Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
Kecelakaan kereta api (atau disebut juga PLH (peristiwa luar biasa hebat)) adalah kejadian tabrakan antar kereta api, anjlok, terguling, atau terbakar. Non kecelakaan kereta api atau disebut juga PL adalah kejadian selain kecelakaan kereta api seperti gangguan sarana, prasarana, alam, ditabrak transportasi lain, dsb.
Daftar tahun kecelakaan
Sejumlah kecelakaan kereta api pernah terjadi, dengan jumlah korban meninggal maupun luka berat yang bervariasi. Penyebabnya pun beragam, mulai dari aspek kelalaian manusia, masalah tidak lengkapnya perlintasan kereta dengan palang pintu, hingga masalah perawatan kereta yang kurang baik hingga menyebabkan kecelakaan (seperti rem blong). Dalam pengidentifikasian penyebab kecelakaan Kereta Api, faktor kesalahan manusia (human error) selalu menjadi penyebab utama.
Berikut ini daftar kecelakaan kereta api di Indonesia.[1] Harus diingat, apabila Anda menambahkan kecelakaan baru, Anda wajib menyebut referensinya. Jika tidak, bagian tersebut akan dihapus.
1944
- Pada tanggal 25 Desember 1944, 200 orang tewas dan 250 orang terluka ketika kereta api kehilangan rem di lembah Anai, Padangpanjang, Sumatra Barat. Karena banyaknya korban dan sulitnya penguburan, maka dibuat kuburan massal dan sebuah Tugu Kecelakaan Kereta Api Padangpanjang.[2]
1945
- Pada tanggal 23 Maret 1945, terjadi kembali kejadian yang sama dan di tempat yang sama, yakni kereta api kehilangan rem di lembah Anai, Sumatra Barat.[2]
1968
- 20 September 1968 sekitar pukul 07.30 pagi terjadi peristiwa tabrakan antara kereta KA 406 Dan KA 309 di daerah ratu Jaya Cipayung Depok, Peristiwa Kecelakaan Kereta Api Ratu Jaya 1968 adalah peristiwa tabrakan hebat dua kereta api yang merupakan kecelakaan terburuk Kedua dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia Sebelum terjadinya Tragedi Bintaro atau peristiwa kecelakaan kereta api di bintaro pada 19 Oktober 1987 dan kecelakaan Kereta api 146 Empu Jaya yang menabrak Kereta api 153 Gaya Baru Malam Selatan pada 25 Desember 2001. Kecelakaan ini mengakibatkan jatuhnya 116 korban meninggal dunia dan 104 orang mengalami luka-luka.[3]
1987
- 19 Oktober 1987, sekitar pukul 06.45, KA 225 Lokal Rangkas bertabrakan dengan KA 220 Patas Merak yang sedang melaju (tabrakan head-to-head) di daerah Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kecelakaan Tersebut disebabkan kesalahan kepala Stasiun Kebayoran yg memberangkatkan KA 220 tanpa memberitahu kepala stasiun sudimara bahwa persilangan kedua kereta tersebut dilakukan di stasiun sudimara. Peristiwa ini mengakibatkan 156 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Bintaro.[4][5]
1993
- 2 Novermber 1993 Pukul 11.30 terjadi peristiwa tabrakan antara kereta rel listrik di daerah ratu Jaya kota Depok, Peristiwa Kecelakaan Kereta Api Ratu Jaya 1993 adalah peristiwa tabrakan dua kereta api yang merupakan kecelakaan terburuk Ketiga dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia Setelah terjadinya tragedi bintaro
- atau peristiwa kecelakaan kereta api di bintaro pada 19 Oktober 1987 dan kecelakaan Kereta api 146 Empu Jaya yang menabrak Kereta api 153 Gaya Baru Malam Selatan pada 25 Desember 2001. Kecelakaan ini mengakibatkan jatuhnya 102 korban meninggal dunia dan 104 orang mengalami luka-luka.[3]
1995
- Pada 24 Oktober 1995, kereta api Kahuripan yang digabung dengan kereta api Galuh anjlok di daerah Kadipaten, Tasikmalaya, tepatnya di daerah Trowek (sekarang sekitar Stasiun Cirahayu). Kejadian ini mengakibatkan rangkaian kereta masuk jurang serta dua buah lokomotif, CC 201 05 dan CC 201 75R mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran. Korban tewas dan luka-luka berada pada kereta yang masuk jurang.[6]
1998
- Pada 7 Februari 1998, dua kereta api Parahyangan dari arah berlawanan bertabrakan di stasiun Sadang. 52 penumpang terluka.[7]
2000
- Pada 1 Mei 2000, terjadi kecelakaan laga kambing antara dua kereta api lokal yang dihela BB304 dan BB306 di petak jalan antara stasiun Sudimara dan stasiun Rawa Buntu. 5 penumpang tewas.[8]
- Pada 18 April 2000, terjadi kecelakaan beruntun antara kereta api kontainer KA 2246, kereta api angkutan hewan KA 2002 dengan kereta api Argo Bromo KA 5 di dekat stasiun Kosambi. 3 penumpang gelap di kereta angkutan hewan tewas.[9][10]
2001
- 25 Desember 2001, sekitar pukul 04.33 WIB, kereta api Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 menabrak Kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang sedang menunggu bersilangan di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi dikarenakan KA 146 melanggar sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti). Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis dari KA 146.[11]
2002
- 10 Juni 2002, sekitar pukul 11.45 WIB, langsiran lokomotif BB 306 15 yang membawa 7 rangkaian gerbong semen (KKW) bertabrakan dengan rangkaian kereta api batu bara nomor KA-2807 yang ditarik oleh lokomotif BB 204 10, membawa 8 gerbong batubara (KKBW) dan lokomotif pendorong BB 306 14. Tabrakan terjadi di perlintasan Koto Luar di kilometer 11+450 petak jalan Pauhlima–Indarung.[12]
- 9 Desember 2002, Jam 22:50 WIB, Kereta api Argo Dwipangga dengan rute Solo Balapan-Gambir anjok di di Desa Sarwagadung-Mirit, Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan tersebut, lima penumpang kereta tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan adalah rel yang bergeser akibat tersundul truk boks yang melewati terowongan di bawah jalur kereta sesaat sebelum Argo Dwipangga lewat. ini merupakan kecelakaan kereta api pada saat arus balik lebaran terparah pada tahun 2002.[13]
2003
- 3 Januari 2003, pukul 04.45, kereta api Bima jurusan Surabaya—Gambir anjlok di km 312+8/9 emplasmen Stasiun Bumiayu, Wesel no. 13A Petak jalan antara Stasiun Kretek–Linggapura Lintas Kroya–Cirebon. Tidak ada korban jiwa.[14]
- 21 April 2003, pukul 14.25, rangkaian kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) B19 anjlok di km 8+470, petak jalan antara Stasiun Tanjungkarang–Tarahan Desa Sumur Putri, Kecamatan Garuntang, Bandar Lampung. Tidak ada korban jiwa.[15]
- 14 Mei 2003, pukul 12.40, rangkaian kereta api Sancaka jurusan Surabaya - Yogyakarta anjlok di km 204. Tidak ada korban jiwa.[16]
- 30 Mei 2003, pukul 09.27, kereta api 122 Fajar Utama Semarang anjlok di km 156+0/3 emplasemen Stasiun Kedokangabus petak jalan antara Stasiun Cilegeh – Kedokangabus, Kabupaten Indramayu. Tidak ada korban jiwa.
- 30 Juli 2003, pukul 00.35, rangkaian kereta api 1404 yang membawa bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dengan total berat rangkaian 855 ton anjlok dan beberapa gerbong terguling. Tidak ada korban jiwa.[17]
- 1 Agustus 2003, pukul 09.40, kereta api 84 Kamandanu rute Jakarta Gambir–Semarang Tawang anjlok di km 52+600 s.d. 53+100 petak jalan antara Stasiun Lemahabang - Kedunggedeh Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Sebanyak 6 penumpang luka berat dan 12 penumpang luka ringan.[18]
- 4 Oktober 2003, KRL Holec KL3-97242F yang melayani KA 490 (Economy) dengan tujuan Bogor menabrak buntut KA 488 yang dilayani KRL Holec KL3-94212F di petak jalan antara stasiun Cilebut dan Bogor stations. 39 penumpang terluka.[19][20]
- 27 Oktober 2003, pukul 12.05, kereta api Argo Bromo Anggrek rute Surabaya Pasar Turi–Jakarta Gambir anjlok di km 38+420 petak jalan antara Stasiun Karangjati–Gubug, Kabupaten Grobogan.[21]
2005
- 19 Mei 2005, kereta api Fajar Utama Ekspres Lampung yang ditarik oleh lokomotif CC201 121R menabrak kereta api Babaranjang. Empat orang tewas dan lokomotif CC201 121R dipensiunkan (afkir).[22]
2006
Pada tanggal:
- 14 April 2006, pukul 02.15 dini hari di Grobogan. Kereta api Kertajaya dengan masinis Nurhadi bertabrakan dengan kereta api Sembrani dengan masinis Muhadi. Sebanyak 14 orang tewas. Bermula dari KA Kertajaya yang masuk ke Stasiun Gubug dari arah Jakarta. Saat itu, Kertajaya masuk di Jalur 1. KA Gumarang kemudian masuk ke Stasiun Gubug di jalur 2. Setelah Gumarang melintas, seperti tidak sabar, KA Kertajaya beranjak keluar stasiun dan masuk ke jalur 2. Padahal, saat itu KA Kertajaya belum diberi aba-aba untuk jalan. Ketika KA Kertajaya masuk ke jalur 2 tiba-tiba KA Sembrani dengan masinis Muhadi datang dari arah Jakarta dengan kecepatan tinggi, dan tabrakan hebat pun tak dapat dihindari. Kedua lokomotif yang bertabrakan, yakni CC 201 135R (KA Kertajaya) dan CC 203 39 (KA Sembrani) mengalami kerusakan parah dan nyaris tak berbentuk, lokomotif CC 201 135R kemudian di mutasi ke Sumatera pada 2007.[23]
- 18 April 2006, kereta rel listrik Pakuan jurusan Jakarta–Bogor menabrak Metromini S-64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Lima orang meninggal di tempat, seorang meninggal di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya masih dalam kondisi kritis. Peristiwa itu terjadi saat Metromini hendak melewati perlintasan kereta api Duren Kalibata, Jakarta Selatan, di bawah jalan layang Kalibata sekitar pukul 3 sore. Menurut seorang saksi mata, kecelakaan itu terjadi sebab laju Metromini tertahan karena tepat di depannya ada angkutan lain yang sedang berhenti. Meski sopir sudah membunyikan klakson berkali-kali supaya angkutan lain maju, tapi tidak dihiraukan.[24]
- 1 November 2006, kereta eksekutif Parahyangan, rute Bandung–Jakarta, anjlok di Kampung Babakan, Tanjungpura, Karawang. Tidak ada korban.[25]
- 11 Desember 2006, kereta Mutiara Timur, rute Surabaya-Banyuwangi, anjlok di desa Randuagung, Lumajang. Tidak ada korban.
- 13 Desember 2006, kereta eksekutif Sawunggalih, rute Kutoarjo-Jakarta, anjlok di Karangsari, Cilongok, Banyumas. Tidak ada korban.[26]
2007
- 2 Januari 2007, kereta komuter 241 rute Jakarta-Bojong Gede anjlok di jalur 10 Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat. Tidak ada korban.[27]
- 16 Januari 2007, subuh, rangkaian kereta api Bengawan jurusan Solo-Tanahabang terputus di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Lima orang penumpang dilaporkan tewas, ratusan lainnya luka-luka akibat insiden ini. Dari jumlah korban tewas sebanyak 5 orang, tiga di antaranya berhasil diidentifikasi. KA Bengawan membawa 12 gerbong, gerbong 4 jatuh ke sungai, sedangkan gerbong 5 sampai dengan 12 miring di atas rel.[28]
- 29 Januari 2007, kereta ekonomi Bengawan, rute Solo-Jakarta, anjlok di Stasiun Bangoduwa, Klangenan, Cirebon. Tidak ada korban.[29]
- 31 Januari 2007, kereta bisnis Sancaka, rute Surabaya-Yogyakarta, anjlok di Nganjuk, Jawa Timur. Tidak ada korban.[30]
- 2 Februari 2007, 08.20 WIB, kereta api Sribilah (masinis M. Amin, 45 tahun) bertabrakan dengan kereta api barang lokomotif BB 30334 (masinis Asmawan, 40 tahun), di pintu lintasan keluar Stasiun Rantau Prapat, Sumatra Utara. Dugaan awal, penyebab terjadinya tabrakan karena petugas lalai memindahkan jalur rel keluar masuk kereta api. Tabrakan ini mengakibatkan 9 orang luka berat dan 26 luka ringan.[31]
- 25 Maret 2007, 10.00 WIB, Kereta api Rapih Dhoho jurusan Blitar-Surabaya menabrak truk gandeng bermuatan pupuk di desa Sumbergarum, kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, 1,5 km dari stasiun Garum. Di lokasi kecelakaan diketahui tidak memiliki pintu perlintasan kereta api. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini tetapi mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas kereta api di jalur setempat.[32]
- 26 Maret 2007, 15.27 WIB, kereta api Mutiara Timur dari Banyuwangi dengan tujuan Surabaya, menabrak tiga buah mobil dan satu sepeda motor. Pintu kereta api tidak tertutup dan sirene tidak berbunyi. Akibatnya tiga orang meninggal dunia dan lima orang lainnya luka-luka.[33]
- 7 April 2007, 03.10, kereta api Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang anjlok di Surodadi, Kabupaten Tegal menyebabkan tewasnya seorang bayi 8 bulan, sementara 14 penumpang lainnya cedera.[34]
- 21 April 2007, 03.25, kereta api Serayu jurusan Senen-Kroya anjlok di Cilengkrang, Cibatu, Garut, Jawa Barat. Sebanyak tiga gerbong jatuh ke jurang sedalam 30 meter yang ada di pinggiran rel kereta. 40 orang terluka serta 6 orang lainnya luka berat.[35]
- 21 April 2007, 12.15, kereta api Argo Lawu jurusan Solo-Gambir anjlok di daerah Purwokerto. Tak ada korban yang jatuh.[36]
- 5 Agustus 2007, sebanyak 14 dari 20 gerbong kereta api bermuatan semen jurusan Indarung-Teluk Bayur terguling di kawasan Kampung Juar, Padang, Sumatra Barat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang belum diketahui penyebabnya itu.[37]
- 12 Agustus 2007, kereta api Gumarang jurusan Surabaya-Jakarta di dusun Kramat, desa Mangunsari kecamatan Tegowanu kabupaten Grobogan. Belasan orang mengalami luka-luka. Kecelakaan diduga disebabkan oleh aksi sabotase yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Dugaan ini dikuatkan dengan adanya salah satu ruas rel yang dipotong dengan gergaji sepanjang lima meter dan baut penguncinya dilepas. Namun rel tersebut tidak diambil, tetapi tetap dibiarkan di tempatnya.[38]
- 17 Agustus 2007, 16.05; sebuah kereta barang membawa 20 gerbang peti kemas dari Surabaya menuju Jakarta anjlok di stasiun pelabuhan, Batang, Jawa Tengah.[39]
2008
- Pada tanggal 4 Juli 2008, dua kereta api bertabrakan di jalur dua Stasiun Sengon, Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur. Tabrakan terjadi akibat lokomotif BB301 21 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi. Akibatnya, lokomotif yang dijalankan masinis Harianto, warga Bangil, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon. Pada saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 203 27 dari arah Bangil yang dijalankan masinis Katnadi warga Malang, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Akibat tabrakan adu depan itu, kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek, termasuk rangkaian gerbong BBM. Karena posisi tabrakan tepat di atas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.[40]
- Pada tanggal 30 Oktober 2008, KRL Ekonomi AC 421 yang dilayani KRL eks Toei 6000 rangkaian 6181F ditabrak dari belakang oleh KA barang Antaboga 1001 di antara stasiun Kemayoran dan Kampung Bandan. [41]
2009
- 23 Januari 2009, kereta api peti kemas Antaboga sedang berhenti di sepur satu Stasiun Kapas Bojonegoro. Dari timur datang kereta api Rajawali dengan kecepatan tinggi. Petugas PPKA Stasiun Kapas tidak memindahkan wesel ke jalur dua yang masih kosong. Tabrakan tidak mampu dihindari lagi. Dari kejadian tercatat bahwa masinis kereta api peti kemas Antaboga dan asistennya tewas terjepit dalam kondisi lokomotif yang ringsek.[42]
- 5 Juni 2009, KRL menabrak sesama KRL di dekat Stasiun Manggarai. Perjalanan terhambat karena arus listrik dipadamkan sementara hingga situasi kembali pulih.[43]
- 4 Agustus 2009, pukul 10.28 WIB, KRL Pakuan Ekspres nomor 211 menabrak KRL Ekonomi nomor 549 yang mogok di Pondok Rumput, Tanah Sareal sekitar 2 km dari Stasiun Bogor. Akibat kejadian ini asisten masinis Pakuan Ekspres meninggal dunia dan puluhan penumpang luka-luka. Dua KRL yang terlibat masing-masing Kereta rel listrik Toei seri 6000 nomor 6151F dan Kereta rel listrik BN-Holec nomor KL3-97234 rusak berat.[44]
- 4 September 2009, lokomotif CC201 44 yang menarik kereta api Penataran terguling setelah menabrak seekor kerbau milik penggembala Rasim, di Singosari, Malang. Masinis tewas, sedangkan 5 penumpang luka ringan dan 1 penumpang luka parah. Akibatnya PT KA Daop VIII Surabaya menuntut Rasim sebagai tersangka, serta rugi 10 miliar atas kejadian tersebut.[45]
2010
- 29 Juni 2010 kereta api Logawa anjlok dan terguling di dusun Petung, Pajaran, Saradan, Madiun, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Madiun-Nganjuk. Enam penumpang tewas terjepit gerbong. Diduga kereta terguling karena kecepatannya tinggi saat melintas di jalur berbelok..[46]
- 2 Oktober 2010 (Jalur Utara), terjadi tabrakan antara kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak kereta Senja Utama Semarang yang saat itu sedang menunggu di stasiun Petarukan. KA Senja Utama Semarang menunggu di jalur 3 untuk disusul KA Argo Bromo Anggrek. Tetapi KA Argo Bromo Anggrek dari arah Jakarta memasuki jalur yang salah. Kereta tersebut masuk di jalur 3 yang sudah terisi KA Senja Utama Semarang. Akibatnya kereta itu menabrak kereta Senja Utama Semarang dari belakang, dan 4 gerbong paling belakang dari KA Senja Utama Semarang rusak berat. [47]
- 2 Oktober 2010 (Jalur Selatan), Tabrakan kereta api juga terjadi di hari yang sama.Yaitu Kereta api Bima menyerempet gerbong paling belakang Kereta api Gaya Baru Malam Selatan yang terparkir tidak penuh di Stasiun Purwosari. KA Gaya Baru Malam Selatan menunggu di jalur 1 Stasiun Purwosari untuk disusul KA Bima,namun KA Gaya Baru Malam Selatan terparkir tidak penuh.Akibatnya Kereta Api Bima menyerempet KA Gaya Baru Malam Selatan dari belakang,dan gerbong paling belakang dari KA Gaya Baru Malam Selatan rusak berat.Kejadian ini mengakibatkan 1 orang tewas,4 orang terluka.Penyebabnya kesalahan PPKA Stasiun Purwosari.
- 9 November 2010, KA 60 Cirebon Ekspres relasi Gambir-Cirebon, anjlok di Stasiun Telagasari Kab. Indramayu. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut, tetapi Jadwal perjalanan KA yang melewati jaur Utara Jawa mengalami Keterlambatan.
- 28 November 2010, KA 1 Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya Pasarturi - Jakarta Gambir dengan nomor lokomotif CC203 21 menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk, Sunaji (35), Mulyadi (35) dan Sutrsino (32) sopir truk, semuanya warga Desa Cendoro, Palang, Tuban, Jawa Timur. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu truk bermuatan batu kumbung melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di TKP truk belok kiri menuju lintasan rel kereta api.[48]
2011
- Pada tanggal 28 Januari 2011, terjadi tabrakan antara kereta api Mutiara Selatan tujuan Bandung dengan kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo yang saat itu sedang menunggu bersilang dengan KA Mutiara Selatan di Stasiun Langen. Tetapi KA Mutiara Selatan melanggar sinyal dan langsung masuk ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindarkan, kedua lokomotif, CC201 62 dan CC203 11 rusak di bagian depan.[49]
- Pada 4 Januari 2011 sekitar pukul 13.15 WIB, rangkaian kereta api Gajayana berjalan tanpa lokomotif dari Stasiun Malang. Rangkaian kereta tersebut kemudian merusak tembok pengaman dan menabrak tiga rumah warga. Kecelakaan ini mengakibatkan satu anak-anak tewas dan satu anak lainnya luka-luka.[50]
2012
- Februari 2012, terjadi tabrakan antara Kereta Api Babaranjang tujuan Tanjung Enim dan kereta api batu bara Stasiun Kertapati tujuan Stasiun Sukacinta. 4 orang tewas di tempat, 2 lokomotif, yaitu CC202 16 dan CC201 83R ringsek dan terbakar. Akibat kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas seketika karena terjepit dan musibah ini mengakibatkan PT KAI kehilangan kedua lokomotif tersebut karena afkir.[51]
- 4 Oktober 2012 KA Commuter Line 435 tujuan Jakarta Kota anjlok di Stasiun Cilebut, peron stasiun rusak karena tertabrak gerbong 3. Akibat kejadian ini jadwal perjalanan Commuter Line hanya sampai Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Bogor ditutup karena kereta tidak bisa lewat.[52]
2013
- Pada tanggal 9 Desember 2013, kereta api rel listrik (KRL) Commuter Line dengan rangkaian TM 7021F menabrak sebuah truk tangki Pertamina yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro pada Senin pagi. Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi. KRL Commuter Line jurusan Serpong–Tanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Serpong sekitar pukul 11.01, namun sedikit terlambat karena ada perbaikan AC. Setelah itu berangkat menuju Pondok Ranji. Disitulah kesalahan mulai terjadi. Truk tangki melewati perlintasan, tak jauh KRL datang. Petugas langsung mengibarkan bendera merah. KRL tak bisa rem mendadak dan akhirnya pukul 11.25 terjadilah tabrakan. Sekitar pukul 11.30 barulah tiga kali terjadi ledakan.[53]
2014
- Tanggal 3 Januari 2014 pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang - Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan Cicurug, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 1 kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah. Akhirnya kereta makan tersebut dilepaskan dan ditinggalkan dari rangkaian lalu kereta kembali berjalan tanpa aliran listrik & fasilitas restorasi. Perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan esoknya KA bisa kembali melintas dengan normal.[54]
- Pada 23 Januari 2014, kereta api Senja Utama Solo menabrak pelajar SMA Negeri 1 Gamping di perlintasan sebidang Gamping, Sleman, tepatnya di Desa Banyuraden. Diceritakan bahwa ketika palang pintu menutup, kereta api Prambanan Ekspres lewat. Namun baru setelah palang terbuka, tiba-tiba KA Senja Utama meluncur dari arah barat.[55] Diketahui, terjadi error pada palangnya yang otomatis.[56] Akibatnya empat orang tewas yakni Gitri Yudha Widada (17), warga Balecatur Sleman, Latifah Sylfia Erpriliani (16) warga Godean, Sleman, keduanya siswa SMAN 1 Gamping, serta Sumardi (57) warga Kanoman Gamping dan Suparwanto (41).[57]
- Pada hari Senin, 10 Februari 2014 dua gerbong KA Siliwangi yang menempuh perjalanan dari Cianjur menuju Sukabumi anjlok sekitar pukul 13.30 WIB di dekat terowongan Lampegan, Cianjur tepatnya di petak Stasiun Lampegan - Stasiun Cireungas. Badan salah satu gerbong sempat membentur terowongan Lampegan saat tergelincir, namun tidak sampai merusak konstruksi terowongan.[58]
- Pada tanggal 8 Maret 2014, bus pariwisata PO Haryanto nopol B 7036 PGA yang mengangkut rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan pemberian santunan ditabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan liar di antara Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun. Akibatnya, lokomotif rusak, lampu-lampunya pecah berantakan. Akan tetapi, sang sopir bus berhasil kabur dan kernetnya diamankan.[59]
- Pada hari Jumat, tanggal 4 April 2014, KA Malabar terguling di sekitar daerah Tasikmalaya, Jawa Barat antara petak Stasiun Ciawi-Cirahayu di km 244. Hingga saat ini, empat korban dilaporkan tewas, dua korban lainnya masih terjepit di antara kereta yang terguling. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang. Korban-korban KA maut tersebut dibawa ke Puskesmas Ciawi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.[60]
- Pada tanggal 4 Mei 2014, Kereta api Bogowonto beserta gerbong pembangkit (P 0 08 01) yang menarik CC206 terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.[61]
2015
- Pada tanggal 23 Mei 2015, pukul 18.50 WIB, kereta api Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng menyenggol KA 2502 pengangkut pipa besar di Stasiun Waruduwur, Daerah Operasi III Cirebon, hingga anjlok satu gerbong pembangkit, dua gerbong penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Depo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai kereta api barang KA 2502 Pipa Gas yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruas bebas. Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami luka yang serius pada kakinya yang patah sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon. Semenatara itu, satu lagi sudah pulang.[62]
- Pada tanggal 15 Juni 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3029 menabrak gerbong paling belakang KA 3027 yang sedang tertahan sinyal masuk Stasiun Metur. Akibat tabrakan tersebut, dua gerbong KA 3027 (nomor urut 46 dan 47) yang ditabrak oleh lokomotif KA 3029 hancur dan naik ke atas gerbong nomor urut 45, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3029 (CC 205 13 41 dan CC 205 13 10) yang mengalami kerusakan fisik ringan, akan tetapi mengalami kerusakan berat dalam sistem komputernya. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun dikirim ke Balai Yasa Lahat untuk diperbaiki dan telah kembali beroperasi pada tahun 2019.[63][64][65]
- Pada hari Rabu, tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[66][67] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[68]
- Pada tanggal 6 Oktober 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3026 menabrak gerbong paling belakang KA 3024 yang sedang berhenti di Stasiun Negeri Agung. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat tabrakan tersebut, rangkaian KA 3024 yang ditabrak oleh Lokomotif KA 3026 mengalami kerusakan dan anjlok sebanyak 17 as, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3026 (CC 205 13 15 dan CC 205 13 26) dan 2 (dua) gerbong dibelakangnya anjlok sebanyak 20 as serta kerusakan komponen jalan rel di stasiun ini. Proses evakuasi terhadap kedua rangkaian KA yang anjlok tersebut selesai dilakukan pada pukul 19.22 WIB tanggal 7 Oktober 2015 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun rusak berat sehingga harus dikirim ke Progress Rail pada tahun 2018, dan telah kembali ke Lampung pada tahun 2020.[69][70][20]Mulai tanggal 4 Mei 2021, lokomotif ini telah kembali beroperasi reguler.
- Pada hari Minggu, 6 Desember 2015, terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528/JR 205 dengan MetroMini nopol B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Untuk sementara tiga belas orang penumpang MetroMini tewas dalam kejadian tersebut, namun tiada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ. Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini.[71] Namun, korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 18 orang...[72]
2016
- Pada hari Kamis, tanggal 19 Mei 2016 pada pukul 04.23 terjadi kecelakaan Kereta api Senja Utama Solo menabrak mobil Toyota Avanza dan bus Trans Jakarta di PJL Gunung Sahari. Diduga kecelakaan ini terjadi karena petugas PJL Gunung Sahari terlambat menutup palang pintu perlintasan kereta api.[73]
- Kecelakaan yang melibatkan KA Pasundan oleh truk bermuatan pasir yang mogok di perlintasan nomor 450 km 469+7/8 Desa Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap pada 11 Januari 2016 lalu mengakibatkan PT KAI mengalami kerugian hingga Rp 112 juta. Akibat peristiwa ini lokomotif CC 2039816 dan 1 kereta rangkaian KA Pasundan mengalami kerusakan.
2017
- Pada hari Minggu, 23 April 2017 pukul 05.00 terjadi kecelakaan KA 90 menabrak mobil di Perlintasan Jemursari, 3 orang tewas dan dirawat di RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Polda Jatim.
- Pada tanggal 20 Mei 2017, pukul 10.30 WIB, kereta api Argo Bromo Anggrek (KA 1) tujuan Stasiun Gambir menabrak Minibus Toyota Avanza di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. Bagian luar depan lokomotif dengan nomor CC206 13 92 milik Depo Lokomotif Yogyakarta terbakar akibat kebakaran Minibus yang ditabraknya, dan Minibus terseret hingga Stasiun Sedadi. 4 orang di Minibus tewas, sementara perjalanan Argo Anggrek terhambat karena menunggu lokomotif penolong (CC 206 13 66 SMC) datang dari Depo Lokomotif Semarang Poncol.
- Pada tanggal 21 Mei 2017, pukul 21.52 WIB, KA 3 Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir menabrak mobil bak terbuka bernomor polisi K 1804 MN di perlintasan wilayah kecamatan Randublatung, Blora. Lokomotif CC 206 13 69 milik Depo Lokomotif Yogyakarta pun mengalami kerusakan di bagian depan, dan mobil bak terbuka tersebut ringsek ditempat. Tidak ada korban jiwa, namun pengemudi mobil tersebut kabur, serta kereta api melanjutkan perjalanan 2 menit kemudian hingga Stasiun Semarang Tawang guna penggantian lokomotif oleh CC 201 83 24 (CC 201 62) Depo Induk Purwokerto.
- Pada tanggal 31 Agustus 2017 Sebuah Mobil menabrak Kereta api Bogowonto di Stasiun Cakung, tetapi belum ada nomor polisinya, kemungkinan besar ada korban.
2018
- Pada tanggal 6 April 2018, KA Sancaka dengan nomor KA 86 anjlok akibat ditabrak oleh truk trailer pembawa beton di km 215+8 lintas Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Akibat kecelakaan ini masinis KA 86 meninggal dunia, asisten masinis koma. Kerusakan dalam kecelakaan ini membuat Lokomotif CC201 dengan seri CC201 83 49 milik Depo Induk Sidotopo afkir, 3 Kereta kelas Eksekutif dan 1 Kereta Pembangkit anjlok dan rusak.[74]
- Pada tanggal 20 Agustus 2018, Kereta api Bangunkarta jurusan Surabaya menabrak sebuah mobil di daerah Bulak Kapal, Bekasi. Peristiwa bermula ketika sebuah mobil hendak melintas perlintasan sebidang tak berpalang, ketika hendak melintas pengemudi sempat diberhentikan oleh saksi yang sedang menjaga perlintasan, namun korban tetap menerobos lalu mobil mengalami mati mesin, tak lama kemudian kereta api Bangunkarta yang melaju dari arah Jakarta menabrak mobil tersebut. Kereta api sempat berhenti setelah menabrak mobil tersebut, lalu sebuah Kereta api Taksaka yang melaju dari arah timur ikut menabrak mobil tersebut. Dalam peristiwa ini, pengemudi mobil meninggal dunia.[75][76]
2019
- Pada 10 Maret 2019, Tokyu 8512F yang bertugas sebagai KRL 1721/1722 rute Jatinegara-Kampung Bandan-Bogor anjlok di petak Cilebut-Bogor di wilayah Kebon Pedes, Bogor. Kecelakaan ini menyebabkan kereta MC2 (8612) anjlok dan menabrak tiang LAA hingga penyok di bagian depan kanan. Empat unit kereta yang mengalami kecelakaan dinyatakan pensiun (afkir), sementara empat unit kereta lainnya selamat dan dihibahkan ke KRL Tokyu 8510F. Selama proses evakuasi, listrik aliran atas di jalur kereta api harus dimatikan.[77]
- Pada 4 Juni 2019, Kereta api Serayu dengan nomor perjalanan 215 anjlok di km. 193 petak Lebakjero-Nagreg. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi sejumlah perjalanan kereta api lain terlambat hingga beberapa jam. Beberapa kereta api bahkan harus memutar lewat Cirebon.[78]
2020
- Pada 21 Januari 2020 Kereta api Tawang Jaya dengan nomor perjalanan 329 anjlok di perlintasan sebidang di wilayah Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah perjalanan kereta listrik Commuter Line mengalami gangguan.[79]
- Pada 25 Februari 2020 pukul 14.28 WIB, kereta api komuter dengan nomor perjalanan 1118 Jakarta kota-Bogor anjlok di Stasiun Jayakarta. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.[80]
- Pada 2 Oktober 2020, lokomotif kereta api Serayu Pagi dengan nomor perjalanan 322 rute Purwokerto–Pasar Senen anjlok di Ciamis. Anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Insiden ini mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang Kereta api Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan kereta api Turangga dengan nomor perjalanan 78 tujuan Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon.[81]
- Pada 30 Oktober 2020, kereta komuter dengan nomor perjalanan 1481 rute Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen anjlok di Stasiun Kampung Bandan. Kejadian tersebut mengakibatkan perjalanan kereta api dari Bogor hingga Jatinegara hanya sampai Stasiun Angke. Untuk perjalanan KA Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen hanya sampai Stasiun Kemayoran. Sedangkan untuk perjalanan KA dari Jatinegara hingga Bogor dialihkan menjadi relasi Jatinegara-Manggarai-Bogor.[82]
- Pada 30 Oktober 2020, rangkaian KRL JR East 205 yang sedang dikirimkan menuju Klaten rusak setelah atapnya menyerempet bagian atas Jembatan Kalioso yang ketinggiannya lebih rendah dari atap KRL. Akibatnya pantograf kereta hancur dan AC kereta mengalami kerusakan parah. Terdapat panel AC yang tersangkut di Jembatan Kalioso setelah insiden tersebut. Meskipun demikian, rangkaian menjalani perbaikan setibanya Klaten sebelum bertugas sebagai sarana kereta rel listrik lintas Yogyakarta–Solo.[83]
- Pada 18 November 2020 sekitar pukul 14.30, rangkaian kereta api Gajayana beserta tujuh unit kereta cadangan meluncur tanpa lokomotif dari Stasiun Malang menuju Stasiun Malang Kotalama. Rangkaian tersebut anjlok setelah menabrak eskavator karena Stasiun Malang Kotalama dilakukan perbaikan rel. Kejadian ini mengakibatkan empat kereta mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.
- Pada 13 Desember 2020 pukul 22.45 WIB Kereta Api Brantas menabrak sebuah mobil patroli polisi milik Polsek Kalijambe yang berisi 2 Anggota Polisi dan 1 TNI Koramil Kalijambe di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Siboto RT 11/02, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, menjelang Stasiun Kalioso. Kejadian ini mengakibatkan 3 aparat tewas.
2021
- Pada 12 November 2021, Kereta api barang pengangkut bubur kertas PT TEL anjlok saat melintas di jalur 2 Stasiun Peninjawan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, tetapi perjalanan kereta api di jalur ini terganggu selama 14 jam dan mengakibatkan kerusakan pada wesel jalur 3 stasiun ini. Adapun gerbong yang anjlok yakni gerbong 13 (GT501811), gerbong 14 (GT500022), gerbong 15 (GT500081), gerbong 16 (GT500048), 1 mesin perawatan jalur rel (CSM 09-16-3528) serta satu gerbong kabus atau tempat istirahat nomor (SN 001-01) yg sedang parkir di jalur 1.
- Pada 4 Desember 2021, kereta api Sri Lelawangsa menabrak sebuah angkot di perlintasan Jalan Sekip, Medan. Kejadian ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 4 orang mengalami luka-luka.[84]
- Pada 11 Desember 2021, dua kereta api batu bara rangkaian panjang yaitu KA 3061 yang ditarik lokomotif CC 205 14 04 dan CC 205 21 04 menabrak gerbong paling belakang KA 3055 yang sedang berhenti di emplasemen Stasiun Penanggiran. Akibatnya, 8 gerbong terbuka dari KA 3055 serta lokomotif dan 2 gerbong terbuka dari KA 3061 anjlok 40 as dan terguling.[85][86] Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat perjalanan dua kereta api penumpang, yakni kereta api Serelo dan Sindang Marga turut dibatalkan.[87]
2022
- Pada tanggal 26 Juli 2022, Kereta api Lokal Merak tujuan Rangkasbitung menabrak odong-odong di perlintasan tanpa palang pintu di Silebu, Kragilan, Serang. Odong-odong tersebut membawa 34 orang penumpang, 9 penumpang tewas dan 24 lainnya dan sopir mengalami luka-luka.[88][89]
Referensi
- ^ Daftar Kecelakaan Kereta Api di Indonesia Diarsipkan 2014-08-19 di Wayback Machine. articles.portal-tol.net
- ^ a b NewsRoom (2013-09-28). "Monumen Sejarah Kecelakaan Kereta Api di Padang Panjang". infoSumbar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ a b Lima Kecelakaan Maut di Rel Jabodetabek news.liputan6.com
- ^ Media, Kompas Cyber (2019-10-19). "Senin Kelam 19 Oktober 1987, Terjadinya Tragedi Bintaro..." KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ Slamet Suradio, Masinis KA dalam Tragedi Bintaro 1987[pranala nonaktif permanen] m.jpnn.com
- ^ Aditya, Reza (2016-05-22). "Locomotive Sunday : Saksi Bisu Dua Lokomotif Tragedi Cirahayu - Part 1". KAORI Nusantara (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ "Reuters Pictures -". pictures.reuters.com. Diakses tanggal 2022-01-05.
- ^ "Reuters Pictures - INDONESIA". pictures.reuters.com. Diakses tanggal 2022-01-10.
- ^ "Reuters Pictures - INDONESIA". pictures.reuters.com. Diakses tanggal 2022-01-10.
- ^ "Tabrakan 3 Kereta Api, Kosambi". Roda Sayap. Diakses tanggal 2022-01-10.
- ^ Tabrakan Kereta di Brebes Tidak Menghambat Perjalanan Kereta Lainnya tempo.co.id
- ^ Laporan Investigasi Kecelakaan Kereta Api - Tabrakan Antara Rangkaian yang Ditarik Lokomotif Langsir/Larat dengan Rangkaian Kereta Api KA2807 Batu Bara (PDF). Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi. 2003.
- ^ Liputan6.com (2002-12-10). "KA Dwipangga Anjlok, Tiga Penumpang Tewas". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ Dephub: Lembaran Temuan Data dan Informasi Lapangan: Kecelakaan Rangkaian Kereta Bima, tanggal 03 Januari 2003, lokasi di Wesel nomor 13A Km 313+8/9 Emplasmen Stasiun Bumiayu Antara Stasiun Kretek - Linggapura[pranala nonaktif permanen]
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Babaranjang di km 8+470, petak antara Tanjung Karang-Tarahan[pranala nonaktif permanen]
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Sancaka di km 204[pranala nonaktif permanen]
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Ketel 1404[pranala nonaktif permanen]
- ^ Ibid. Laporan Kecelakaan KA Kamandanu 84[pranala nonaktif permanen]
- ^ Lima Kecelakaan Maut di Rel Jabodetabek news.liputan6.com
- ^ a b foto, Charisma Adristy-periset (2013-12-09). "Beberapa Kecelakaan KRL dalam Sejarah". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-26.
- ^ Ibid. Laporan Kecelakaan KA Argo Bromo Anggrek 1[pranala nonaktif permanen]
- ^ Ibid. Kecelakaan KA FU Ekspres Lampung[pranala nonaktif permanen]
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Kertajaya[pranala nonaktif permanen]
- ^ Liputan6.com (2006-04-18). "KRL Pakuan Menghajar Metromini, Delapan Tewas". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ AntaraNews: Parahyangan Terbalik di Karawang, Empat Gerbong Keluar Rel
- ^ SuaraMerdeka.com: Sudah 7 KA yang Anjlok[pranala nonaktif permanen]
- ^ AntaraNews: KRL Bojonggede Jakarta Anjlok di Stasiun Kota
- ^ Dephub. Laporan Kecelakaan KA Bengawan 2007[pranala nonaktif permanen]
- ^ Detikcom: Kronologi Anjloknya KA Bengawan
- ^ SuaraMerdeka.com: KA Sancaka Anjlok di Nganjuk[pranala nonaktif permanen]
- ^ AntaraNews: Dua dari Tiga Kecelakaan KA di Sumut Akibat Sabotase
- ^ Kereta Seruduk Truk di Blitar Diarsipkan 2014-08-19 di Wayback Machine. news.detik.com
- ^ Detikcom: KA Tabrak 3 Mobil di Surabaya, 3 Orang Tewas
- ^ AntaraNews: KA Tawang Jaya Jakarta-Semarang Anjlok di Suradadi
- ^ AntaraNews: KA Serayu Terguling Karena Hujan
- ^ KA Argolawu Anjlok di Banyumas antaranews.com
- ^ Liputan6: Kereta Semen yang Anjlok Mulai Dievakuasi
- ^ AntaraNews: Rel Dipotong, KA Gumarang Anjlok di Purwodadi
- ^ Kereta Barang Dievakuasi, Jalur Normal Pukul 22.00 WIB Diarsipkan 2014-06-28 di Wayback Machine. news.detik.com
- ^ Dua Kereta Api Bertabrakan di Pasuruan m.liputan6.com
- ^ KNKT (2012). Laporan Hasil Investigasi Kecelakaan Kereta Api Tumburan KA 1001 Antaboga dengan KA 421 KRL Ekonomi KM 1+700 Petak Jalan antara St. Kemayoran - St. Kampung Bandan, DKI Jakarta, Daop 1 Jakarta, 30 Oktober 2008 (PDF). Jakarta: Kementerian Perhubungan.
- ^ Kompas.com: KA Rajawali Tabrak KA Antaboga
- ^ Solopos: KRL Tabrak KRL di Manggarai
- ^ [1]
- ^ Tabrak Kerbau, PT Kereta Api Rugi 10 Miliar
- ^ Korban Luka KA Logawa Dilarikan ke Madiun nasional.news.viva.co.id
- ^ Tabrakan Kereta Api di Pemalang Jadi Berita Dunia tribunnews.com
- ^ Argo Bromo Anggrek Tabrak Truk antaranews.com
- ^ Tabrakan Kereta Diduga Akibat Kelalaian Manusia Diarsipkan 2014-06-27 di Wayback Machine. suarapembaruan.com
- ^ "Kilas Balik Kereta Berjalan Sendiri di Malang, Tewaskan Seorang Bocah pada 2011". Kumparan. 2020-11-20.
- ^ Penyebab Tabrakan KA 4 Tewas di Sumsel Masih Diselidiki news.okezone.com
- ^ KRL Anjlok, PT KAI Bisa Kena Denda Rp 500 Juta tribunnews.com
- ^ Majalah KA Edisi Januari 2014
- ^ Radar Sukabumi: Gerbong KA Pangrango Anjlok
- ^ Kecelakaan Maut Kereta, 4 Orang Tewas[pranala nonaktif permanen]
- ^ Harian Jogja: Kecelakaan Kereta: Terjadi Error Pada Sistem Palang Pintu Perlintasan[pranala nonaktif permanen]
- ^ "KR Jogja: Palang Misterius Menjemput Maut". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-03. Diakses tanggal 2015-08-04.
- ^ Republika: Kereta Api Siliwangi Anjlok di Lampegan
- ^ Sumber: Tribunnews. 8 Maret 2014. Diakses tanggal 2 Juli 2015.
- ^ Majalah KA Edisi Mei 2014: KA Malabar Terperosok Longsor
- ^ Majalah KA Edisi Juni 2014: Lagi-lagi CC206 Jungkel
- ^ Majalah KA Edisi Juni 2015
- ^ "Dua Kereta Babaranjang Tabrakan di OKU". tribunnews.com. Diakses tanggal 28 Agustus 2021.
- ^ "TABRAKAN KA 3029 DENGAN KA 3027 DI KM 279+500/600 PETAK JALAN ANTARA ST. KOTABARU – ST. METUR" (PDF). 2016. Diakses tanggal 28 Agustus 2021.
- ^ "Kiriman Instagram Sdr. Adetiya Dwi Lesmana, tentang dinas perdana lokomotif ini pasca perbaikan di Lahat". Instagram.
- ^ MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan[pranala nonaktif permanen]
- ^ Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda
- ^ "MetroTVNews.com: Humas KCJ: Masinis Gustian Luka Parah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 2015-12-06.
- ^ "Tabrakan Kereta Api Batubara di Way Kanan-Lampung". medcom.id. Diakses tanggal 28 Agustus 2021.
- ^ "LAPORAN INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TABRAKAN KA 3026 DENGAN KA 3024 DI KM 147+752 JALUR II EMPLASEMEN ST. NEGERIAGUNG" (PDF). 2017. Diakses tanggal 28 Agustus 2021.
- ^ MetroTVNews:
- ^ Kompas: Korban Tewas Akibat Tabrakan Metromini dan KRL Jadi 18 Orang
- ^ [2]
- ^ [3]
- ^ "Sebelum tabrakan dengan kereta, mobil sempat disetop penjaga rel". [pranala nonaktif permanen]
- ^ Warta Kota Bekasi. "Toyota Avanza terseret kereta api sejauh 1 kilometer di perlintasan Bulak Kapal, pengemudi tewas".
- ^ Chairunnisa, Ninis (2019-03-10). "Kecelakaan KRL di Bogor, Dua Gerbong Terguling". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ Fikri, Ahmad (2019-06-04). "Kereta Api Serayu Anjlok di Nagreg". Tempo. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ Pahrevi, Dean (2020-01-21). "Kereta Api Tawang Jaya Anjlok di Perlintasan Pasar Senen". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ Bomantama, Rizal (2020-02-25). "KRL Anjlok di Stasiun Jayakarta, Perjalanan ke Bogor dan Bekasi Terganggu". iNews.ID. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ Susanti, Reni (2020-10-01). "KA Serayu Pagi Jurusan Pasar Senen-Purwokerto Anjlok di Ciamis, Ganggu Perjalanan KA Lain". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ "KRL Bekasi-Jakarta Kota Anjlok di Stasiun Kampung Bandan". medcom.id. 2020-10-30. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ "KRL Klaten-Jogja Sempat Nyangkut di Kalioso, Uji Coba Operasional Terganggu?". Solopos.com. 2020-10-31. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ https://medanposonline.com/peristiwa/terobos-palang-angkot-disambar-kereta-api-5-penumpang-dikabarkan-tewas/
- ^ "Tabrakan 2 Kereta Api Babaranjang, PT KAI Beri Kepastian, Alhamdulillah". JPNN. 12 Desember 2021. Diakses tanggal 12 Desember 2021.
- ^ Arifin, Choirul (12 Desember 2021). "Dua Kereta Api Babaranjang Tabrakan di Emplasemen Stasiun Penanggiran Muaraenim". Tribunnews. Diakses tanggal 12 Desember 2021.
- ^ Rizal (2021-12-11). "Kereta Babaranjang Bertabrakan, Perjalanan KA Bukit Serelo dan Sindang Marga Dibatalkan". Sumsel Update (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-11.
- ^ Ridho, Rasyid (2022-07-26). "9 Penumpang Odong-odong Tewas Tertabrak Kereta Api di Serang". Kompas. Diakses tanggal 2022-07-26.
- ^ "Total Korban Odong-odong Tertabrak Kereta di Serang: 9 Tewas, 24 Luka". Detik. 2022-07-27. Diakses tanggal 2022-07-28.