a b c d e "World Air Forces 2022" . Flightglobal. 2022. Diakses tanggal 21 January 2022. 

Pranala luar